Sunday, November 26, 2006

Hijaunya dedaunan jadi inspirasi Meiling

Hijaunya dedaunan jadi inspirasi Meiling

bisnis.com - Taman hijau dengan rimbunnya dedaunan telah mengusik perasaan Meiling untuk mengungkapkannya dalam rancangan busana. Yang muncul kemudian adalah serangkaian gaun yang menggambarkan keindahan susunan dedaunan yang ditumpuk, atau bertebaran dalam motif kain.
Perempuan kelahiran Bagansiapiapi, Sumatra Utara, 5 Mei 1970, ini membuat beragam desain yang menyatu satu sama lainnya. Dalam pergelarannya di Bali Fashion Week 2002 di Kuta, Bali, beberapa waktu lalu, aneka rancangan dengan motif daun itu ditampilkannya dalam tema Green garden.

Memakai satu warna dasar off white, Meiling yang memakai label JM Fashion (singkatan dari nama suaminya Joni dan Meiling) ini, bermain dengan desain dan penataan daun yang juga dibuat dari kain berwarna hijau segar.

Bahan yang dipakainya a.l. sifon twinkle, sifon polos, sifon motif kombinasi dengan shantung, thaisilk dan satin. Sedangkan motif yang dipilihnya adalah daun kecil-kecil yang bertebaran yang dibuat dengan proses celup batik.

Rancangannya yang ditampilkannya bergaris modern dan sedang digandrungi pecinta mode sekarang ini. Ada rok selutut dengan potongan asimetris yang dipadu dengan blus tanpa lengan. Sementara lengannya dipasangi rumbai-rumbai dari kain yang sama.

Atau bustier pendek yang dipermanis dua helai daun lebar dipadankan dengan rok asimetris. Ada lagi bustier yang dipadankan dengan rok model overslaag. Dia juga merancang gaun terusan dengan model leher dikaitkan di belakang sehingga punggung pemakainya terbuka. Belahan samping yang tinggi dipermanis dengan payet model daun-daun.

Untuk rancangan masterpiece, Mailing menampilkan bustier dengan rok panjang yang terbuat dari tumpukan daun-daun lebar, yang cukup memukau pengunjung yang menyaksikan show tersebut.

Berawal dari konfeksi

Meiling termasuk pendatang baru dalam dunia rancang merancang. Bermula dari sebuah usaha home industry tahun 1998, perempuan muda ini membuat sendiri rancangan busana dengan dibantu seorang penjahit.

Setahun kemudian, dia membuka butik di Cilacap Jawa Tengah yang sekaligus menjadi kantor pusat JM Fashion. Ketika Bali Fashion Week pertama tahun 2000 diadakan, Meiling diundang untuk mengikutinya.

"Saya ingin menjajaki pasar Bali, karena itu mau ikut pameran pada acara besar tersebut. Ternyata stand kami cukup banyak pengunjung, sampai kami mendapat kesempatan dua kali untuk tampil show," ujarnya.

Menurut dia, tanggapan masyarakat Bali cukup antusias terhadap produk busananya, dan tahun itu juga dia membuka butik di Kuta Bali, dan tahun ini buka lagi di Denpasar. Butiknya juga ada di Mayestik, Jakarta, serta di Keris Gallery.

Meiling menuturkan bahwa dia tidak menyangka kalau perusahaannya akan berkembang pesat seperti ini. Malah dalam waktu dekat dia akan ekspor ke Malaysia, Brunai Darussalam dan Singapura.

Padahal dia hanya belajar menjahit secara otodidak melalui buku fashion dari luar negeri. "Saya hanya ikut kursus menjahit sebentar, lalu langsung praktik dan mengikuti perkembangan mode," ujar desainer yang menetap di Cilacap ini anak keempat dari enam bersaudara.

Kini perusahannya selain membuat busana pesta seperti kebaya dan gaun-gaun dengan aksen bordir untuk butiknya, dia juga menjual bahan tekstil dan melayani konfeksi dalam partai besar. Sekarang jumlah karyawannya sekitar 200 orang dengan 120 mesin. Sementara kapasitas produksinya 150-250 set sehari. (yr)
Sumber: Bisnis Indonesia

No comments: