Thursday, January 31, 2008

Pemahaman Awal Berinvestasi

Setiap individu atau keluarga pasti menginginkan untuk hidup berkecukupan atau bisa disebut “kaya” dalam arti finansial. Tapi dengan semakin mahalnya kebutuhan hidup, banyak orang yang sulit untuk mencapainya.

Karena sulit, kebanyakan dari mereka tidak melakukan perencanaan sama sekali. Hal inilah yang membuat kehidupan sebagian keluarga yang sudah sulit menjadi tambah sulit. Mencapai kebebasan dalam arti finansial sangat dipengaruhi oleh sebuah perencanaan investasi jangka panjang yang dilaksanakan dengan berkesinambungan.
Investasi merupakan sarana terpenting dalam mengembangkan aset yang ada. Sebagai awal, sangat penting bagi Anda untuk memahami bahwa “no single investemnt is right for everyone”.
Berbagai batasan seperti kebutuhan akan uang tunai, tujuan dan prilaku serta preferensi Anda terhadap risiko, membuat setiap individu memilih investsi yang berbeda-beda. Menentukan investasi yang tepat membutuhkan sebuah perencanaan yang sesuai. Dalam pembahasan kali ini, kami akan membahas berbagai hal yang perlu dipahami dalam memulai berinvestasi.

Langkah Awal
Dalam berinvetasi, semakin dini Anda memulainya akan semakin memberikan peluang untuk mencapai tujuan keuangan yang Anda inginkan. Kesalahan besar adalah dengan tidak melakukan apa pun.
Inflasi akan menggerogoti nilai dari uang Anda, sedikit demi sedikit. Bahkan dengan inflasi 3% saja, akan mengurangi purchasing power dari uang Anda lebih dari sepertiga setiap 10 tahunnya, bagaimana bila inflasinya 8% seperti di Indonesia?
Konsep bertumbuh merupakan kunci utama dalam berinvestasi. Bila Anda ingin uang Anda dapat bertumbuh, maka investasikan dalam instrumen investasi yang meningkat.
Apa yang terpikir oleh Anda bila Anda mendengar kata investasi? Laporan keuangan yang sulit untuk dipahami? Atau simbol-simbol saham yang tidak Anda mengerti? Atau perasaan takut akan kehilangan uang Anda?
Bila Anda memiliki perasaan sepeti di atas, jangan takut Anda tidak sendiri. Banyak orang yang merasa terintimidasi juga dengan investasi. Walau demikian, kabar baiknya, ada langkah-langkah yang bisa diambil untuk dapat menguasai investasi yang diinginkan.
Anda tidak harus mendapatkan gelar MBA atau MM untuk memahami hal ini. Yang dibutuhkan adalah sedikit waktu, pemahaman umum dan sedikit petunjuk. Bila Anda sudah memahami dasar-dasarnya maka selanjutnya adalah mempertahankannya dengan terus menggali pemahaman yang baru.
Semoga dengan ulasan singkat ini dapat membantu Anda untuk memahami apa yang dibutuhkan dalam berinvestasi. Teruskan membaca, Anda akan merasakan kemajuan dan betapa cepat rasa khawatir yang dulu Anda rasakan berkurang.
Dengan menggali dan berusahan memahami unsur-unsur dalam berinvestasi adalah langakah penting yang harus Anda lakukan. Investasi adalah untuk masa datang, melakukannya sekarang adalah tindakan bijak yang harus dilakukan.

Dasar-dasar Investasi
Hal terpenting untuk mencapai kesuksesan dalam berinvestasi tidak perlu memahami semua hal berkiatan dengan itu. Memahami beberapa dasar investasi dapat membantu Anda dalam mencapai kesuksesan dalam berinvestasi.
Dampak inflasi akan sangat dirasakan dalam jangka panjang. Inflasi adalah kenaikan dari kebutuhan hidup yang dinyatakan dalam satuan persentasi. Inflasi akan menggerogoti nilai uang Anda sedikit demi sedikit. Dengan tingkat inflasi sebebsar 6% akan mengurangi nilai uang Anda sebesar 1/2-nya dalam 12 tahun saja.
Jadi apa arti dari ini semua? Anda harus mengamankan investasi Anda dari inflasi. Anda dapat melakukan hal tersebut dengan menginvestasikan dana Anda pada instrumen yang memberikan keuntungan lebih besar dari tingkat inflasi sehingga bila inflasi menggerogoti nilai uang Anda sebesar 8%, Anda bisa tetap mendapatkan keuntungan.
Tapi bagaimana bila Anda hanya menempatkan dana Anda dalam tabungan? yang hanya memberikan bunga sebesar 6%? Bila ini yang Anda lakukan, realokasikan dana Anda karena sesungguhnya Anda rugi dalam jangka panjang. jadi bagaimana kita bisa mengatasi inflasi? Tentunya dengan menginvestasikan dana dalam instrumen investasi yang bertumbuh.

Arti “pertumbuhan”
Bila Anda ingin investasi Anda untuk berkembang, tempatkan pada instrumen investasi yang memberikan hal tersebut. Dimanakah itu? Tentu saja di perusahaan. Manajemen perusahaan akan terus melakukan cara untuk dapat terus bertumbuh bahkan terkadang dengan menginvestasikan kembali keuntungan yang mereka dapat.
Untuk menjadi bagian dari perusahaan tersebut Anda apat membeli saham perusahaan tersebut dan Anda menjadi sebagian pemilik dari perusahaan tersebut. jumlah saham Anda mungkin saja sedikit, tapi tetap saja bahwa Anda memiliki bagian dari perusahaan tersebut, bila perusahaan tersebut “bertumbuh”, demikian pula investasi Anda.
Dalam jangka panjang, saham memberikan tingkat keuntungan yang lebih besar dari instrument investasi lainnya. yang harus dipahami disini adalah kalimat “dalam jangka panjang”. Investasi bukan mengharapkan keuntungan dalam semalam, melainkan mengembangkan pendekatan sistematik untuk membantu uang Anda agar “bertumbuh” dalam jangka panjang.

Bunga berbunga –”compounding”
Konsep bunga berbunga sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin mengoptimalkan investasinya dalam jangka panjang. Misalkan Anda menempatkan dana sebesar Rp.1 juta rupiah, dan diperjanjikan akan diberikan keuntungan sebesar 6% pertahunnya. Dari investasi awal yang Rp.1 juta Anda akan mendapatkan keuntungan diakhir tahun sebesar Rp.60,000. di tahun selanjutnya, perhitungan investasi berdasarkan investasi awal ditambah dengan hasil investasi di tahun sebelumnya (Rp. 1 juta + Rp.60,000), jadi keuntungan yang didapat di tahun kedua menjadi Rp. 63,600. ditahun selanjutnya keuntungan dihitung berdasarkan, (Rp.1,060,000 + Rp.63,600) x 6% = Rp.67,416 dan seterusnya.
Jelas sekali dari contoh diatas, bahwa konsep bunga-berbunga memberikan keuntungan yang lebih besar. Tapi mengapa banyak orang yang gagal untuk memanfaatkan keuntungan dari konsep ini? Karena konsep ini adalah sebuah proses bukan hasil. Seperti halnya perencanaan investasi yang Anda kembangkan, itu merupakan proses bukan hasil akhir. Banyak orang yang tidak memahami untuk mencapai tujuan akhir tentunya harus melalui proses.
Diversifikasi, WISDOM yang harus dipahami
Tentunya kita pernah mendengar kalimat “don’t put your eggs in one basket”. Apa arti dari kalimat tersebut? Jangan menempatkan semua dana yang kita miliki hanya dalam satu jenis aset saja. Karena bila terjadi kerugian maka kita mengalami kerugian besar. Dari sudut pandang alokasi aset, kalimat diatas berarti mengurangi risiko portofolio dengan menambahkan jenis aset lain yang berprilaku berbeda dengan aset yang Anda miliki dalam portofolio. Hal ini biasa disebut sebagai diversifikasi portofolio.
Teori diversifikasi didasari oleh kenyataan bahwa nilai beberapa aset akan naik dan turun secara bersamaan dan beberapa aset lain nilainya bergerak ke arah yang berbeda. Faktor-faktor independen diluar dari karakteristik dari sebuah investasi, seperti keadaan ekonomi, politik dan kejadian sosial bisa mempengaruhi nilai investasi tersebut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa risiko portofolio tidak dapat dihilangkan secara tuntas, tapi bisa dikurangi dengan membuat sebuah portoflio yang terdiversifikasi dimana didalamnya terdiri dari jenis aset yang berbeda-beda dimana nilainya secara historis bergerak kearah yang berbeda atau bergerak kearah yang sama tapi dengan perubahan berbeda.
Untuk memperoleh manfaat diversifikasi secara mudah adalah dengan menempatkan dana dalam instrumen reksadana. Reksadana sesuai dengan Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995, pasal 1 ayat 27 adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manager Investasi yang telah mendapat ijin dari Bapepam. Portofolio investasi dari Reksadana dapat terdiri dari berbagai macam instrumen surat berharga seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang, atau campuran dari instrumen-instrumen diatas. Dengan memilikinya, investasi Anda sudah tersebar di berbagai instrumen investasi yang berbeda.

Tiga kunci utama dalam mengembangkan kekayaan
Hal pertama dalam investasi yang harus dipertimbangkan dengan matang adalah pilihan instrumen investasinya. Hal ini mempengaruhi potensi keuntungan yang bisa Anda dapatkan. Hal utama dalam investasi jangka panjang adalah memilih investasi yang memberikan potensi keuntungan diatas inflasi.
Perbedaan keuntungan akan sangat mempengaruhi hasil yang bisa didapat dalam jangka panjang. Semakin tinggi keuntungan yang bisa didapat tentunya dengan pola bunga berbunga dan jangka waktu yang panjang akan memberikan hasil yang lebih besar.
Terkait dengan penjelasan diatas, jangka waktu berperan penting dalam “pertumbuhan” investasi yang Anda tempatkan. Semakin panjang waktu yang Anda miliki akan semakin besar pula pertumbuhan yang bisa Anda dapatkan.
Satu kunci lainnya adalah menabung secara regular untuk jangka waktu yang panjang. Strategi ini biasa disebut dengan dollar cost averaging. Strategi ini dilakukan dengan berinvestasi secara sistimatik dan berkesinambungan dalam jangka panjang, yang pada akhirnya memberikan harga rata-rata yang rendah dan membantu Anda meningkatkan keuntungan secara menyeluruh.
Mengapa melakukan strategi ini? Karena tidak ada seorang pun yang tau apa yang akan terjadi dengan pasar di masa datang. Berinvestasi regular setiap bulan akan memberikan potensi keuntungan yang lebih baik bagi mereka yang relatif rendah tingkat toleransi risikonya. Strategi ini bisa atau biasa digunakan bila berinvestasi dalam saham atau reksadana.
Secara esensi maka strategi ini sangat cocok bagi merka yang memiliki perspektif perencanaan jangka panjang dan memiliki pemasukan regular setiap bulan dan sebagian dialokasikan untuk tujuan masa depan dengan maksud berinvestasi dalam keadaan pasar naik maupun turun.
Demikianlah beberapa dasar yang perlu Anda pahami dalam berinvestasi agar berpeluang memberikan keuntungan bukan kerugian.
Selamat berinvestasi.

No comments: