Sunday, November 26, 2006

Hijaunya dedaunan jadi inspirasi Meiling

Hijaunya dedaunan jadi inspirasi Meiling

bisnis.com - Taman hijau dengan rimbunnya dedaunan telah mengusik perasaan Meiling untuk mengungkapkannya dalam rancangan busana. Yang muncul kemudian adalah serangkaian gaun yang menggambarkan keindahan susunan dedaunan yang ditumpuk, atau bertebaran dalam motif kain.
Perempuan kelahiran Bagansiapiapi, Sumatra Utara, 5 Mei 1970, ini membuat beragam desain yang menyatu satu sama lainnya. Dalam pergelarannya di Bali Fashion Week 2002 di Kuta, Bali, beberapa waktu lalu, aneka rancangan dengan motif daun itu ditampilkannya dalam tema Green garden.

Memakai satu warna dasar off white, Meiling yang memakai label JM Fashion (singkatan dari nama suaminya Joni dan Meiling) ini, bermain dengan desain dan penataan daun yang juga dibuat dari kain berwarna hijau segar.

Bahan yang dipakainya a.l. sifon twinkle, sifon polos, sifon motif kombinasi dengan shantung, thaisilk dan satin. Sedangkan motif yang dipilihnya adalah daun kecil-kecil yang bertebaran yang dibuat dengan proses celup batik.

Rancangannya yang ditampilkannya bergaris modern dan sedang digandrungi pecinta mode sekarang ini. Ada rok selutut dengan potongan asimetris yang dipadu dengan blus tanpa lengan. Sementara lengannya dipasangi rumbai-rumbai dari kain yang sama.

Atau bustier pendek yang dipermanis dua helai daun lebar dipadankan dengan rok asimetris. Ada lagi bustier yang dipadankan dengan rok model overslaag. Dia juga merancang gaun terusan dengan model leher dikaitkan di belakang sehingga punggung pemakainya terbuka. Belahan samping yang tinggi dipermanis dengan payet model daun-daun.

Untuk rancangan masterpiece, Mailing menampilkan bustier dengan rok panjang yang terbuat dari tumpukan daun-daun lebar, yang cukup memukau pengunjung yang menyaksikan show tersebut.

Berawal dari konfeksi

Meiling termasuk pendatang baru dalam dunia rancang merancang. Bermula dari sebuah usaha home industry tahun 1998, perempuan muda ini membuat sendiri rancangan busana dengan dibantu seorang penjahit.

Setahun kemudian, dia membuka butik di Cilacap Jawa Tengah yang sekaligus menjadi kantor pusat JM Fashion. Ketika Bali Fashion Week pertama tahun 2000 diadakan, Meiling diundang untuk mengikutinya.

"Saya ingin menjajaki pasar Bali, karena itu mau ikut pameran pada acara besar tersebut. Ternyata stand kami cukup banyak pengunjung, sampai kami mendapat kesempatan dua kali untuk tampil show," ujarnya.

Menurut dia, tanggapan masyarakat Bali cukup antusias terhadap produk busananya, dan tahun itu juga dia membuka butik di Kuta Bali, dan tahun ini buka lagi di Denpasar. Butiknya juga ada di Mayestik, Jakarta, serta di Keris Gallery.

Meiling menuturkan bahwa dia tidak menyangka kalau perusahaannya akan berkembang pesat seperti ini. Malah dalam waktu dekat dia akan ekspor ke Malaysia, Brunai Darussalam dan Singapura.

Padahal dia hanya belajar menjahit secara otodidak melalui buku fashion dari luar negeri. "Saya hanya ikut kursus menjahit sebentar, lalu langsung praktik dan mengikuti perkembangan mode," ujar desainer yang menetap di Cilacap ini anak keempat dari enam bersaudara.

Kini perusahannya selain membuat busana pesta seperti kebaya dan gaun-gaun dengan aksen bordir untuk butiknya, dia juga menjual bahan tekstil dan melayani konfeksi dalam partai besar. Sekarang jumlah karyawannya sekitar 200 orang dengan 120 mesin. Sementara kapasitas produksinya 150-250 set sehari. (yr)
Sumber: Bisnis Indonesia

Read More......

Menghadapi Kesedihan Dengan Kreatifitas

Imas Syamsul Mappareppa
Menghadapi Kesedihan Dengan Kreatifitas



Tak mudah terpengaruh pada hal-hal yang melemahkan semangat berkreatifitas dan berusaha sebagai kunci sukses usaha Kedukaan mengawali kiprah Imas Syamsul Mappareppa sebagai desainer busana Muslim. Kematian putra ketiganya, Riza, akibat leukimia pada 1996 mendorongnya untuk berhaji (1997).

Sepulangnya dari tanah suci ia bertekad berbusana Muslim kendati saat itu komunitas sosialnya sebagai pendamping tentara yang harus aktif dalam perkumpulan istri TNI-AD tak memungkinkannya. ''Kalau sekarang kan sudah reformasi, banyak juga kok ibu-ibu lain yang berbusana Muslim juga,'' memaparkan kondisi komunitasnya sekarang. Mengisi hari-hari sedih setelah kepulangan Riza, Imas sering terjaga hingga larut malam. ''Saya sering tidak bisa tidur atau terbangun malam-malam. Suatu malam saya lantas mencoba mencoret-coret kertas untuk merancang busana Muslim buat diri saya sendiri,'' papar ibu empat anak ini.

Awal kali berbusana Muslim setelah berhaji pada 1997, wanita bernama lengkap Imas Usmaningsih ini memang agak kesulitan mendapatkan busana Muslim yang sesuai dengan keinginnanya. Selama mengenakan busana rancangan sendiri itu, ternyata ada yang mengamatinya. ''Seorang ibu mengatakan baju-baju saya itu bagus dan mempertanyakan kenapa saya tak bikin peragaan busana,'' kenang Imas. Walau awalnya tak mempercayai ucapan itu, ia lantas mulai berpikir untuk membuat busana dengan orientasi orang lain. ''Kalau ada yang mau saya jual, enggak laku, ya, saya pakai sendiri,'' katanya.

Akhirnya, pada 6 Oktober 1999, atau sekitar setahun setelah ia belajar menjahit, untuk pertama kalinya Imas menggelar peragaan tunggal di Hotel Hilton Jakarta dengan memamerkan 40 potong baju. Respon hangat atas peragaan busananya itu membuat Imas bertambah yakin bahwa rancangannya bisa diterima banyak orang. ''Saya kaget sendiri, ternyata ini karunia dari Allah yang saya minta walau tantangannya banyak dan besar sekali,'' tuturnya. Ia mengakui, menjadi desainer busana Muslim tak pernah terbersit dalam benaknya sebelumnya.

''Kalau saya tak lanjutkan karunia ini berarti saya tak bersyukur,'' imbuh istri Kepala Staf Komando Strategi Angkatan Darat ini. Setelah beberapa kali menggelar peragaan dan karyanya disukai orang, keyakinan diri Imas atas hasil rancangannya tersebut membulat. Terutama setelah dukungan datang dari suaminya. ''Suami saya malah sering ikut menemaninya menggambar, membantu jika ada peragaan dan pameran busana,'' katanya. Niat Imas yang lain dengan merancang busana Muslim ini, ungkapnya, untuk mengajak wanita Muslim menutup aurat.

''Dakwah kan tak harus ceramah. Mau laku atau enggak, saya bikin saja terus. Saya ingin orang Muslim bangga dengan busananya,'' tandasnya. Showroom pertama lantas dibukanya di garasi rumahnya di Bandung. Imas menyatakan memiliki obsesi soal rancangan busana muslimnya. ''Saya ingin menampilkan karakter busana muslim yang tak lari dari bentuk etnik bangsa kita,'' katanya. Kesempatan ikut mendampingi suami tugas ke pelosok tanah air selalu dimanfaatkannya untuk mendapatkan bahan-bahan rancangan bajunya. ''Biasanya saya membeli bahan dengan ciri khas kota yang saya datangi,'' ujar perancang dengan ciri khas hand painting ini.

Maka, terciptalah desain busana muslim dari bahan sutra, tenun, limbah sutra, serat alam, bahkan kulit kayu yang didapatnya dari Pekalongan, Bengkulu, Palembang, Sulawesi, dan daerah lainnya. Awal membuka butik Imas hanya mempunyai empat orang karyawan, meliputi seorang tukang jahit, tukang potong dan dua orang pembantu. Sekarang, ia mempunyai enam belas karyawan, yaitu lima orang tukang jahit, satu orang tukang potong pola, satu orang finishing, empat orang SPG, tiga orang administrasi dan dua orang sopir.

Butik Imas pun sudah semakin lengkap, tidak hanya menjual busana muslim saja tetapi ia juga menjual beragam perlengkapan busana dan aksesorinya. Omset usahanya mencapai Rp 30 juta per bulan dan mengembangkan usaha dengan membuka butik kedua di Jakarta sejak tahun lalu. ''Saya hanya terus berusaha saja kalau saya pikir itu benar dan baik. Saya berusaha juga tak mudah terpengaruh hal-hal yang bisa melemahkan semangat berusaha saya,'' Imas mengungkapkan kunci usahanya.
(mg02 )

Read More......

Menjalani Hobi tanpa Menghamburkan Uang

Menjalani Hobi tanpa Menghamburkan Uang

DAHULU, hobi Asri Ipindhari (51) menghamburkan uang. Rumahnya padat oleh benda-benda kristal dan mebel berukir. "Lama-lama saya kasihan juga sama suami, walaupun sebenarnya dia membolehkan saya mengoleksi benda-benda tersebut. Lalu saya bertekad melakukan hobi yang menghasilkan uang," cerita Asri. Tekadnya tak main-main. Baru delapan bulan belajar sulam pita, di bawah bendera Asri Art Collection ia sudah mampu ikut pameran berskala nasional di Arena Pameran Kerajinan (Ina Craft), Jakarta, 19-23 April lalu.

DITEMUI di stan pameran tersebut, Asri tengah sibuk melayani pengunjung yang berjubel di stannya. Sulam pita buatan Asri memang menarik. Ia pandai melakukan harmonisasi warna. Di tangannya, warna kuning bisa melebur pada warna ungu, tanpa menimbulkan kejanggalan. Selain keahlian padu padan warna, Asri menggunakan pita-pita berkualitas baik, yaitu pita-pita impor yang memiliki gradasi warna. Asri agak kapok memakai pita buatan lokal. "Luntur, terutama yang berwarna gelap," ucap Asri sambil menunjukkan sebuah karya sulam pitanya yang luntur. Namun kreativitasnya membuat produk gagal itu tetap bisa digunakan. Rencananya kain katun putih yang ternoda lunturan pita tersebut akan dilukis agar noda luntur tersebut tersamar.

Karya Asri tidak terbatas pada sulam pita sebagai hiasan busana. Ia menyulam pita pada berbagai media, sebagai hiasan dinding, dekorasi kipas, pinggiran cermin, kotak perhiasan dari anyaman mendong, sarung bantal, tempat tisu, hingga sepatu.

Memilih kerajinan sulam pita didasari kesukaan Asri semasa kecil. "Saya suka sekali pita. Bukan rambut saja yang dikasih pita, kucing hingga anjing pun selalu saya beri hiasan pita," kata perempuan penyuka binatang ini.

Bagi sebagian orang, menyulam pita bisa jadi merupakan pekerjaan yang rumit. Namun kerumintan itu justru jadi tantangan tersendiri bagi Asri. "Aslinya, saya suka yang ruwet-ruwet. Jadi seruwet apa pun ya saya kerjakan," kata Asri sambil tertawa.

Padahal urusan Asri juga sudah cukup "ruwet". Asri yang tinggal tak jauh dari kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung sebenarnya tengah mengikuti program pasca sarjana di kampus tersebut. Ia mengambil ilmu kedokteran dasar (IKD) bidang studi mikrobiologi.

"Ah malu saya, itu tugas sekolah," katanya. Maksudnya, pihak Universitas Lampung (Unila) tempatnya bekerja sebagai dosen meminta Asri kuliah lagi. Menurut rencana Unila akan membuka program studi kedokteran. Asri sendiri bukan sarjana kedokteran, melainkan lulusan Jurusan Biologi Universitas Padjadjaran. "Ya, baca-baca buku terus bikin jenuh juga. Sulam pita bikin otak saya segar," ujar Asri.

**

DI Ina Craft, sebagian besar koleksi sulam pitanya nyaris habis terjual. Ia harus cepat-cepat menambah koleksinya.

"Ya, namanya baru delapan bulan, koleksi belum terlalu banyak. Apalagi pengerjaannya memakan waktu lama. Karena full handmade," katanya. Menyulam pita untuk sepasang busana Muslim bisa menghabiskan waktu satu minggu.

Kini, persedian menipis, pelanggan terus bertambah. Ya, meskipun masih terbilang baru terjun ke dunia bisnis, Asri sudah banyak memperoleh pelanggan. Padahal letak rumahnya di gang sempit yang berliku. Meski begitu, karyanya tetap dicari orang.

Untuk membantunya, Asri mendidik tiga karyawan yang ia jadikan juga anak asuh.

Selain sulam pita, Asri mengkursuskan ketiganya menjahit pakaian. Kelak mereka tidak hanya membuat sulam pita di atas kain yang belum jadi, atau menyediakan baju siap pakai. Ia juga bisa membuatkan sulam pita pada kain yang sudah dipotong, sehingga letak sulam bisa lebih tepat sesuai keinginan konsumen.

Setelah tiga bulan dalam didikan Asri, ketiganya sudah mahir. Selain mahir berkarya, tiga anak asuh Asri juga mahir bertutur laiknya sang ibu asuh. "Nah, ini sistem french knot, digabung dengan running, jadinya seperti ini. Agar mudahnya kami menyebutnya brondong, karena bentuknya seperti brondong jagung," kata Dian, salah seorang anak asuh Asri sambil mencontohkan salah satu sistem penemuan Asri.

Selain mengandalkan cara yang sudah ditemukan orang pendahulu sulam pita, Asri bereksperimen untuk menemukan cara dan jenis sulam pita yang baru. Temuan Asri dinamakan running karena sulam dibuat dengan cara menjelujur pinggiran atau tengah pita lalu menariknya hingga berbentuk gumpalan. Dengan sistem brondong ini, sulam pita Asri tidak terbatas pada jenis bunga-bungaan. Ia bisa membentuk hewan seperti kambing dan kupu-kupu.

Asri sendiri mendapat kepandaian sulam pita dari kursus-kursus. "Tapi kok saya merasa makin lama makin bloon. Lalu saya lihat buku-buku dan mengembangkannya sendiri," katanya.

Ketekunan Asri patut memperoleh acungan jempol. Pada saat masih tahap belajar, ia sudah berani menerima pesanan baju sulam pita untuk seragam acara pernikahan. "Yang pesan ada 15 orang. Saya kerjakan selama tiga bulan," ujarnya. Order besar pertamanya itu membuat sulam pita Asri kian dicari orang. Banyak tamu pesta yang bertanya di mana dapat diperoleh busana bersulam pita nan cantik itu.

Ketertarikan orang akan sulam pita karya Asri juga terlihat di arena pameran. Saat itu, mereka selain memborong hasil karya Asri banyak juga yang mengutarakan keinginan untuk belajar sulam pita. Bukan saja orang Indonesia, juga pengunjung dari luar negeri tertarik untuk belajar sulam pita.

"Karena banyaknya permintaan itu, sekarang saya mulai membuka kursus sulam pita," ucap Asri. Asri menjamin, siapa pun orangnya pasti bisa membuat sulam pita yang indah. "Ketiga anak asuh saya itu misalnya, mereka dari nol besar. Bahkan ada yang sama sekali belum pernah memegang jarum, tapi sekarang bisa. Jika belum bisa berkreasi sendiri, pada awalnya bisa mencontoh yang ada di buku atau gambar sulam pita," kata Asri menyemangati kaum perempuan.

**

KEINGINAN Asri memiliki hobi yang menghasilkan uang sudah terwujud. Karya-karyanya sudah laku dijual. Bahkan, di Ina Craft, kotak-kotak pernik dan kipas dari mendong yang dihiasi sulam pita laku keras. Untuk barang yang cantik itu, Asri mematok harga yang relatif murah. Begitu juga kain linen yang diberi sulam pita, konsumen dapat memilikinya dengan mengeluarkan dua lembar uang ratusan ribu, bahkan kurang.

"Yang agak mahal, sulam pita untuk busana Muslim atas bawah yang berbahan dasar kain sutra. Saya masih menggunakan sutra dari Italia dan Jepang. Sebab menyulam kain sutra buatan luar enak, tidak mudah koyak," kata Asri.

Dengan produk yang ditujukan bagi kalangan menengah ke atas ini, Asri bisa meraup untung agak lumayan. Terbukti harga sewa stan pameran selama seminggu, yang dipakai secara berkongsi dengan seorang temannya, seharga Rp 13 juta bisa tertutupi dari keuntungan penjualan.

**

WALAUPUN kelak kuliahnya sudah selesai, Asri tetap ingin mempertahankan karyanya di pasar Kota Bandung. Namun ia juga berencana membuka cabang juga di Lampung. Kini, ia sedang melirik sebuah pusat perbelanjaan di Jalan Pasteur Bandung agar karyanya lebih mudah terjangkau pelanggan.

Ia tidak akan meninggalkan Bandung. Baginya, Bandung adalah kota inspiratif. Saat tinggal di Bandunglah ia bisa menelurkan ide-ide kreatif. "Kalau di Lampung, karena udaranya panas rasanya saya 'kemerungsung' (gelisah). Di Bandung, lagi tiduran eh ada ide, saya bangun. Lalu mendesain untuk kelak dijahit dalam bentuk sulam pita," tutur Asri.

Lagi pula Bandung adalah rumah keduanya. Putri satu-satunya Sheilla Petrina(23) sedang menuntut ilmu di Unpad. Tiga anak lainnya adalah laki-laki M. Fuad Rinaldy (24), M.Fahmi Andhika (20), dan Givano Wendarta(8)

"Saya beruntung memiliki suami yang memanjakan saya," ujar perempuan yang suka berdandan ini tentang sang suami tercinta, Jonizar Zakaria. "Tapi saya tidak terlena, pulang dari Bandung saya akan membuktikan pada suami bahwa saya juga bisa punya hobi yang menghasilkan uang ha..ha..ha... Saya akan membuka butik di sana," katanya. (EYP/"PR"/Uci)***

Read More......

"NGIRI" PADA INEKE & CHECHE KIRANI

Natalie Sarah
"NGIRI" PADA INEKE & CHECHE KIRANI

Sukacita. Demikianlah si cantik Natalie Sarah menyambut datangnya bulan Ramadan. Sahur, puasa, berbuka, salat lima waktu plus Tarawih, semua dilakukan Sarah dengan penuh semangat. Ya, pemeran Memey di sinetron Kawin Gantung ini memang bertekad untuk menjadikan puasanya kali ini penuh makna dan ibadah.
KLIK - Detail
Ya, Ramadan kali ini memang baru Ramadan kelima bagi Sarah. Meski begitu, ada yang unik pada diri gadis batak yang baru jadi mualaf sejak pertengahan 2001 lalu ini. Belakangan ia terlihat selalu tampil tertutup, berbusana muslim lengkap dengan penutup kepala. Ada apa gerangan? "Alhamdulillah, untuk Ramadan ini, aku sudah berniat akan selalu memakai jilbab. Sebenarnya, dua minggu sebelumnya pun, aku sudah pakai jilbab tiap hari," ujar Sarah berseri-seri.

Lalu, bagaimana dengan sesudah Lebaran? "Setelah Lebaran, apa aku akan terus pakai jilbab? Jujur saja, keinginan ke arah sana sudah ada. Tapi sepertinya untuk saat ini belum
bisa terealisasi karena masih terikat kontrak dengan sebuah rumah produksi."

Sarah sadar, untuk keperluan syuting dirinya belum bisa full memakai jilbab. "Karena ketika aku menandatangani kontrak dulu, aku, kan, tidak mencantumkan hal tersebut," ujar gadis yang kini enggak mau lagi pakai baju yang hanya satu tali.

Nanti, ujar Sarah, jika dirinya memang sudah benar-benar mantap untuk seterusnya berjilbab, "Aku tetap akan berdiskusi dulu dengan rumah produksi yang mengontrakku secara eksklusif. Kalau memang mereka setuju, alhamdulillah. Tapi kalau pun tidak, tetap bisa dicari jalan keluarnya. Misalnya menyelesaikan dulu sisa kontrak, baru sesudahnya memakai jilbab," ujar Sarah yang mengaku amat terkesan melihat para seniornya yang sudah lebih dahulu memakai busana muslim.

"Seperti Mbak Ineke Koesherawati, Astri Ivo, dan Cheche Kirani. Masya Allah, mereka itu tambah cantik setelah pakai jilbab." Seperti para seniornya itu pula, Sarah yakin bahwa memakai busana muslim tak akan menghalangi langkahnya di dunia hiburan. "Job jadi berkurang? Mungkin saja. Tapi tidak perlu khawatir, karena jodoh, rezeki ataupun maut itu kan, di tangan Tuhan," ujarnya bijak.

Meski begitu, diam-diam Sarah sudah menyiapkan lahan baru untuk dirinya kelak, andai tak lagi berkarier di sinetron. "Bukan karena khawatir. Ini hanya untuk antisipasi ke depan saja. Misalnya nanti aku enggak main sinetron lagi, aku sudah punya usaha lain," ujar Sarah yang ternyata sedang merintis usaha busana muslim. "Aku ingin buka butik sendiri," cerita Sarah yang mendesain sendiri semua busana yang dijualnya. "Enggak cuma mendesain, yang membuat pola dan motong kainnya juga aku. Tapi untuk menjahit, aku punya 2 pegawai."

Desain & Potong Sendiri
Yang unik dari busana muslim buatan Sarah, "Banyak yang ukuran kecil, S, XS, dan XXS. Ini berangkat dari pengalaman pribadiku, setiap kali mau beli baju muslim, pasti kedodoran.
Susah sekali mencari yang cocok dengan badanku. Rata-rata baju muslim memang didesain berukuran besar," ujar gadis berperawakan mungil ini.

KLIK - Detail Sebenarnya, busana muslim karya Sarah sudah cukup banyak. "Kalau dikumpulin dari awal, sudah cukup banget untuk buka butik. Tapi, setiap kali habis bikin, seringnya langsung habis dibeli sama teman-teman pengajian," cerita Sarah yang tidak mau memproduksi massal setiap desainnya. "Jadi eksklusif."

Memang, dari kecil Sarah bercita-cita menjadi desainer. "Dari kecil aku sudah nyoba bikin baju barbie sendiri. Makanya waktu SMKK, aku ambil jurusan disain." Namun perjalanan hidup membawa Sarah menjadi seorang model, kemudian terjun ke dunia sinetron. "Tadinya enggak kepikir akan membuka butik atau semacamnya. Tapi, saat pulang umrah kemarin, aku tiba-tiba dapat semacam pencerahan. Dorongan untuk membuka butik busana muslim mendadak muncul."

Sejak itu, Sarah giat membuat berbagai desain. "Aku beli mesin jahit lagi. Sekarang di rumah sudah ada 4 mesin jahit. Aku juga turun langsung mencari bahan. Biasanya sih, aku hunting sendiri kain di pasar Mayestik," cerita Sarah yang semula malu-malu memasarkan produknya ini. "Biasanya aku bawa ke pengajian. Cukup ditunjukin ke satu orang, berikutnya sudah nyebar sendiri."

Baru sebulan, Sarah sudah menerima banyak pesanan. "Pernah aku dapat pesanan khusus yang pembuatannya rumit banget. Sukses, sih, tapi setelah itu aku kapok bikin yang model begitu lagi. Habis, susah dan lama banget bikinnya," ujar Sarah yang mengaku tak berani mematok harga tinggi untuk baju-baju produksinya. "Yang paling murah, satu stel atas-bawah 140 ribu rupiah. Yang paling mahal, 500 ribu rupiah, tapi itu cuma satu disain, kok. Rata-rata kebanyakan, sih, berharga 200-an ribu rupiah."

Prinsip Sarah, "Membuat busana muslim yang cantik dan modis, tapi harganya terjangkau." Tak jarang jika ada yang minta dibuatkan baju dan menanyakan harga, Sarah balik bertanya, "Kamu punya bujet berapa?" Untuk memenuhi selera pasar, Sarah tak mau menetapkan satu jenis desain saja. "Mulai dari yang bergaya etnik, serba formal, sampai yang casual dan ceria khas remaja, tersedia. Bahannya juga macam-macam, raw silk, thai silk, sutra, organdi, dan macam-macam lagi."

Seriuskah Sarah dengan bisnis barunya ini? "Insya Allah, aku serius banget. Malah cita-citaku suatu hari nanti butikku bisa sebesar Shafira. Punya berbagai koleksi eksklusif yang bisa bikin pemakainya semakin cantik." Saat ini, Sarah mengaku akan berkonsentrasi pada peningkatan produksi terlebih dahulu. "Tapi aku belum bisa melakukan promosi yang besar. Soalnya belum ada mereknya."

Rupanya Sarah kebingungan dalam memberi label pada produknya. "Aku belum dapat nama yang pas. Aku enggak mau terburu-buru. Kalau memang belum nemu yang cocok di hati, ya, enggak mau dipaksakan."

Read More......

Dari Selebriti sampai Presiden

PROFIL MINGGU INI
Dari Selebriti sampai Presiden

Aan Ibrahim ( Desainer )

Aan Ibrahim termasuk satu di antara 60 desainer yang akan tampil pada Fashion Tendance 2006 di Jakarta, 13--14 Desember mendatang. Para perancang ini tergabung Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI).

SEBAGAI perancang, Aan dikenal sangat konsisten memasukkan motif-motif etnik Lampung seperti tapis, sulaman usus, batik sembagi, dan maduaro. Motif-motif yang menonjolkan seni karya adiluhung peninggalan nenek moyang Lampung ini memiliki kekuatan sendiri dalam guratan rancangannya. Sehingga desainer ini mampu menyejajarkan diri dengan perancang kondang seperti Ramli, Prajudi atau Adji Notonegoro.

Karyanya tidak hanya dipakai selebriti top seperti Maudy Koesnaedy, Iis Dahlia, Ike Nurjanah, dan sederet selebriti lain. Rancangan lelaki kelahiran Pagardewa ini juga pernah melekat di tubuh mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra dan istrinya, Guseynova Sabina Padmavati. Siti Hardiyanti Rukmana atau akrab disapa Mbak Tutut, putri tertua mantan Presiden Soeharto, juga pernah mengenakan busana rancangan Aan. Pejabat tinggi di Lampung juga begitu, termasuk istri-istri menteri.

"Saya puas jika klien puas dengan rancangan saya. Apalagi kalau hasilnya pas buat mereka," kata Aan memaknai kebahagiaan sebagai seorang desainer.

Bagimana Aan merintis jejaknya di dunia mode? Apa saja yang dilakukan untuk tetap eksis sebagai desainer selama 16 tahun ini?

Berikut petikan wawancara Aan Ibrahim dengan wartawan Lampung Post Yunita Savitri®MDUL¯ di butiknya di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 5, Bandar Lampung, Selasa (29-11).

Bagaimana awal Anda terjun ke bidang fashion ini?

Ya, terjun bebaslah. (Aan tertawa). Secara profesional, saya mulai terjun ke bidang ini sekitar 1989. Sebelumnya, saya sempat jadi PNS di RSUAM. Saya jadi perawat di bagian VIP di sana.

Apa alasan Anda beralih profesi?

Mungkin karena kebetulan atau bagaimana. Tetapi, setelah saya pikir-pikir, memang saya punya bakat, kali ya...sehingga akhirnya saya beralih menekuni bidang fashion. Selain itu, saya ingin bebas saja berekspresi. Jadi desainer itu tidak perlu terikat tatanan-tatanan seperti PNS yang taat dengan satu aturan. Gak boleh ini, gak boleh itu. Kalau begitu, kreativitas kita jadi pampet. Jadi desainer itu kan lebih bebas.

Kenapa Anda terlambat menyadari, Anda memiliki talenta besar di bidang ini?

Sejak kecil memang saya belum tahu mau jadi apa. Sebab itu, saya memilih masuk akademi perawat. Tetapi, setelah menjalani profesi itu, saya jadi berpikir kembali untung ruginya. Kayaknya, kalau saya menjalani profesi sesuai dengan bakat yang saya miliki itu lebih menguntungkan. Sebab itu, akhirnya saya memutuskan berhenti sebagai PNS dan mulai membuka usaha menjahit, baru setelah stabil, saya membuka butik.

Dari mana Anda belajar soal fashion?

Saya autodidak. Sebelum menjadi profesional pada 1989, saya sudah mengenal mode lewat mengikuti beberepa fashion show. Sejak 70-an saya memang sudah berkecimpung di dunia mode. Waktu itu saya jadi model sebagai kerja sambilan. Kebetulan memang saya hobi sama hal-hal yang berbau seni.

Kapan pertama kali Anda menjadi model?

Pertama kali jadi model itu tahun 1979. Awalnya jadi model juga gak sengaja. Waktu saya potong rambut di sebuah salon di Jalan Pangkal Pinang, pemilik salon, saya ingat namanya Ibu Masni bilang kalo tampang saya lumayan buat jadi model. Lalu dari ngobrol-ngobrol itu, saya ditawari ikut fashion show dalam rangka tahun baru di Hotel Marcopolo. Saya ingat waktu itu saya latihan hampir sebulan penuh.

Walaupun sedikit malu-malu tampil di depan orang banyak. Saat itu rasa luar biasa sekali bisa show. Waktu itu, jadi model kan sudah elite banget. Setelah itu, tawaran jadi model terus mengalir. Bukan hanya di Lampung, tapi saya juga sering ikut fashion show Batik Danar Hadi dan Batik Tris di di luar kota, seperti Palembang. Selain jadi model, saya juga sering diberi tanggung jawab untuk mengadakan acara-acara kecantikan. Nah, lewat itu saya bisa berkenalan dengan istri-istri pejabat yang belakangan jadi pangsa pasar saya.

Selain memang berkecimpung di dunia mode, dari mana lagi Anda mempelajari mode?

Saya baru mempelajari mode secara formal setelah saya membuka butik. Itu sekitar 1996. Waktu itu saya ikut sekolah mode Esmode di Jakarta. Hanya setengah tahun. Tetapi, sebelum terjun di bidang mode, saya sudah memiliki pengalaman di bidang ini. Tahun 1982--1984, saya membuka usaha jahitan.

Alhamdulillah, walaupun masih kecil-kecilan banyak juga teman-teman seprofesi yang minta dibuatkan baju. Saya juga sering diminta mendesain baju ibu-ibu pejabat.

Sebagai seorang desainer, bagaimana Anda merintis usaha ini?

Ya, gimana ya. Tetapi, waktu saya memulai itu pasarnya sudah ada. Tetapi, sebagai desainer baru, saya harus memiliki ciri khas. Waktu itu saya punya ide mengangkat tapis sebagai ciri khas saya. Saya juga melihat peluang, kebudayaan Lampung belum digarap desainer-desainer Indonesia, kayak Iwan Tirta yang mengolah batik dan Ramli yang mengolah bordir sampai ke mancanegara. Kalau saya lihat di Lampung ada satu keunikan, yaitu tapis yang tidak ada duanya di provinsi lain. Ya, kemudian saya mulailah dari tapis.

Kapan Anda mulai go national?

Tahun 1989 saya langsung show di Jakarta dan dapat tanggapan bagus. Dari situ, saya mulai belajar profesional. Terus terang, dari sisi persiapan waktu itu, saya belum punya konsep. Bajunya juga kayak supermarket. Pokoknya ada ini, ada ini. Yang penting baju itu ada tapis-tapisnya. Jadi istilah desainer itu supermarket. Tetapi gak nyangka, setelah show itu banyak yang cari Aan. Yang mana...yang mana Aan.

Besoknya, dari Sarinah Thamrin meminta saya menghadap. Lalu saya datangi. Saya bawa konsep baju saya, lalu mereka pesan 300 potong. Saya gak mikir uangnya ada apa enggak waktu itu, yang penting saya iya saja.

Bagaimana Anda mempersiapkan pesanan besar itu?

Saya minta waktu tiga bulan. Begitu tiga bulan, baju 300 potong itu yang terjadi apa? Ternyata quality control-nya ada lima pintu. Pertama pemeriksaan kancing. Kedua pemeriksaan jahitan sampai yang terakhir gosokan. Kalau mengilat out. Nah, dari 300 potong itu yang diterimea cuma 40 biji. (Aan tertawa). Kita gak tahu sih ada seperti itu. Yang penting waktu itu bisa membuat baju. Lalu untuk memenuhi sisanya saya minta waktu lagi tiga bulan. Saya buat yang baru, sementara yang tidak lolos quality control itu saya jual di sini. Orang-orang yang beli di sini mana mungkin mau seteliti itu.

Setelah itu, apa lagi yang Anda lakukan untuk tetap eksis sebagai desainer?

Saya banyak ikut work shop dan konsultasi dengan yang senior. Setelah itu, rutin saya menggelar fashion show dan saya langsung ikut asosiasi perancang mode. Waktu itu, kan saya gak ngerti fittings model, standar model gak ngerti. Jadi perlu banyak pengalaman.

Selain menggali ilmu secara autodidak, Anda juga banyak berkonsultasi dengan desainer senior. Siapa saja?

Saya ngefans-nya sama Ramli. Saya banyak berkunjung kepada dia. Rata-rata desainer memang terbuka sih. Ramli dan Poppy Darsono yang mengemangati saya. Mereka bilang, "Pokoknya An, begitu orang lihat tekstil Lampung, pokoknya identitas elo. Gua gak mau tahu."

Selain Ramli dan Poppy, siapa lagi yang berperan membuat Anda sukses seperti sekarang?

Anak-anak dan rekan-rekan saya. Dengan menjadi anak yang baik dan nggak neko-neko sebenarnya mereka sudah men-support saya. Artinya mereka nggak ribet, nggak menghabiskan uang saya ke narkoba. Dengan begitu, saya tidak stres dan pikiran saya tidak hanaya terfokus pada mereka.

Setelah tapis, Anda mencoba mengangkat sulam usus, bagaimana proses kreativitas Anda menemukan ide itu?

Nah, waktu saya berubah konsep dari tapis, ke sulam usus tahun 1996, Poppy langsung ngamuk. Kata Poppy, "Kamu ini gimana sih, tapis kan mulai dikenal orang. Kok malah beralih konsep."

Poppy dan Ramli memang ingin tapis dikenal luas dan merajalela seperti Iwan Tirta mengangkat batik. Tetapi, saya terkendala pasar yang waktu memang sudah turun. Dan orang modern nggak mau yang namanya benang emas. Tapis juga nggak bisa disulam di atas tekstil yang lembut. Meskipun saya jelaskan, Poppy dan Ramli tetap tidak setuju. Dan itu berlangsung dua tahun. Tetapi, saya tetap ngotot aja. Baru pada tahun keempat mereka mulai menerima.

Kesulitan yang sebagai desainer?

Saya terkendala dengan SDM-nya. Di Lampung sulit sekali mencari asisten yang benar-benar bisa membantu. Lain dengan desainer di Jakarta. Mereka tinggal duduk di kursi bagus, lalu pagi-pagi asistennya sudah memberikan beberapa rancangan dan dia tinggal periksa saja. Kalo di sini, saya buat desain, saya bikin pola, saya juga terima tamu.

Atau memang Anda yang tidak percaya dengan hasil kerja orang lain?

Tidak lah. Badan saya sebenarnya sudah capek dan ini yang membuat saya stres. SDM di sini berbeda lo dengan di Jakarta. Di sana, asisten desainer itu pulang kerja pukul 12 malam. Memang mereka harus gila kerja. Beda dengan disini. Pukul 17 sudah pulang kayak PNS.

Selain sulam usus, apalagi yang Anda ingin kembangkan?

Ada. Namanya sulaman tembung manok yang dalam bahasa Indonesia artinya pantat ayam. Saya sudah populerkan setahun lewat. Aku ketemu sulaman khas Lampung ini di Menggala juga. Waktu pas Lebaran ke rumah familiku, aku lihat kok ada sulaman seperti ini. Lalu mereka jelaskan bahwa itu sulaman tembung manok. Nah, sulaman ini kita padukan dengan sulam usus sebagai bagian ornamennya. Di sebagian kalangan seperti ibu pejabat, sulaman ini sudah mulai dikenal. Memang baru sedikit yang kenal karena dari sisi harga memang lebih mahal dari sulaman usus karena pengerjaan lebih rumit. Di Jakarta harganya bisa mencapai Rp9 juta. Pengerjaannya juga lama bisa sampai dua bulan.

Pada 13--14 Desember mendatang, Anda akan menggelar show tahunan bersama 60 desainer Indonesia lain di Jakarta. Apa persiapan Anda?

Rencananya ada 12 baju yang bakal diperagakan di sana. Semuanya konsep gaun malam yang elegan. Ada yang 3 pieces, 2 pieces, dan dress®MDBU¯. Semuanya sulam usus. Kini baru selesai 30 persen. Ya habis gimana, konsep yang saya mau berubah-ubah terus. Ada ide bagus lagi ganti. Jadi biasanya mendekati hari H baru kelop.

Selain kerja keras, tentu Anda punya kiat untuk bisa sesukses sekarang. Boleh tahu apa saja kiatnya?

Jika ingin maju, kita harus memiliki manajemen yang gaul. Itu yang saya terapkan. Sejak muda, saya sudah membuka diri dengan siapa saja. Saya juga banyak bergaul dengan kalangan atas, seperti anak-anak pejabat. Mungkin cara berpikir saya beda dengan orang-orang dari kampung saya dulu yang cuma mikirin gimana ngakalin duit orang tuanya buat pacaran. Saya gak mau seperti itu.

Merasa orang dari desa, saya ingin banyak tahu, seperti apa mereka yang lebih mampu dari saya, bagaimana mereka bergaul, bagaimana mereka menata hidupnya. Untuk bisa tahu mereka, gampang saja. Saya kan perawat di ruang paviliun RSUAM yang pasiennya orang-orang kaya. Jadi saya dekati mereka saja dan saya servis habis. Tetapi, tujuan saya pure waktu itu ingin bergaul. Nah, lewat mereka saya banyak menimba ilmu. n M-1

Read More......

Tak Harus Menjadi Perancang Ternama

Tak Harus Menjadi Perancang Ternama


Semua orang ingin jadi perancang ternama karena bisa terkenal dan menggelar peragaan busana sendiri," kata Ferdi Hendarman, Head Designer PT Bina Busana Internusa, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Hal senada diungkapkan Chrisye (40), lulusan sekolah mode Susan Budiardjo (1995), yang kini bekerja di perusahaan garmen PT Bina Busana Internusa. Sedikit sekali lulusan sekolah mode yang bercita-cita masuk ke industri garmen. "Padahal, sekolah lebih mengarahkan kami membuka bisnis jahit di rumah untuk membuka lapangan kerja," kata Chrisye yang pernah bekerja di sebuah perusahaan garmen di Bali.

Dunia mode tidak sebatas peragaan busana yang gemerlap dan eksklusif. Juga bukan terletak pada busana yang tampak mewah yang dipertontonkan peragawati di atas catwalk. Industri garmen mulai dari proses merancang pola, memotong, menjahit hingga penjualan. Proses panjang ini juga harus dipahami setiap pelaku industri mode.

"Saya resminya perancang mode, tetapi pekerjaannya enggak cuma menggambar. Enggak sesempit itu. Saya mengurus sampai pemasaran," kata Ferdi, lulusan sekolah mode Esmod Jakarta (1997) dan Teknik Industri ITB (1987).

Dari sisi ketenaran, kata Ferdi, perancang mode yang memiliki label sendiri jelas lebih unggul, tetapi pasarnya terbatas di kalangan tertentu saja karena harga busananya yang relatif mahal. "Kalau semua mau jadi perancang mode begitu siapa yang akan membuat baju yang dijual di Matahari. Industri garmen itu bisnis besar. Saya dulu pernah dibilang perancang mode garmen itu tidak bergengsi. Biar saja," lanjut Ferdi yang juga membuka butik di Bandung.

Bekerja sebagai perancang dituntut memiliki disiplin tinggi. "Mereka harus membuat desain mode untuk satu musim. Kalau begitu-begitu saja modelnya, pasti ditinggal konsumen. Harus cepat juga kerjanya. Kalau tidak pasti ditinggal pembeli," kata Netti, lulusan Susan Budiardjo (1994), yang kini lebih memilih membuka butik sendiri karena tidak kuat bekerja di industri garmen.

Selain di industri garmen, banyak lulusan sekolah mode yang memilih membuka butik. Seperti Tini dan Maryati. Sejak selesai pendidikan dasar menjahit di Bunka School, Tini langsung membuka butik dengan menyewa paviliun di belakang Plaza Gadjah Mada.

Sejak awal, Tini tidak ingin bekerja di bawah seorang perancang mode. Kini perempuan asal Solo itu tinggal membuat desain saja karena sudah mempekerjakan satu orang pembuat pola, lima penjahit, dan tiga pemasang manik dan payet.

"Bekerja pada perancang, kami yang kerja dia yang dapat nama. Saya pernah satu tahun kerja ikut orang untuk dapat pengalaman cara menjalankan bisnis," kata Tini yang kerap membuat gaun malam dan gaun pengantin itu.

Sementara Maryati datang jauh-jauh dari Jambi untuk mengambil kursus dasar dan desain di Bunka School selama dua tahun. Kini dia membuat baju-baju kasual untuk dijual di ITC Mangga Dua, Jakarta Barat. "Untung saya sekolah. Kalau tidak kan saya tidak tahu cara buat baju dan menjual baju," ujarnya.

Pada dasarnya sekolah-sekolah mode tidak mengarahkan lulusannya harus menjadi desainer atau memiliki label sendiri, meskipun ini adalah tujuan utama kebanyakan siswa yang memilih bersekolah mode. Padahal, masih banyak bagian lain yang juga berperan penting dalam industri mode.

Seperti Miranda Waliry yang menjadi Branch Manager Stuart Weitzman dan Rococo. "Desainer dan industri fashion harus ada juga yang mengelola," kata Miranda yang lulusan LaSalle mengenai jurusan fashion business yang dimasukinya.

Selama bersekolah para murid di La Salle dari berbagai jurusan selalu dilibatkan bersama-sama mengurus pergelaran busana. Bagian desain grafis membuat buku acara, dan berbagai publikasi. Bagian fashion business seperti dirinya terlibat dalam perencanaan keuangan, mencari model, hingga mencari aksesori.

"Semua itu jadi bekal saat bekerja. Dunia fashion (seperti butik) selalu punya produk baru yang perlu dipromosikan lewat acara seperti show. Saya jadi sudah terbiasa, termasuk untuk urusan negosiasi," kata Miranda. (LUK/EDN/LKS)

Read More......

Sunday, November 12, 2006

Kesalahan Umum Saat Membeli Asuransi

Kesalahan Umum Saat Membeli Asuransi


Perencana keuangan keluarga dari Pavilion Capital, Aidil Akbar Madjid, mencermati ada empat kesalahan umum yang biasa dilakukan sebagian orang dalam membeli asuransi.

Kesalahan pertama, membeli perlindungan asuransi untuk anak yang masih kecil. Jika sebuah keluarga kehilangan anak yang masih kecil, akan menyebabkan kehilangan secara emosional, bukan finansial.

Anda harus ingat bahwa anak yang masih kecil belum bekerja dan mendatangkan penghasilan atau belum memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, membeli polis asuransi jiwa untuk anak kecil tidak bijaksana.

Sebaliknya, orangtua yang memiliki anak seharusnya membeli polis asuransi. Ini merupakan langkah proteksi agar jika terjadi sesuatu yang buruk pada orangtua, si anak yang ditinggalkan tak telantar.

Kesalahan kedua, mencantumkan anak di bawah umur sebagai ahli waris. Anak di bawah umur tidak dapat menerima warisan, walinyalah yang dapat menerima warisan tersebut. Warisan itu pun baru bisa diberikan kepada anak kelak jika si anak berusia 21 tahun atau telah menikah.

Cantumkanlah wali dari anak Anda yang akan membantu merawat anak Anda selain pasangan apabila Anda meninggal dunia. Jika Anda tidak yakin juga akan wali tersebut, buatlah surat wasiat di hadapan notaris.

Ibu rumah tangga

Kesalahan ketiga, tidak membeli asuransi untuk orang yang tidak bekerja. Sebagian orang berpendapat, seseorang yang tidak bekerja tak perlu membeli asuransi karena tidak memiliki penghasilan atau tak memiliki nilai ekonomis.

Akan tetapi, seorang ibu rumah tangga perlu juga memiliki perlindungan. Ibu rumah tangga memiliki banyak tugas, seperti memasak, mengantar anak ke sekolah, dan membereskan rumah. Bandingkan jika tidak ada ibu rumah tangga dan keluarga Anda harus membayar pengasuh anak, sopir, pembantu, dan tukang kebun, berapa biaya yang harus dikeluarkan? Biaya inilah yang menjadi dasar perhitungan perlindungan yang harus dimiliki ibu rumah tangga.

Kesalahan keempat, pembelian asuransi jiwa oleh orang yang tidak memiliki tanggungan. Jika Anda berstatus lajang, sudah bekerja, tidak memiliki tanggungan seperti keponakan, orangtua, atau orang lain yang bergantung secara finansial kepada Anda, berarti Anda tidak memerlukan asuransi jiwa.

Apalagi, jika Anda memiliki tabungan atau investasi, justru tidak perlu asuransi jiwa sama sekali. Jika Anda meninggal, yang diperlukan adalah biaya pemakaman dan uang untuk membayar utang-utang.

Sebaliknya, untuk orang dengan kriteria tersebut, yang diperlukan adalah asuransi cacat dan penyakit kritis. Jika suatu saat Anda sakit atau cacat permanen dan tidak dapat bekerja lagi untuk memenuhi kebutuhan, Anda dapat manfaat dari asuransi cacat dan penyakit kritis itu.

"Sebuah survei menyebutkan, kemungkinan seseorang cacat tujuh kali lebih besar dibandingkan dengan meninggal," katanya. (JOE)

Read More......

Monday, October 30, 2006

Sydney Harris tentang orang yang menang dan yang kalah

A winner seeks for the goodness in a bad man, and work with this part of him. A loser looks only for the badness in a good man, and therefore finds it hard to work with anyone".
Seorang pemenang mencari kebaikan dari orang yang tidak baik, dan bekerja dari situ. Yang gagal hanya melihat kejelekan dari orang yang baik, karena itu merasa sukar bekerja dengan siapa saja).

Read More......

Pencemaran Mengganggu Janin

Pencemaran Mengganggu Janin

Secara Umum Makanan yang Tersedia di Indonesia Tidak "Sehat"


Jakarta, Kompas - Saat ini banyak terjadi kelahiran kembar siam. Selain persoalan genetik, pencemaran lingkungan atau makanan yang dikonsumsi orangtua bisa mengganggu pembentukan janin sehingga lahir bayi yang cacat.

"Anak-anak yang lahir kembar dempet, masalahnya adalah adanya gangguan pada saat pembentukan janin, mulai dari pembuahan sampai lahirnya anak itu. Proses gangguan selama itu menyebabkan kecacatan lahir," kata Kepala Unit Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia , Wiku Adisasmito PhD di Jakarta, Minggu (29/10).

Kecacatan lahir itu bisa terjadi karena faktor genetik atau pencemaran lingkungan. Tingkat stres yang tinggi di masyarakat pun bisa menimbulkan gangguan dalam proses pembuahan.

"Bayi yang lahir kembar dempet itu biasanya ada gangguan di kromosomnya, secara genetik terganggu, baik dari asal orangtuanya sebelum menikah atau sesudah menikah," kata Wiku.

Faktor genetik yang berasal dari orangtua bisa menjadi penyebab karena asupan makanan orangtua tidak sehat.

Misalnya makanan tercemar yang dikonsumsi orangtua akan mengganggu kualitas produksi sperma (laki-laki) dan sel telur (perempuan).

"Kalau dalam sejarah keluarga tidak ada yang kembar dempet, kemudian anaknya muncul seperti itu, berarti biasanya faktor lingkungan yang mempengaruhi faktor genetik," kata Wiku menjelaskan..

Hal itu bisa terjadi melalui sperma/sel telur yang tidak sehat karena makanan yang tidak sehat atau gizi yang tidak bagus.

Kalau kualitas sperma dan sel telur yang tidak sehat ini bertemu maka ini memperbesar kemungkinan kelahiran cacat.

Gangguan konsepsi

Pencemaran dapat terjadi lewat udara melalui CO2, dan oleh logam berat di udara atau pada makanan. Mengonsumsi makanan yang tercemar akan mempengaruhi kesuburan sehingga pada saat konsepsi terjadi gangguan.

Secara umum makanan yang tersedia di Indonesia tidak "sehat".

Mereka yang secara ekonomi kurang mampu biasanya mengonsumsi makanan secara tidak seimbang, kualitasnya kurang baik dan bahkan mengandung zat pewarna.

Lingkungan yang berbahaya adalah yang terkontaminasi logam berat, misalnya asap knalpot kendaraan bermotor yang mengandung pb (timbal), sayuran yang ditanam di pinggir jalan tol akan terpolusi asap knalpot.

Tempat pertanian di daerah industri atau transportasi berat otomatis akan tercemar. Pencemaran itu pun masuk ke sirkulasi darah manusia yang menghirup udara atau mengonsumsi makanan tercemar tersebut.

Tak hanya itu, susu sapi yang kandungan lemaknya tinggi bisa menjadi penyerap polutan yang mudah karena daya ikatnya tinggi terhadap logam berat.

"Jadi kalau peternakan sapinya tidak terletak di pegunungan maka susu sapi itu dengan mudah menyerap polutan.

Begitu juga saat treatment susunya tidak bagus, ini akan mempengaruhi juga. Itu yang menyebabkan susu sapi terpapar polutan," kata Wiku.

Stres pun juga mempengaruhi kondisi kehamilan. Kondisi yang lemah menyebabkan seseorang rentan terhadap penyakit, sehingga gennya bukan gen yang kuat, tetapi mudah berubah. (LOK)

Read More......

Jadi Ibu Rumah Tangga, Oke Juga!

Minggu, 29 Oktober 2006

Jadi Ibu Rumah Tangga, Oke Juga!




''Hari gini jadi ibu rumah tangga, nggak deh.'' Begitu jawaban Nisa ketika ditanya tentang profesi idamannya setamat kuliah. Di mata gadis yang baru saja lulus dari fakultas hukum sebuah universitas swasta di Jakarta ini, rugi besar kalau seorang sarjana seperti dirinya hanya menjadi ibu rumah tangga. ''Tahu kan, kuliah itu nggak murah.

Lagian kalau di rumah melulu bakalan bete dan kuper (kurang pergaulan). Kalau bekerja kan, suasananya dinamis, setiap hari ada kegiatan dan pastinya punya duit,'' kata gadis berusia 24 tahun ini panjang lebar.

Alasan yang dikemukakan Nisa boleh jadi cukup masuk akal. Tapi, marilah melihatnya dari sudut pandang lain. Menurut psikolog Dra Yati Utoyo Lubis MA PhD, menjadi ibu rumah tangga atau menjadi wanita karier hanyalah pilihan profesi bagi perempuan. Tak ada bedanya, toh keduanya sama-sama bekerja, melakukan sesuatu untuk kebaikan. Oleh karena itu, tidak perlu minder, apalagi tidak pede bagi perempuan yang memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga.

''Ibu rumah tangga merupakan profesi mulia dan penuh tanggung jawab yang sulit tergantikan oleh orang lain. Karena itu, banggalah saat Anda memperkenalkan diri sebagai ibu rumah tangga,'' kata Yati di hadapan para ibu rumah tangga yang menghadiri acara Sunlight Agen 1000 di Jakarta, belum lama ini.

Di kalangan masyarakat kita, ibu rumah tangga memang masih dipandang sebagai profesi yang tidak bergengsi dibandingkan dengan ibu yang bekerja di luar rumah. Pandangan seperti itu, tegas Yati, tidak benar dan harus diluruskan. ''Kedudukan ibu rumah tangga bukan rendahan, justru tertinggi.''

Dalam hal ini, Yati mengajak para ibu rumah tangga untuk tidak mengukur kesuksesan seorang ibu dari luar saja. Tapi, lihat pula kesuksesan mereka dalam mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anak. ''Banyak juga ibu yang bekerja di luar rumah, tapi tidak sukses di rumah tangganya,'' kata Yati.

Profesi luar biasa
Ibu rumah tangga adalah profesi yang sangat luar biasa. Bayangkan saja, ia bekerja 24 jam sehari, tujuh hari seminggu sebagai roda penggerak keluarga. Mulai dari mengurus anak, rumah, mengatur keuangan keluarga, sampai menjaga kesehatan anggota keluarga, menjadi tanggung jawabnya. Dan profesi ini bersifat abadi, tidak kenal pensiun.

Walau sangat luar biasa, anehnya masih banyak ibu rumah tangga yang kurang pede mengakui profesinya. Menurut Yati, fenomena ini terjadi lantaran kurangnya penghargaan terhadap profesi ibu rumah tangga dari lingkungan sekitar, bahkan dari keluarga dekat. Rasa itu juga muncul karena para ibu rumah tangga merasa dirinya tidak hebat dan tidak memiliki potensi yang berguna bagi lingkungan sekitar.

Padahal, lanjut psikolog alumnus Universitas Indonesia (UI) ini, setiap orang pasti mempunyai potensi, hanya belum termunculkan. Itu mengapa, Yati menyarankan para ibu untuk mulai menghargai dirinya sendiri sebagai ibu rumah tangga. Semisal dengan mengatakan kepada anak-anak,''Kalau ibu tidak ada di rumah, siapa yang akan mengurus kalian?''

Bukti bahwa ibu rumah tangga memiliki potensi tergambar jelas pada sosok Sriatun Djupri, wanita asal Jambangan, Surabaya. Wanita berusia 53 tahun ini mengaku, awalnya ia adalah ibu rumah tangga yang pemalu, minderan (rendah diri), dan selalu gemetar bila berbicara di depan orang banyak. ''Mungkin dulu belum ada kesempatan, makanya minder. Tapi sekarang saya pede, bahkan banyak bicara karena diundang di mana-mana membahas pengelolaan sampah,'' tuturnya bersemangat.

Ya, Sriatun ternyata memiliki potensi yang jarang dimiliki orang lain. Ia adalah salah satu dari sedikit orang yang gigih menggalakkan penghijauan dan pengelolaan sampah di lingkungannya. Alhasil, Sriatun kini bisa duduk berdampingan dengan Menteri Lingkungan Hidup. Prestasi ini tak mungkin ia raih tanpa keinginan kuat untuk mengeluarkan potensi yang ada dalam dirinya. Bagaimana dengan tudingan bahwa ibu rumah tangga suka bergunjing?

Menurut Yanti, itu salah satu kelebihan perempuan dibandingkan pria dalam pergaulan. Berteman itu, kata Yati, sebaiknya digunakan untuk sharing, berbagi pengalaman ataupun curhat. Jika pergaulan dilakukan secara efektif, para ibu rumah tangga tidak perlu lagi datang ke psikolog, karena mereka bisa curhat kepada teman-temannya.

Artis yang kini juga dikenal sebagai aktivis perempuan, Nurul Arifin, sepakat dengan Yati. Menurutnya, tak masalah jika perempuan suka ngerumpi. Justru cara ini bisa dijadikan terapi untuk meringankan beban yang mengganjal di hati. Menangis pun, lanjut Nurul, tidak masalah. Ini cara yang sehat sebagai terapi untuk mengungkapkan kekesalan atau perasaan. Cara-cara inilah yang menyebabkan perempuan lebih panjang umur ketimbang pria. Karena itu, berbanggalah menjadi perempuan karena bisa merengkuh profesi mulia dengan tanggung jawab besar: ibu rumah tangga.
(vie )

Read More......

Sunday, October 15, 2006

"Tidak ada istilah makan siang gratis!"

"Tidak ada istilah makan siang gratis!", begitu selalu diajarkan kepada kita.

Namun, kita juga melihat kenyataan, ada orang-orang yang hanya datang pukul 08.00, duduk, baca koran, ngobrol, istirahat, pulang sore-sore, eh, mendapat banyak proyek, bisa korupsi, masih menerima pensiun pula. Tak perlu pontang-panting bekerja atau mempersiapkan asuransi ketika masih muda, kehidupan nyaman, masa depan terjamin.

Di sisi lain kita mendengar kisah ribuan, bahkan jutaan tenaga kerja yang luar biasa berat beban pekerjaanya. Membanting tulang di bawah terik matahari hingga tengah malam buta, jauh dari kampung halaman, mendapatkan siksaan, pelecehan hanya demi mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Kesulitan hidup, keputusasaan, memaksa mereka bertarung dengan bahaya. Hmm, masih adakah yang sanggup menyebut mereka lembek, tak memiliki mental tangguh?

Tidak tangguh, tidak ulet, maunya cepat sukses dan kaya, adalah kritik yang sering disampaikan terhadap mentalitas angkatan kerja saat ini. Bisa jadi itu benar, sebab di negeri ini orang lebih memuja materi, lebih menghargai hasilnya, bukan pada proses yang disertai upaya dan kerja keras.

Manakah jalan yang kita pilih? Andrew Matthews menulis, "Jika kita mengerahkan semua yang kita miliki pada apa pun yang kita kerjakan, kita tetap tidak bisa menghapus kemungkinan untuk gagal dan kecewa." Kalau begitu, mengapa kita harus bersusah payah? Jawabannya adalah: “Demi harga diri.”

Read More......

Monday, August 07, 2006

PENGECATAN DAN PERMASALAHANNYA

PENGECATAN DAN PERMASALAHANNYA

Update, Selasa 5 April 2005. 16.00 bbwi

Hasil pengecatan sangat tergantung dari persiapan permukaan yang akan di cat. Persiapan yang benar akan membuat pekerjaan pengecatan lebih capat, mudah, dan biaya rendah, selain memberikan hasil akhir yang baik juga lapisan cat lebih tahan lama, selain pemilihan produk yang tepat.



Pada saat melakukan pengecatan baik itu tembok lama maupun baru, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih warna yang sesuai dengan fungsi dinding yang akan dicat, memilih warna yang sesuai dengan selera, langkah selanjutnya adalah menentukan merek cat yg sesuai dengan anggaran.



Bagaimana kita tahu cat yang kita pakai tersebut berkualitas?. Cat yang berkualitas minimal mempunyai empat fungsi yang harus dimiliki diantaranya daya sebar, daya tutup, mudah dalam pengaplikasiannya, dan aman bagi kesehatan lingkungan. Memang semakin tinggi kualitas cat, maka harganya pun akan semakin mahal, karena disamping keempat hal pokok diatas, cat yang berkualitas akan memiliki nilai tambah seperti daya tahan terhadap cuaca, anti jamur, tidak memudar (anti fading), mudah dibersihkan (washable), dapat menutup retak rambut (cover hair line crack) serta tambahan pengharum (fragnance).



Hal lain adalah pilihlah cat yang aman dan ramah lingkungan. Saat ini di pasar masih banyak dijual produk yang tidak memperhatikan aspek-aspek kesehatan dan lingkungan, karena bahan baku yang dipergunakan masih mengandung tambahan logam merkuri (Hg) dan timah hitam/timbal (Pb). Padahal kedua bahan tersebut sangat berpotensi membahayakan manusia jika secara terus menerus masuk kedalam tubuh.



Di negara lain, untuk bangunan lama yang dibangun sebelum tahun 1976, pemilik bangunan diharuskan untuk mengerok cat lama dan mengecat ulang. Pada saat pengerokkan pun harus menggunakan alat pelindung seperti masker, spectacles (kacamata) dan sarung tangan. Hal ini mengingat semua produk cat yg diproduksi sebelum tahun 1976 masih menggunakan kedua bahan baku tsb. Timah hitam / timbal (Pb), merupakan salah satu logam yg bisa mengakibatkan kerusakan sistem syaraf pada manusia terutama anak kecil. Alangkah berbahanya bukan?



KEBERHASILAN DALAM PENGECATAN



Ada beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan pengecatan dinding tembok (bata), yang paling berpengaruh adalah kualitas atau mutu dinding itu sendiri (terlepas dari kualitas cat yang dipakai). Masalah yang sering timbul akibat dari kualitas dinding yang jelek biasanya adalah belang-belang seperti basah (bila kadar air dalam dinding terlalu tinggi), lapisan cat yang menggelembung, dll. Sedangkan bila yang dipakai cat dinding dengan kualitas rendah maka masalah yang sering terjadi adalah pengapuran, warnanya luntur, dll.



Yang harus di lakukan untuk memulai proses pengecetan adalah menyiapkan permukaan yang akan dicat. Pastikan permukaan dinding bersih dan kering untuk mencegah terjadinya pengelupasan. Kerjakan pengecatan pada siang hari. Mulai dari dekat jendela. menuju ke ruang dalam. Bila mengecat seluruh ruangan, kerjakanlah mulai dari langit-langit yang diteruskan ke dinding dekat kusen jendela, pintu-pintu, dan kemudian ke bagian bawah. Lakukanlah pembuangan sisa saat melakukan pengecatan karena kita harus bertanggung jawab terhadap lingkungan dengan menghindarkan membuang limbah/sisa cat ke dalam saluran pembuangan. Terakhir adalah membiarkan sisa cat mengering di wadahnya sebelum dibuang ke tempat sampah.



Dengan mengikuti petunjuk-petunjuk sederhana tersebut pengecatan akan lebih mudah, menghemat waktu, uang dan tenaga. Karena, persiapan permukaan yang benar akan memberikan hasil akhir yang lebih baik dan perrnukaan yang dicatakan lebih tahan lama, jangan mencoba untuk mengecat satu lapisan dengan tebal. Mengecat tiga lapis sesuai dengan anjuran pencampuran air lebih ba!k dari pada satu lapisan tebal, usahakan menyediakan cat yang cukup unluk area yang akan dicat dengan menghitung iuas area yang akan dicat, jangan mengecat pada suatu bidang yang lebar sekaligus. Batasi bidang pengecafan aniara satu sampai dua meter persegi sekali mengecat. Baru dilanjuttkan ke bidang berikutnya, Perhatikanlah petunjuk-petunjuk mudah pada kemasan cat sebelum bekerja.

PERMUKAAN HARUS KERING

Permukaan dinding yang hendak dicat harus sudah dalam keadaan kering sempurna, yang artinya Kapur (CaO) dalam semen telah bereaksi sempurna dengan CO2 dan air membentuk CaCO3 - garam yang netral. Secara teoritis proses pengeringan ini terjadi dalam 28 hari, tetapi dengan adanya faktor lain, seperti panas matahari atau ventilasi yang baik maka bisa terjadi lebih cepat.

Dinding yang plesterannya sudah kering dan mengeras juga bisa mempunyai kadar air yang berlebihan jika misalnya pondasi yang tidak baik sehingga air dari tanah terhisap karena adanya daya kapiler, kondisi dinding yang selalu terkena air/ basah, ataupun kebocoran pipa talang dsb.

Kualitas dinding juga dipengaruhi oleh faktor material (kualitas pasir), komposisi adukan, cara pembuatan adukan-pengerjaan, kondisi lapangan, serta cuaca. Masalah yang sering terjadi adalah Permukaan Belang Seperti Basah, hal ini disebabkan karena pekerjaan plesteran atau acian semen belum kering dengan sempurna, sehingga kadar alkali maupun dalam dinding masih tinggi.

Perbaikannya adalah dengan cara menggosok permukaan lapisan cat dengan amplas agar lebih porous, sehingga air dapat dengan mudah menguap keluar. Bila jamur telah tumbuh, maka cucilah dengan larutan kaporit. Setelah kering sempurna lakukanlah pengecatan ulang.

Masalah lain adalah lapisan Cat Terkelupas, terkelupasnya lapisan cat tersebut dapat disebabkan beberapa hal diantaranya karena pengecatan dilakukan di atas lapisan cat lama yang sudah mengapur, sehingga daya lekat cat berkurang, lalu pengecatan pada permukaan yang kotor atau berminyak, selain mungkin menggunakan dempul kualitas rendah juga pengecatan pada lapisan cat lama yang bermutu rendah.

Perbaikannya dapat dilakukan dengan cara membuang lapisan cat yang terkelupas dengan cara dikerok sampai ke dasar permukaan, kemudian dibersihkan. Bila perlu diberikan lapisan cat dasar sebelum dilapisi cat akhir.

Permukaan Menggelembung, biasanya terjadi akibat pengecatan pada permukaan dinding yang masih basah. Perbaikannya adalah dengan cara mengerok lapisan cat yang ada seluruhnya, kemudian dibersihkan dan dilakukan pengecatan ulang.

Biasanya terjadi akibat pengecatan dilakukan dalam cuaca yang kurang baik seperti suhu rendah ataupun lembab. Perbaikannya adalah dengan cara mengerok lapisan cat sampai bersih, dan dilakukan pengecatan dari awal.

Lapisan Cat Menurun Pada Beberapa Tempat, biasanya terjadi akibat pengecatan yang tidak merata dan selang waktu antara setiap lapis terlalu dekat. Perbaikannya adalah dengan cara membiarkan lapisan cat tsb mengering dengan sempurna, kemudian ratakan bagian-bagian yang menurun dengan amplas. Terakhir lakukan pengecatan ulang.

Permukaan tembok baru

· Reaksi pengerasan (curing) semen pada plesteran/beton harus sudah sempurna, minimal harus ditunggu selama 28 hari.

· Periksa kelembaban tembok. Gunakan alat protimeter, yaitu alat pengukur kadar air. Kadar air harus sudah di bawah 18 %.

· Periksa kadar alkali tembok.Gunakan kertas lakmus untuk mengukur pH (derjat keasaman/alkali). Kadar alkali harus menunjukkan kurang lebih pH 8.Kalau lebih dari pH 8, berarti reaksi semen belum sempurna dan tembok belum layak dicat.

· Kalau kadar air sudah rendah, tetapi kadar alkali masih tinggi, berarti masih ada semen bebas yang belum beraksi karena kekurangan air. Basahkan permukaan tembok dengan air bersih.

· Bila semua persyaratan diatas sudah terpenuhi, bersihkan permukaan dari bekas percikan semen, Efflorescene (pengkristalan garam), pengapuran, debu, kotoran, minyak, dll. Gosok permukaan tembok dengan kertas amplas kasar atau sikat sambil permukaan tembok dibasahi air bersih. Kemudian keringkan dengan kain lap yang bersih.

· Cuci permukaan tembok dengan larutan asam chlorida (HCl) 10-15% untuk menetralkan alkali yang masih ada dan juga meng-etching permukaan tembok agak lebih kasar sehingga daya lekat lebih baik.

· Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur cuci dengan larutan kaporit 10-15%



Permukaan tembok lama yang pernah dicat.

· Bila daya lekat cat lama masih baik, cuci permukaan dengan air bersih sambil digosok dengan kertas amplas/sikat. Bila perlu cuci dengan larutan ditergent, kemudia bilas dengan air bersih.

· Bila permukaan cat lama masih baik daya lekatnya, tetapi berlumut/berjamur, cuci dengan larutan kaporit sambil disikat. Bilas dengan air bersih.

· Bila terjadi pengapuran, amplas atau bersihkan debu-debu pengapuran dengan lap yang dibasahi air sampai kelapisan cat yang tidak mengapur

· Bila lapisan cat lama sudah tebal atau terkelupas, kerok seluruhnya sampai kedasar tembok.

· Bila lapisan lama berasal dari cat kualitas rendah dimana mudah larut dengan air, sebaiknya dikerok seluruhnya sampai kedasar tembok.

· Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur cuci dengan larutan kaporit 10-15%



Pemberian Cat Dasar

Cat dasar untuk tembok dibagi dua :

· Cat dasar yang berupa varnish dasar air yaitu cat tanpa pigmen dengan dasar emulsi acrylic 100%. Cat dasar ini biasanya disebut Wall Sealer Water Base. Wall Sealer sangat baik untuk tembok baru yang banyak retak rambut untuk mengisi celah-celahnya dan untuk menguatkan lapisan cat lama yang mulai mengapur.

· Cat dasar yang berupa cat tembok warna putih dengan dasar emulsi acrylic 100% dan mempunyai daya tahan alkali yang tinggi, daya rekat serta daya isi yang baik serta kadar bahan anti jamur cukup tinggi. Cat dasar ini disebut Alkali Resisting Primer atau Undercoat Tembok.



Cara pemakaian

· Encerkan cat sesuai dengan petunjuk pabrik, jangan berlebihan, karena dapat menghilangkan fungsi cat dasar

· Beri 1 atau 2 lapis cat dasar.



Pemberian Cat Akhir

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pengecatan akhir :

· Persiapan permukaan harus telah sempurna.

· Bagian-bagian tembok yang tidak akan dicat, alat-alat rumah tangga seperti kursi, meja, lantai sudah ditutup plastik atau kertas koran.

· Siapkan alat alat pengecatan yang dibutuhkan, seperti kuas, roller, ember, pengaduk, tangga, dll.

· Tukang cat berpengalaman.

· Periksa kaleng cat, apakah sesuai dengan ketentuan pabrik. Catat nomor batch (lot)nya.

· Aduk cat sampai rata dan pengenceran sesuai dengan kebutuhan pabrik.

· Selang waktu antara setiap lapis harus cukup lama. Secara teoritis adalah 2-4 jam, tetap sebaikny minimal 8 jam atau semalam.

· Ventilasi ruangan harus sebaik mungkin dan kalau dapat Pengecatan dilakukan waktu cuaca terang dan kering.

· Pengenceran cat jangan langsung didalam kalengnya, kecuali kalau dapat habis pada hari itu juga. Tutup rapat-rapat kaleng yang yang masih ada sisa catnya untuk menghindari pembusukan. (Dari berbagai sumber)

Read More......

Memperbarui Cat Rumah

EKSTERIOR
Memperbarui Cat Rumah

Kamis, 22 September 2005
Mendekati bulan Ramadan, Anda mungkin mulai berpikir tentang persiapan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Salah satu yang paling menyita perhatian adalah cat dinding baik interior (di dalam) maupun eksterior (di luar rumah). Anda mungkin ingin memperbaiki cat lama atau bahkan mengganti warnanya. Tak perlu membayar tukang untuk mengecat ulang dinding rumah Anda.

Karena pekerjaan itu bisa dikerjakan sendiri di sela-sela waktu senggang Anda. Menyambut hari penuh kemenangan itu, berikut tips memperbaiki cat agar rumah lebih mentereng dan nyaman saat kerabat bersilaturahmi.

Persiapan dan rencana yang baik adalah kunci untuk mendapatkan hasil pengecatan tembok yang terbaik. Cara melakukan pengecatan sangat tergantung pada permukaan tembok yang akan dicat. Untuk mengecat tembok baru (yang berumur kurang dari satu bulan), berbeda dengan cara mengecat tembok lama.

Tembok baru masih penuh dengan pori-pori yang bisa mengisap cat. Karena itu, untuk menghemat cat, sebaiknya Anda melapisi tembok baru itu dengan sealer tembok water-base atau solvent base yang berkualitas baik. Setelah dilapis, permukaan tembok akan menjadi lebih halus, rata, dan siap untuk dicat. Sebelum melakukan pengecatatan, perhatikan kelembaban tembok yang terjadi akibat bahan yang digunakan sebagai campuran bahan dasar tembok. Sebelum dicat, sebaiknya tembok dalam keadaan kering. Selain itu perhatikan derajat alkali (kadar garam) dari bahan dasar tembok itu.

Kelembaban dan derajat alkali berkurang seiring dengan bertambahnya umur tembok dan pengaruh cuaca, Namun biasanya kita tindak menunggu sampai cukup lama untuk mengecat tembok baru. Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik terhadap tembok baru, Anda dapat mengakalinya dengan dua cara.

Pertama menghindari penggunaan cat minyak atau lateks vinyl langsung pada tembok baru. Gunakan sealer tembok yang memiliki resistensi terhadap garam (alkali resistant). Kalau tidak, warna cat tembok akan cepat pudar dan bercak-bercak.

Kedua cat acrylic 100 persen dikenal jauh lebih tahan terhadap garam alkali pada tembok dibandingkan dengan cat minyak atau cat lateks vynil. Cat acrylic bahkan bisa langsung diaplikasikan pada tembok baru, tanpa perlu sealer. Namun cara ini cenderung boros.

Cat Mengelupas

Anda bisa memperbaiki cat mengelupas dengan cara mengecat ulang. Agar hasil maksimal, lebih baik jika Anda mengerjakannya dalam satu waktu.

Cat dinding luar (eksterior) yang mengelupas terjadi karena perlakuan awal (pre-treatment) yang salah. Karenanya, lapisan cat akhir tak dapat merekat kuat. Sebenarnya Anda bisa melakukan pencegahan agar cat tidak mengelupas, dengan perlakuan awal sebelum mengecat. Lakukan seluruh proses pengecatan dengan benar, termasuk memilih cat yang sesuai. Selain itu, meskipun menggunakan cat khusus eksterior, sebaiknya tetap memakai cat dasar agar cat akhir merekat kuat.

Cat dasar juga membantu mencegah serangan alkali yang terkandung dalam campuran semen-pasir-air (material pembentuk tembok). Sebelum memberi cat dasar, dinding harus benar-benar kering dan bersih.

Mengecat dinding dengan satu warna sebaiknya dikerjakan dalam satu kali pengerjaan. Sebelum cat terpoles di seluruh permukaan dinding, jangan berhenti agar warna tidak berbeda.

Mengganti Cat

Jika ternyata Anda ingin mengganti cat lama dengan cat baru baik dengan warna yang sama atau berbeda, terlebih dulu keroklah seluruh permukaan dinding yang catnya mengelupas. Selanjutnya amplas seluruh permukaan dinding hingga sisa-sisa cat lama terkikis habis. Lalu bersihan dengan lap basah, dan keringkan. Membersihkan permukaan dinding harus benar-benar bersih dari debu dan kotoran lain.

Sapukan cat dasar pada permukaan dinding. Anda dapat menggunakan roller. Cukup satu lapis. Biarkan hingga kering sekitar 1-2 jam.

Campurkan cat eksterior dengan air sebanyak 10 persen dari jumlah cat. Aduklah hingga tercampur rata. Tuangkan dalam bak untuk mengecat. Celupkan roller ke dalam cat, lalu gulirkan roller pada permukaan hingga cat tak menetes.

Untuk tahap akhir, sapukan cat pada permukaan dinding. Sewaktu mengecat, gerakan seperti membuat hurup M besar yang berderet-deret dan saling menumpuk di dinding. Gunakan kuas untuk mengecat pinggiran dinding atau lis. Setelah lapisan pertama mengering (2-3 jam), lanjutkan mengecat lapisan kedua di atas lapisan pertama.

Mengecat Ulang

Untuk tembok yang pernah dicat, Anda perlu melakukan langkah-langkah berikut jika ingin melakukan pengecatan ulang.

Bersihkan segala kotoran dan debu menggunakan sikat, kemudian cuci dengan air bersih. Jika tembok terlalu kotor, bersihkan menggunakan cairan pembersih, misalnya deterjen. Jika tembok sudah berjamur atau berkristal, sebaiknya gunakan cairan penghilang jamur atau membersihkan dengan cara dikerok sebelum dicat ulang. (Devita/idea/berbagai sumber)

Read More......

Tips Mengecat Rumah 1

Tips Mengecat Rumah
Sebelum anda memulai mengecat ruangan, ada beberapa tips yang sebaiknya diperhatikan agar pengecatan dapat dilakukan dengan aman dan memberikan hasil yang optimal.

- Selalu pastikan anda memiliki cat dalam jumlah yang cukup dengan warna yang sama. Jangan mengambil resiko sampai kekurangan cat atau tidak berhasil menemukan warna yang sama.

- Jangan sampai ada anak-anak dan hewan peliharaan bermain di ruangan yang akan dicat. Selain itu tutuplah dengan menggunakan plastik atau pindahkan barang-barang yang ada di ruangan seperti furniture, TV, barang pecah belah dan barang lainnya.

- Pindahkan barang-barang pajangan (aksesories) di tembok ke ruangan lain dan gunakan vaccum cleaner untuk menyedot debu diruangan.

- Usahakan adanya ventilasi udara yang memadai didalam ruangan sebelum anda memulai pengecatan. Bila ventilasi udara kurang memadai, anda dapat menggunakan masker untuk menutupi hidung dan mulut.

- Gunakan dempul tembok (plamir) untuk menutup celah dan retakan di dinding, lalu ratakan sampai halus dengan menggunakan amplas.

- Bagian dinding yang terlalu kotor sebaiknya dibersihkan dahulu dengan menggunakan lap yang dibasahi dengan air sabun. Kemudian bersihkan dengan air biasa dan biarkan sampai kering.

- Tutupi lantai dengan plastik atau kertas koran agar lantai tidak kotor terkena cat yang jatuh pada saat mengecat.

- Gunakan pelindung mata seperti spectacles/kacamata pada saat mengecat. Selain itu gunakan juga pakaian kerja yang dapat melindungi kulit dari tetesan cat, serta sarung tangan.

- Bilaslah segera mata dengan air bersih apabila terjadi kontak antara cat dengan mata. Kalau cat yang terkena ke mata cukup banyak, segeralah periksa ke dokter untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak mata anda.

- Mulailah mengecat bagian langit-langit dahulu, sehingga bila ada cipratan di dinding tak akan menimbulkan masalah.

- Gunakan roller untuk mengecat area yang luas dengan cepat, lalu gunakan kuas untuk mengecat setiap sudut pertemuan dua dinding.

- Bila hasil pengecatan masih kurang baik (belang-belang), ulangi pengecatan sekali lagi

- Bila ada cipratan cat yang jatuh ke lantai, sebaiknya secepatnya dibersihkan dengan menggunakan lap basah.

- Tutuplah kaleng cat rapat-rapat setelah selesai pengecatan agar sisa cat dikaleng tidak mengering.

- Cucilah kulit yang terkena cat dengan air atau cairan khusus pembersih kulit yang cocok untuk kulit anda hingga bersih.

- Bila tidak perlu, jangan masuk kedalam ruangan yang baru saja di cat. Lebih baik menunggu sampai bau cat hilang.

Read More......

Wednesday, July 19, 2006

M.L.M

Buka Mata Buka Hati (Tanggapan tulisan Sari Dewi)
(Ivan Ngadi-Auckland)

Hi Zev, saya mau ikut nimbrung tulisan Sari Dewi "Hancur bersama MLM". Sari Dewi dan pembaca lain bisa meng-klik www.msnbc.msn.com/id/4375477/ dan www.merchantsofdeception.com untuk melihat apa sebenarnya MLM "Am" ini. Kesimpulannya cepat atau lambat anda akan kehilangan uang jika mengikuti bisnis MLM "Am" ini, belum lagi waktu yang terbuang sia-sia. Sang waktu yang hilang tidak akan kembali dalam hidup anda.

Boleh juga anda membelikan suami anda (yang masih dipenjara oleh nafsu serakah uang, harta, dan sukses) buku-buku karangan Gde Prama. Saya pengagum tulisan-tulisannya. Menurutnya, "Kalau tujuan hidup anda, ukuran sukses anda adalah harta/materi, itu tidak bakal mengenal kata cukup, seperti berlari mengejar bayangan, sudah punya mobil seharga seratus juta, nanti akan ada mobil keluaran baru lagi dan seterusnya. Rezeki ada batasnya, tapi yang namanya keinginan tidak ada batasnya"......Cape kalau hanya mengikuti keinginan, ukuran suksesnya hanya uang/materi yang bisa diraih. Seumur hidup anda hanya habis untuk mengejar uang tanpa pernah menikmatinya. Kapan menikmatinya? Ya sekarang, kumpul bersama keluarga, bermain bersama anak, lebih nikmat rasanya daripada menghadiri seminar-seminar MLM dan keluyuran mencari "mangsa baru".

Bagaimana mengatasi yang namanya keinginan yang tidak ada batasnya? Kuncinya kesederhanaan dalam berpikir dan dalam hidup. Satu lagi kata-kata "bersyukur" yang sudah sering dilupakan orang jaman modern ini, lebih baik hidup apa adanya, tidak ada kepura-puraan, kepalsuan. Kalau anda mampu beli ya beli, kalau tidak mampu? ya jangan memaksa, bersyukurlah anda masih punya yang lain. Bukan begitu? Moga-moga suami Sari Dewi dan pengikut-pengikut MLM lain cepat melek dan sadar dari mimpi-mimpinya selama ini. Salut untuk Sari Dewi, tetap tabah dan setia. Thanks Zev.

Read More......

Noval dijahit

Minggu 16 Juli 2006 malam emnjelang tidur noval kejedot tendok karena lompantya kekencengan,jidatnya robek, darahnya banyak,untuk ayah dirumah bisa langsung bawa noval ke rsi

Read More......

Sunday, April 30, 2006

Mendengarkan Dengan ...

MENDENGARKAN DENGAN ...
Dalam berkomunikasi, kemampuan mendengarkan merupakan salah satu kunci sukses. Namun, mendengarkan bukanlah pekerjaan gampang. Setiap orang memiliki tipe mendengarkan berbeda-beda. Kalau dikelompokkan, setidaknya ada tiga tipe mendengarkan, yakni:
1. Mendengarkan dengan mulut. Orang dengan tipe ini ketika berbicara dengan orang lain akan segera memotong pembicaraan atau mencari sela dan langsung menerobos masuk. Orang macam ini sejatinya tidak mendengarkan melainkan ingin didengarkan. Biasanya, ia akan bercerita tentang kehebatannya sendiri atau tidak mau kalah dari teman bicaranya.
2. Mendengarkan dengan kepala. Orang bertipe ini akan kelihatan diam ketika rekan bicaranya berbicara. Namun, pikirannya terus berjalan mencoba mencari jawaban-jawaban atau alasan-alasan kalau pembicaraan menyangkut dirinya. Bisa pula mereka-reka jalan keluar atau nasihat yang mesti diberikan bila teman bicaranya mengutarakan masalah. Atau, membuat analisis atau kesimpulan bila orang sedang mengutarakan pendapat. Singkatnya, ia sibuk dengan dirinya sendiri agar pada saatnya nanti, ia bisa memberi jawaban memuaskan. Orang macam ini biasanya akan menggunakan kata-kata "Kalau saya, ....", "Mestinya, ....", "Seharusnya, ....". Fokus perhatiannya hanya tertuju pada apa yang dikatakan secara verbal oleh rekan pembicaranya.
3. Mendengarkan dengan hati. Mendengarkan dengan hati sering juga disebut empati. Orang macam ini mencoba keluar dari dirinya sendiri dan menempatkan diri seperti teman bicaranya. Fokus bukan pada apa yang dikatakan, tetapi pada pribadi orang yang berbicara. Di sini, perasaannya lebih dominan ketimbang pikirannya dengan menunjukkan bahasa nonverbal atau bahasa tubuh tertentu. Umpamanya, menggenggam erat, menatap mata, mengangguk, bahkan memeluk tanpa banyak kata. Ia juga berusaha agar si pembicara bisa lebih leluasa mengungkapkan perasaannya. Untuk bisa bertipe ini seseorang mesti penuh perhatian dan peka terhadap kebutuhan orang lain.

Read More......

Kumpulan Puisi Faiz

:HATTA
:
:Engkau adalah kenangan
:yang tumbuh
:dalam kepala dan jiwaku
:
:Suatu malam kau datang
:dalam mimpiku
:katamu:
:jangan lelah menebar kebajikan
:jadikan kesederhaan
:sebagai teman paling setia
:
:Aku anak kecil
:berjanji menepati
:jadi akan kusurati lagi
:presiden kita
:hari ini
:
:(17 Agustus 2003)
:
:PUISI BUNDA
:
:bunda hanya sedikit mengarang puisi untukku
:tapi semakin lama kuamati
:senyuman bunda adalah puisi
:tatapan bunda adalah puisi
:teguran bunda adalah puisi
:belaian dan doanya
:adalah puisi cinta
:yang disampaikannya padaku
:tak putus putus
:tak putus putus
:
:bahkan bila kutidur
:
:(Mei 2003)
:
: SITI DAN UDIN DI JALAN
:
:Siti dan Udin namanya
:sejak pagi belum makan
:minum cuma seadanya
:dengan membawa kecrekan
:mengitari jalan-jalan ibu kota
:
:Siti punya ayah
:seorang tukang becak
:ibunya tukang cuci
:berbadan ringkih
:
:Udin tak tahu di mana ayahnya
:ditinggal sejak bayi
:ibunya hanya pemulung
:memunguti kardus dan plastik bekas
:
:Mereka bangun rumah
:dari triplek dan kardus tebal
:di tepi kali ciliwung
:tapi sering kena gusur
:
:Bila malam tiba
:mereka tidur di kolong jembatan
:ditemani nyanyian nyamuk
:dan suara bentakan preman
:
:Siti dan Udin namanya
:muka mereka penuh debu
:dengan baju rombengan
:menyanyi di tengah kebisingan
:
:pagi sampai malam
:tersenyum dalam peluh
:menyapa om dan tante
:mengharap receh seadanya
:
:Beribu Siti dan Udin
:berkeliaran di jalan-jalan
:dengan suara serak
:dan napas sesak oleh polusi
:kalau hari ini bisa makan
:sudah alhamdulillah
:tapi tetap berdoa
:agar bisa sekolah
:dan punya rumah berjendela
:
:(Februari 2003)
:
:HARRY POTTER
:
:Sudahkah kau temukan
:ramuan paling rahasia itu
:agar seluruh orang di dunia
:bisa saling cinta?
:
:(Oktober 2002)
:
:AYAH BUNDAKU
:
:Bunda
:engkau adalah
:rembulan yang menari
:dalam dadaku
:
:Ayah
:engkau adalah
:matahari yang menghangatkan
:hatiku
:
:Ayah Bunda
:kucintai kau berdua
:seperti aku
:mencintai surga
:
:Semoga Allah mencium ayah bunda
:dalam tamanNya terindah
:nanti
:
:(Januari 2002)
:
: MENARUH
:
:Aku menaruh semua mainan
:dan teman di sisiku
:
:Aku menaruh bunda
:di hatiku
:dekat sekali
:dengan tempat kebaikan
:
:Tapi
:Aku tak bisa menaruh Allah
:Ia menaruhku di bumi
:bersama bunda dan semua
:Ia ada dalam tiap napas
:dan penglihatanku
:
:Allah, hari ini kumohon
:taruhlah para anak jalanan,
:teman-teman kecilku yang miskin
:dan menderita
:dalam belaianMu
:dan buatlah ayah bunda
:menjadi kaya
:dan menaruh mereka
:di rumah kami
:
:Amin.
:(Juli 2001)
:
:
:JALAN BUNDA
:
:bunda
:engkaulah yang menuntunku
:ke jalan kupu-kupu
:
:(September 2003)
:
: SURAT BUAT IBU NEGARA
:
:Kepada Yang Terhormat
:Presiden Republik Indonesia
:Megawati
:Di Istana
:
:Assalaamualaikum.
:Ibu Mega, apa kabar?
:Aku harap ibu baik-baik seperti aku saat ini.
:Ibu, di kelas badanku paling tinggi.
:Cita-citaku juga tinggi.
:Aku mau jadi presiden.
:Tapi baik.
:Presiden yang pintar,
:bisa buat komputer sendiri.
:Yang tegas sekali.
:Bisa bicara 10 bahasa.
:Presiden yang dicintai orang-orang.
:Kalau meninggal masuk surga.
:
:Ibu sayang,
:Bunda pernah cerita
:tentang Umar sahabat Nabi Muhammad.
:Dia itu pemimpin.
:Umar suka jalan-jalan
:ke tempat yang banyak orang miskinnya.
:Tapi orang-orang tidak tahu kalau itu Umar.
:Soalnya Umar menyamar.
:Umar juga tidak bawa pengawal.
:Umar jadi tahu
:kalau ada orang yang kesusahan di negerinya
:Dia bisa cepat menolong.
:
:Kalau jadi presiden
:aku juga mau seperti Umar.
:Tapi masih lama sekali.
:Harus sudah tua dan kalau dipilih orang.
:Jadi aku mengirim surat ini
:Mau mengajak ibu menyamar.
:Malam-malam kita bisa pergi
:ke tempat yang banyak orang miskinnya.
:Pakai baju robek dan jelek.
:Muka dibuat kotor.
:Kita dengar kesusahan rakyat.
:Terus kita tolong.
:
:Tapi ibu jangan bawa pengawal.
:Jangan bilang-bilang.
:Kita tidak usah pergi jauh-jauh.
:Di dekat rumahku juga banyak anak jalanan.
:Mereka mengamen mengemis.
:Tidak ada bapak ibunya.
:Terus banyak orang jahat
:minta duit dari anak-anak kecil.
:Kasihan.
:
:Ibu Presiden,
:kalau mau, ibu balas surat aku ya.
:Jangan ketahuan pengawal
:nanti ibu tidak boleh pergi.
:Aku yang jaga
:supaya ibu tidak diganggu orang.
:Ibu jangan takut.
:Presiden kan punya baju tidak mempan peluru.
:Ada kan seperti di filem?
:Pakai saja.
:Ibu juga bisa kurus
:kalau jalan kaki terus.
:Tapi tidak apa.
:Sehat.
:Jadi ibu bisa kenal orang-orang miskin
:di negara Indonesia.
:Bisa tahu sendiri
:tidak usah tunggu laporan
:karena sering ada korupsi.
:
:Sudah dulu ya.
:Ibu jangan marah ya.
:Kalau tidak senang
:aku jangan dipenjara ya.
:Terimakasih.
:
:Dari
:Abdurahman Faiz
:Kelas II SDN 02 Cipayung Jakarta Timur
: PENGUNGSI DI NEGERI SENDIRI
:
:Tak ada lagi yang menari
:di antara tenda-tenda kumuh
:di sini
:hanya derita
:yang melekat di mata
:dan hati kami
:
:Tidak satu nyanyian pun
:pernah kami dendangkan lagi
:hanya lagu-lagu airmata
:di antara lapar, dahaga
:pada pergantian musim
:
:Sampaikah padamu, saudaraku?
:
:(Oktober 2003)
:
:BUNDA CINTAKU
:
:Bunda
:kau selalu ada di sisiku
:kau selalu di hatiku
:senyummu rembulan
:baktimu seperti matahari
:yang setia menyinari
:dan cintamu adalah udara
:yang kuhirup setiap hari
:meski di dalam sedih
:walau dalam susah
:langkahmu pasti
:jadikan aku insan berarti
:
:terimakasih bunda cintaku
:
:(November 2002)
:
: TUJUH LUKA DI HARI ULANGTAHUNKU
:
:Sehari sebelum ulangtahunku
:aku terjatuh di selokan besar
:ada tujuh luka membekas, berdarah
:aku mencoba tertawa, malah meringis
:
:Sehari sebelum ulangtahunku
:negeriku masih juga begitu
:lebih dari tujuh luka membekas
:kemiskinan, kejahatan,
:korupsi di mana-mana,
:pengangguran, pengungsi
:jadi pemandangan
:yang meletihkan mata
:menyakitkan hati
:
:Tapi ada yang seperti lucu
:di negeriku
:orang yang ketahuan berbuat jahat
:tidak selalu dihukum
:namun orang baik bisa dipenjara
:
:Pada ulangtahunku yang kedelapan
:aku berdiri di sini dengan tujuh luka
:sambil membayangkan Indonesia Raya
:dan selokan besar itu
:
:Tiba-tiba aku ingin menangis
:
:(15 November 2003)
:
:YANTO DAN MAZDA
:
:Yanto dan Mazda, tidurlah
:malam telah larut
:Frodo dan Sam
:sedang berjuang
:memusnahkan Sauron
:
:tidakkah sebaiknya kita
:cium kening bunda
:dan selekasnya masuk
:lewat pintu-pintu mimpi
:untuk membantu mereka?
:
:(Februari, 2003)
:
:SIAPA MAU JADI PRESIDEN?
:
:menjadi presiden itu
:berarti melayani
:dengan segenap hati
:rakyat yang meminta suka
:dan menyerahkan jutaan
:keranjang dukanya
:padamu
:
:(November, 2003)
:
:DARI SEORANG ANAK IRAK DALAM MIMPIKU, UNTUK BUSH
:
:Mengapa kau biarkan anak-anak meneguk derita
:peluru-peluru itu bicara pada tubuh kami
:dengan bahasa yang paling perih
:
:Irak, Afghanistan, Palestina
:dan entah negeri mana lagi
:meratap-ratap
:
:Mengapa kau koyak tubuh kami?
:apa yang kau cari?
:apa salah kami?
:kami hanya bocah
:yang selalu gemetar mendengar
:keributan dan ledakan
:mengapa kau perangi bapak ibu kami?
:
:Kini
:kami tak pernah lagi melihat pelangi
:hanya api di matamu
:dan sejarah yang perih
:tapi kami sudah tak bisa lagi menangis
:Kami berdarah
:Kami mati
:
:(Oktober 2003)
: PENULIS
:
:Ayahku wartawan
:bundaku sastrawan
:
:dan akulah dia
:yang susah payah
:mengumpulkan semua cinta
:semua duka
:menjadikannya untaian kata
:yang kualamatkan
:pada dunia
:
:mungkin menjadi kebaikan
:yang bisa dibaca siapa saja
:dan sedikit uang
:untuk kusedekahkan
:pada fakir miskin
:
:(Agustus 2003)
:
:MUHAMMAD RINDUKU
:
:Kalau kau mencintai Muhammad
:ikutilah dia
:sepenuh hati
:
:apa yang dikatakan
:apa yang dilakukan
:ikuti semua
:jangan kau tawar lagi
:sebab ialah lelaki utama itu
:
:memang jalan yang ditempuhnya
:sungguh susah
:hingga dengannya terbelah bulan
:
:tapi kalau kau mencintai Rasul
:ikutilah dia
:sepenuh rindumu
:
:dan akan sampailah kau
:padaNya
:
:(April 2003)
:
:KEPADA KORUPTOR
:
:Gantilah makanan bapak
:dengan nasi putih, sayur dan daging
:jangan makan uang kami
:lihatlah airmata para bocah
:yang menderas di tiap lampu merah
:jalan-jalan Jakarta
:dengarlah jerit lapar mereka
:di pengungsian
:juga doa kanak-kanak
:yang ingin sekali sekolah
:
:Telah bapak saksikan
:orang-orang miskin memenuhi
:seluruh negeri
:tidakkah menggetarkan bapak?
:
:Tolong, Pak
:gantilah makanan bapak
:seperti manusia
:jangan makan uang kami
:
:(Oktober 2003)
:
:DOAKU HARI INI
:
:Tuhanku
:berikanlah waktumu padaku
:untuk tumbuh di jalan cinta
:dan menyemainya
:di sepanjang jalan ayah bundaku
:di sepanjang jalan Indonesiaku
:di sepanjang jalan menujuMu
:
:Amin
:
:(Juli, 2003)
: BUNDA KE AMERIKA
:
:Sepucuk surat undangan sampai pagi ini
:di rumah kami
:untuk bundaku tercinta
:dari universitas di Amerika
:
:aku tahu bundaku pintar
:juga amat berbudaya
:tak heran bila ia diundang bicara
:sampai ke negeri adidaya
:
:ia adalah muslimah ramah
:dengan jilbab tak pernah lepas dari kepala
:sehari-hari berbicara benar
:dan tak henti membela yang lemah
:
:dari berita yang kubaca
:Amerika penuh rekayasa
:khawatir pun melanda
:bila jilbab dijadikan masalah
:
:Bagaimana bila bunda
:tiba-tiba dianggap anggota alqaidah?
:bukankah Presiden Amerika
:menuduh dengan mudah
:siapa saja yang tak dia suka?
:
:Maka aku minta kepada Allah
:agar bunda dilindungi senantiasa
:bunda tersenyum dan memelukku
:ia teguh pergi dengan jilbab di kepala
:katanya: hanya Allah maha penjaga
:
:(September 2003)
:
:
:PUISI BUNDA 2
:
:Engkau adalah puisi abadiku
:yang tak mungkin kutemukan
:dalam buku
:
:(November 2003)
:
:FAIZ

Read More......

Haidar The Lion Heart


Haidar singa kecilku
masihkah keras aumanmu

Haidar singa kecilku
masihkah tajam taringmu

Haidar singa kecilku
masihkan kuat cengkramanmu

Haidar anakku

majulah kau laksana Hamzah
bijaklah kau laksana Umar

Lindungi ibumu
kasihi adikmu

doaku selalu bersamamu

Read More......