Tuesday, July 29, 2008

Griya Zulfa: Kesuksesan Butik Busana Muslim Online Nelly Afifi

Internet kini bukan lagi 'barang baru' bagi sebagian besar para profesional dan pebisnis. Bahkan dunia maya ini mampu menciptakan lapangan kerja dan sistem pemasaran baru yang lebih canggih, murah dan tentu saja menguntungkan, bila tahu bagaimana mengoptimalkannya.

Salah satu bisnis online yang bisa dibilang cukup berhasil, adalah bisnis butik busana muslim Griya Zulfa. Butik yang dikelola Nelly Afifi (30) ini, mampu meraih keuntungan 'hanya' dengan memajangkan contoh busananya lewat website gratisan, Multiply. Pemasarannya pun tak hanya sebatas kawasan Indonesia, tapi ke pelosok dunia.

Lewat fasilitas internet pula, halohalo.co.id menyapa wanita Sarjana Farmasi Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta ini. Usaha Nelly yang tinggal di Surabaya, dirintis sekitar dua tahun lalu, setelah mendapat tantangan dari suaminya, Bagus Arianto.

Selain lecutan semangat dari suami, Nelly juga melihat adanya peluang untuk membuat bisnis mukena rumahan. Menurutnya, produk mukena yang ada di pasaran saat ini masih kurang berseni.

"Berhubung produk di Pasar Turi masih kurang memuaskan, akhirnya saya berniat produksi sendiri," tukas Nelly yang sejak awal senang berkreasi dengan kain-kainan. Tak tanggung-tanggung, ibu Faizul Haq (4,5) dan Afifah Zulfa (3) ini pun kembali kuliah dan mengambil jurusan fashion.

Niat Bisnis Online Sejak Awal

Di awal-awal, semua produk Griya Zulfa dibuat sendiri oleh Nelly, baik dari pembuatan disain hingga penjahitan. Sedang suaminya yang fotografer, membantu mendokumentasikan hasil karya istrinya untuk dijadikan contoh produk.

Sistem penjualannya pun masih lewat teman-temannya, sehingga Nelly hanya produksi bila ada pesanan. Untuk metode bisnis sendiri, Nelly mengaku banyak belajar dari suaminya yang memiliki bisnis jasa transportasi.

"Saya sering rundingan dengan suami, ia banyak memberi masukan karena memang lebih berpengalaman dalam berbisnis," tuturnya.

Ketika usahanya makin berkembang, Nelly pun berinisiatif 'memindahkan' usahanya melalui dunia maya. Tepat tanggal 20 Mei 2007, ia membuat situs khusus GriyaZulfa.com. Usahanya pun tak lagi hanya pembuatan mukena, tapi juga busana muslim.

Membuat bisnis online, tukas Nelly, sebenarnya sudah direncanakan sejak membuka usaha. "Menurut suami, ke depan pemakai online semakin banyak, internet makin murah dan terjangkau. Boleh jadi nanti fenomenanya mirip handphone yang merambah ke semua lapisan masyarakat," paparnya.

Adanya internet, lanjutnya, akan membuat orang-orang cenderung malas keluar rumah. "Jadi ini semacam investasi waktu," imbuhnya. Sayangnya, blog yang ia bangun perkembangannya kurang memuaskan.

Barulah saat ia memanfaatkan sebuah situs gratisan yang berbasis jejaring, multiply, usahanya mulai berkembang. "Usaha saya lebih cocok menggunakan multiply, karena menggunakan jaringan," tukas Nelly. Setelah itu, usaha mereka pun meningkat pesat bahkan melebihi ekspektasi awal.

Omset Hingga Jutaan Rupiah

Mulai maraknya pesanan secara online, membuat Nelly semakin terpacu dan bersemangat membuat produk yang lebih baik lagi. Apalagi sistem pemasaran jejaring ini, hampir mirip dengan teknik penjualan dari mulut ke mulut.

Bila langganan puas, maka bukan hanya komplimen yang akan diperoleh oleh Nelly, tetapi juga berpengaruh pada omset penjualan yang lebih baik lagi. Karena langganannya akan menyarankan teman-temannya, dan seterusnya.

Tak heran bila saat ini omset hariannya bisa mencapai 10 juta, dengan margin keuntungan mencapai 5-10 persen dari omsetnya.

Saat ini Griya Zulfa tak hanya menjual beberapa produk busana muslim, seperti jilbab dan mukena, tapi juga menjadi distributor untuk kerudung taaj, yaitu kerudung trendi yang terbuat dari bahan rajut dan pashmina.

"Khusus untuk kerudung taaj yang membuat teman, saya hanya membantu memasarkannya saja," papar Nelly yang enggan menyebutkan modal awal usahanya ini.

Seiring membanjirnya pesanan, kini Nelly dibantu oleh tiga orang ahli serta 15 karyawan biasa. Bahkan usaha rumahannya ini, pemasarannya berhasil menembus luar negeri. Ia mengaku sering mendapat pesanan dari Singapura, Malaysia, Qatar, Inggris hingga Kanada.

"Ini mungkin untungnya berjualan via internet, jadi enggak terhalang jarak," ujar Nelly yang berencana membuka agen untuk memasarkan produk-produknya.

Meski begitu, salah satu kendala berjualan via internet adalah masalah ukuran. Sebagai produk busana, tentu pembeli ingin agar baju yang dipesan sesuai dengan ukuran tubuhnya dan nyaman dikenakan.

"Komplain dari pelanggan biasanya berhubungan dengan ukuran," katanya. Apalagi Indonesia sendiri belum punya patrun ukuran yang jelas, tak seperti di luar negeri. Untuk menyiasatinya, Nelly pun menerima pengembalian barang untuk di permak sesuai ukuran.

Disesuaikan dengan cara pemasarannya, tentu saja produk-produk Nelly menyasar pelanggan di kalangan atas. Sehingga harga-harga produk jualannya pun relatif mahal.

Untuk sebuah jilbab buatan Griya Zulfa, Nelly mematok harga sekitar Rp. 50 ribu hingga Rp. 55 ribu. Mukena harganya berkisar Rp. 170 ribu hingga Rp. 4 jutaan.

"Mukena seharga Rp. 4 juta itu terbuat dari bahan sutera Shanghai, tentu saja itu hanya berdasarkan pesanan," tukasnya.

Selain itu, Griya Zulfa juga menyediakan kerudung taaj yang dijualnya seharga Rp. 55 ribu hingga Rp. 130 ribu, juga tergantung dari pemesanan.

Nah, bila berminat, Anda dapat melihat-lihat produk Griya Zulfa di multiply-nya, yaitu www.multiply.griyazulfa.com atau datang langsung ke rumahnya, di Jl. Gayungsari Barat VII No. 14, Surabaya. (TR)

No comments: