Sunday, October 15, 2006

"Tidak ada istilah makan siang gratis!"

"Tidak ada istilah makan siang gratis!", begitu selalu diajarkan kepada kita.

Namun, kita juga melihat kenyataan, ada orang-orang yang hanya datang pukul 08.00, duduk, baca koran, ngobrol, istirahat, pulang sore-sore, eh, mendapat banyak proyek, bisa korupsi, masih menerima pensiun pula. Tak perlu pontang-panting bekerja atau mempersiapkan asuransi ketika masih muda, kehidupan nyaman, masa depan terjamin.

Di sisi lain kita mendengar kisah ribuan, bahkan jutaan tenaga kerja yang luar biasa berat beban pekerjaanya. Membanting tulang di bawah terik matahari hingga tengah malam buta, jauh dari kampung halaman, mendapatkan siksaan, pelecehan hanya demi mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Kesulitan hidup, keputusasaan, memaksa mereka bertarung dengan bahaya. Hmm, masih adakah yang sanggup menyebut mereka lembek, tak memiliki mental tangguh?

Tidak tangguh, tidak ulet, maunya cepat sukses dan kaya, adalah kritik yang sering disampaikan terhadap mentalitas angkatan kerja saat ini. Bisa jadi itu benar, sebab di negeri ini orang lebih memuja materi, lebih menghargai hasilnya, bukan pada proses yang disertai upaya dan kerja keras.

Manakah jalan yang kita pilih? Andrew Matthews menulis, "Jika kita mengerahkan semua yang kita miliki pada apa pun yang kita kerjakan, kita tetap tidak bisa menghapus kemungkinan untuk gagal dan kecewa." Kalau begitu, mengapa kita harus bersusah payah? Jawabannya adalah: “Demi harga diri.”

No comments: