Monday, October 30, 2006

Pencemaran Mengganggu Janin

Pencemaran Mengganggu Janin

Secara Umum Makanan yang Tersedia di Indonesia Tidak "Sehat"


Jakarta, Kompas - Saat ini banyak terjadi kelahiran kembar siam. Selain persoalan genetik, pencemaran lingkungan atau makanan yang dikonsumsi orangtua bisa mengganggu pembentukan janin sehingga lahir bayi yang cacat.

"Anak-anak yang lahir kembar dempet, masalahnya adalah adanya gangguan pada saat pembentukan janin, mulai dari pembuahan sampai lahirnya anak itu. Proses gangguan selama itu menyebabkan kecacatan lahir," kata Kepala Unit Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia , Wiku Adisasmito PhD di Jakarta, Minggu (29/10).

Kecacatan lahir itu bisa terjadi karena faktor genetik atau pencemaran lingkungan. Tingkat stres yang tinggi di masyarakat pun bisa menimbulkan gangguan dalam proses pembuahan.

"Bayi yang lahir kembar dempet itu biasanya ada gangguan di kromosomnya, secara genetik terganggu, baik dari asal orangtuanya sebelum menikah atau sesudah menikah," kata Wiku.

Faktor genetik yang berasal dari orangtua bisa menjadi penyebab karena asupan makanan orangtua tidak sehat.

Misalnya makanan tercemar yang dikonsumsi orangtua akan mengganggu kualitas produksi sperma (laki-laki) dan sel telur (perempuan).

"Kalau dalam sejarah keluarga tidak ada yang kembar dempet, kemudian anaknya muncul seperti itu, berarti biasanya faktor lingkungan yang mempengaruhi faktor genetik," kata Wiku menjelaskan..

Hal itu bisa terjadi melalui sperma/sel telur yang tidak sehat karena makanan yang tidak sehat atau gizi yang tidak bagus.

Kalau kualitas sperma dan sel telur yang tidak sehat ini bertemu maka ini memperbesar kemungkinan kelahiran cacat.

Gangguan konsepsi

Pencemaran dapat terjadi lewat udara melalui CO2, dan oleh logam berat di udara atau pada makanan. Mengonsumsi makanan yang tercemar akan mempengaruhi kesuburan sehingga pada saat konsepsi terjadi gangguan.

Secara umum makanan yang tersedia di Indonesia tidak "sehat".

Mereka yang secara ekonomi kurang mampu biasanya mengonsumsi makanan secara tidak seimbang, kualitasnya kurang baik dan bahkan mengandung zat pewarna.

Lingkungan yang berbahaya adalah yang terkontaminasi logam berat, misalnya asap knalpot kendaraan bermotor yang mengandung pb (timbal), sayuran yang ditanam di pinggir jalan tol akan terpolusi asap knalpot.

Tempat pertanian di daerah industri atau transportasi berat otomatis akan tercemar. Pencemaran itu pun masuk ke sirkulasi darah manusia yang menghirup udara atau mengonsumsi makanan tercemar tersebut.

Tak hanya itu, susu sapi yang kandungan lemaknya tinggi bisa menjadi penyerap polutan yang mudah karena daya ikatnya tinggi terhadap logam berat.

"Jadi kalau peternakan sapinya tidak terletak di pegunungan maka susu sapi itu dengan mudah menyerap polutan.

Begitu juga saat treatment susunya tidak bagus, ini akan mempengaruhi juga. Itu yang menyebabkan susu sapi terpapar polutan," kata Wiku.

Stres pun juga mempengaruhi kondisi kehamilan. Kondisi yang lemah menyebabkan seseorang rentan terhadap penyakit, sehingga gennya bukan gen yang kuat, tetapi mudah berubah. (LOK)

No comments: