Wednesday, July 11, 2007

Mengembangkan Butik Lewat Internet

Shinta Rahmani
Mengembangkan Butik Lewat Internet



Dengan membuat layanan online ia berharap dapat go international, dikenal banyak kalangan, dan tentu saja ada efisiensi promosi Tidak ada kata terlambat untuk memulai. Setidaknya itulah yang diyakini Shinta Rahmani saat mencoba membuka butik setelah memutuskan berhenti bekerja dari sebuah perusahaan asing. Wanita ini memberanikan diri memulai usaha baru hanya berbekal hobi menjahit.

Keahliaan menjahitnya ini ia asah lagi dengan mengikuti kursus di Edi Budiharjo selama satu tahun. Kemudian hasil jahitan yang ada ia tawarkan pada teman-teman dekatnya dan ternyata banyak yang tertarik. Yang menarik, usaha butik ini dijalankan dengan memadukan konsep butik sekaligus promosi lewat online dan delivery jahitan. ''Saya hanya ingin memberikan hasil yang memuaskan bagi pelanggan,'' kata Shinta. Untuk memasarkan hasil jahitannya ini ia menggunakan sistem jemput bola.

Shinta mencari pelanggan lewat internet yang menurutnya sangat efisien, disamping melakukan penawaran langsung secara personal. Ide membuat website dengan nama www.krayastudio.com ini datang dari adiknya yang bergelut di bidang komputer, selain Shinta memang tak asing lagi dengan dunia maya ini selama ia bekerja sebelumnya. ''Saya pikir dengan membuat website usaha saya bisa go international dan dikenal oleh banyak kalangan. Siapa tahu bisa dapat klien dari luar negeri,'' ujar Shinta. Lewat internet ini pelanggan dapat memesan jahitan berikut desain yang diinginkannya.

Nama Kraya Studio sendiri diambil dari nama kedua anaknya yang merupakan inspirasi utama bagi Shinta menjalankan usaha butik ini. Shinta mempertahankan hubungan dengan pelanggan lewat kualitas jahitan yang terjaga. ''Saya mengutamakan pada kenyamanan dan keindahan hasil rancangan sesuai karakter dan postur tubuh,'' ujarnya. Detail bordir yang menjadi ciri khas koleksi Kraya Studio ini. Setelah menerima pesanan lewat internet Shinta akan datang ke tempat pelanggan. Tak pelak, ungkapnya, pelanggannya sebagian besar adalah pengguna internet dan wanita bekerja di kawasan Sudirman, Thamrin, dan Kuningan, Jakarta.

Ia akan melakukan pengukuran badan, membuat pola, bahkan sampai mendesain sendiri baju pelanggannya. Untuk efisiensi, Shinta memberikan syarat minimal tiga potong busana yang untuk dijahitkan. ''Untuk menghemat ongkos,'' alasannya. Namun, biasanya tiap tempat ia bisa menerima jahitan hingga 8-10 potong. Dengan banyaknya pesanan ini ibu dua anak ini memutuskan untuk mempekerjakan tiga tukang jahit. Usaha yang dirintis sejak Mei 2003 ini kian berkembang dengan menembus Pasaraya sebagai outlet karyanya. Hal ini kian mendatangkan kepercayaan diri Shinta untuk makin serius mendalami keputusannya ini.

Harga pakaian yang disuplainya ke Pasaraya berkisar Rp 125 ribu sampai Rp 350 ribu per potong. Awalnya Shinta memang tak mendesain sendiri pesanan jahitan yang ada. Kemudian ia mulai memberikan saran desain jika ada pelanggan yang memintannya. Lama kelamaan diputuskannya untuk sekaligus mendesain sendiri busana yang ingin dijahitkan padanya. Biasanya tiap desain hanya dibuat sebanyak tiga potong dengan ukuran S, M, dan L. ''Hal ini saya lakukan karena pelanggan biasanya tidak suka bajunya sama dengan orang lain, biar enggak pasaran,'' jelasnya. Saat ini Shinta menyediakan waktu layanan jahit minimal dua minggu tiap potong busana.

''Sekarang bisa lebih dari dua minggu, karena banyak pesanan. Dari yang mau bikin seragam panitia sampai acara hajatan,'' ujarnya. Selain menjahit pakaian, ia juga membuat tas rancangannya sendiri yang dijual dengan harga Rp 60 ribu per buah. Omzet awal yang dihasilkan Shinta pada bulan-bulan pertama menerima pesanan sekitar Rp 5 juta sampai Rp 6 juta per bulan. Tapi, dengan bertambahnya pelanggan, otomatis bertambah pula omzet penjualan yang dihasilkannya. Kini ia berhasil mengantungi hasil penjualan hingga Rp 10 juta per bulan. ''Saya bersyukur sekali bisa menjalankan usaha ini dengan lancar, bahkan penghasilannya bisa melebihi kerja di kantor,'' katanya.

Sebagian besar koleksi yang dihasilkan Shinta diperuntukkan bagi wanita, seperti blus, busana Muslim, dan busana kerja. Saat ini ia juga berniat mendesain pakaian remaja. ''Sudah banyak permitaan dan kebetulan sama dengan usia anak saya yang beranjak remaja,'' ujarnya. Rencana lainnya adalah membuka kursus menjahit pada bulan Juni nanti. ''Hanya tinggal menunggu bukunya selesai dibuat dan bagi yang berminat langsung saja menghubungi saya,'' promosinya.

No comments: