Friday, October 26, 2007

Momentum Doni di GP Harus Dimanfaatkan

Momentum Doni di GP Harus Dimanfaatkan
Karier pembalap muda Doni Tata Pradita kini berada di persimpangan: tampil di GP musim depan dengan motor yang tidak kompetitif, atau menunggu motor selesai dikembangkan, namun menyia-nyiakan dua tahun yang berharga.
"Doni mau ke mana setelah ini? Itu pertanyaan penting. Momentum tampilnya Doni di GP harus dimanfaatkan. Kalau menunggu dua tahun dan kembali ke All Japan Championship, atau kompetisi setara di Eropa, dia perlu penjajakan lagi, dan waktu terbuang," ujar tokoh otomotif nasional Bambang Gunardi.
Bambang, anggota Komisi Motor Sport Federasi Balap Motor Internasional (FIM), yang menjadi chief steward pada 12 dari 18 seri MotoGP tahun ini, mengatakan, Yamaha Indonesia bisa saja menurunkan Doni di GP 250 tahun depan. Namun, motor TZ 250 terbukti tidak kompetitif.
"Motor itu tertinggal satu hingga dua detik di lintasan lurus Sepang karena Yamaha lima tahun terakhir tidak mengembangkan motor 250 cc. Ini bisa jadi kampanye negatif untuk Yamaha karena orang akan melihat hasilnya," ujar Bambang.
Di tengah dua pilihan itu, Bambang menilai solusi terbaik adalah "meminjamkan" Doni ke tim pabrikan lain hingga Yamaha menyelesaikan pengembangan motornya. Jalan tengah ini akan menguntungkan semua pihak dan juga tidak mematikan karier pembalap.
"Ibaratnya pesepak bola muda di klub profesional, sebelum main di tim utama biasanya dipinjamkan ke klub lain. Dengan segala hormat kepada Yamaha Indonesia yang mendukung Doni selama ini, solusi ini akan menguntungkan semua pihak. Doni bisa mematangkan diri di GP 250 selama dua musim, dan saat Yamaha siap, Doni juga semakin matang," ujar Bambang.
Menurut Bambang, Dorna sebagai penyelenggara MotoGP punya penilaian bagus pada penampilan Doni. Penilaian Dorna meyakinkan beberapa tim yang secara lisan menyatakan minatnya untuk mengontrak pembalap berusia 17 tahun ini.
"Potensi Doni cukup besar dan Yamaha harus segera mengambil keputusan. Rencana musim depan harus dimulai programnya mulai November, termasuk jika harus mencari pembalap cadangan atau pembalap kedua di tim mereka," ujar Bambang.
Yamaha Indonesia melalui Manajer Departemen Motor Sport Herry BK sempat mengindikasikan opsi ini sebagai langkah terakhir jika Yamaha tak mampu membawa Doni di GP. Namun, Bambang Asmarabudi, General Manager Promotion and Motor Sport Yamaha menekankan, Doni terikat kontrak selama lima tahun dan akan berusaha maksimal dalam masa itu.
Bola kini berada di tangan Yamaha Indonesia untuk mewujudkan mimpi menampilkan pembalap Indonesia di ajang tertinggi balap motor dunia. (was)

No comments: