Tuesday, July 01, 2008

Mereka Merasa Terintimidasi

Anda mungkin pernah dengan sengaja atau tidak melakukan tindakan intimidasi pada pasangan. Pernah menginterogasi pasangan soal dengan siapa dia makan malam kemarin? Hati-hati saat bertanya pada pasangan, karena keingintahuan Anda ini bisa membuat Si Dia merasa Anda memojokkan dirinya. Sebelum salah langkah, kenali dulu apa saja yang membuat Si Dia merasa diintimidasi oleh Anda.

1. MERASA TERINTIMIDASI
Jarang sekali lelaki suka diminta bantuannya dengan paksaan. Karena, paksaan Anda bukannya membuat dia melakukan apa yang Anda inginkan, malah dianggap sebagai bentuk intimidasi dan paksaan. Dan sebagai lelaki, egonya jelas terusik. Jika Anda ingin meminta melakukan sesuatu, rayulah dengan bujukan halus. Lihat-lihatlah situasinya. Sebaiknya mintalah dengan kalimat ajakan, misalnya, "Kayaknya seru deh, kalau kamu menemani aku ke pesta kantor. Ada band favorit kamu, lho."

2. PERTANYAAN DETIL
Tidak seperti perempuan, lelaki paling malas ditanya-tanya. Passalnya, dalam otak lelaki, kemampuan berbahasa mereka lebih rendah daripada perempuan. Jadi bisa dibayangkan, jika Anda mencecarnya dengan pertanyaan-pertanyaan detil tentang sesuatu yang terjadi hari itu, misalnya tentang rapatnya dengan klien, kerjaannya hari itu, sampai acara makan siangnya. Sebenarnya, Anda toh, hanya ingin tahu, tidak lebih. Tapi anggapan dia tidak seperti dugaan Anda. Sekali dua kali ia mungkin masih meladeni, tapi berikutnya ia mungkin merasa ingin menutup mulut Anda.

3. DIKRITIK MELULU
Anda tentu ingin melihat pasangan bersikap atau berpenampilan sesuai dengan keinginan Anda. Salah berpakaian saja, Anda langsung melontarkan kritikan, "Aduh, itu kan enggak cocok dipakai ke acara ini." Maksud Anda mungkin baik, karena kalau bukan Anda yang mengingatkan, siapa lagi? Tapi, lontaran kritikan Anda yang terkadang tidak tepat dan pedas, lama-lama membuat dia sebal dan panas telinga juga, lho. Jadi, saat melontarkan kritik, lihat-lihat situasinya dan gunakan bahasa yang halus. Misalnya, "Sayang, kayaknya lebih cocok kalau padanannya baju yang baru dibeli kemarin, deh. Pasti kamu bakal lebih ganteng."

4. MERASA DISEPELEKAN
Saat nongkrong bersama teman-teman Anda dan sedang membicarakan topik tertentu, tiba-tiba saja Si Dia meragukan pendapat Anda. Merasa Anda lebih tahu, Anda langsung berkomentar dengan nada menyepelekan, "Kamu tahu apa sih? Saya kan yang lebih tahu." Mendengar kalimat Anda, harga diri Si Dia pasti ambruk. Anda telah berhasil mengoyak egonya. Jika ingin berargumentasi dengan pasangan, lakukanlah dengan sehat, bukan dengan nada menyepelekan.

5. TANYA-TANYA GAJI
Anda berdua memang sudah pacaran, tapi bukan berarti Anda harus tahu secara detil perihal gajinya. Jika sudah tiba waktunya, jangan khawwatir, Anda pasti diberitahu. Tapi, sebelum waktu itu tiba, tahan dulu mulut Anda untuk bertanya soal gajinya. Dia pasti merasa gerah dengan sikap Anda yang pingin tahu.

6. MENGOREK HUBUNGAN LAMA
Perempuan biasanya selalu ingin tahu masa lalu pasangannya. Mantan pacarnya siapa, berapa, kerja di mana, dan sebagainya. Keingintahuan Anda ini terkadang dianggap bentuk "teror" bagi Si Dia. Sebelum keinginan Anda terpenuhi, rasanya memang penasaran banget. Sebaiknya, Anda tidak menggebu-gebu mengorek hubungan Si Dia dengan mantannya. Biarkan Si Dia sendiri yang membukanya untuk Anda. kalau dia tidak bercerita, anggap saja dia memang tidak ingin membuka kenangan lamanya.

Ika Nurul Syifaa

No comments: