Sunday, April 30, 2006

Kumpulan Puisi Faiz

:HATTA
:
:Engkau adalah kenangan
:yang tumbuh
:dalam kepala dan jiwaku
:
:Suatu malam kau datang
:dalam mimpiku
:katamu:
:jangan lelah menebar kebajikan
:jadikan kesederhaan
:sebagai teman paling setia
:
:Aku anak kecil
:berjanji menepati
:jadi akan kusurati lagi
:presiden kita
:hari ini
:
:(17 Agustus 2003)
:
:PUISI BUNDA
:
:bunda hanya sedikit mengarang puisi untukku
:tapi semakin lama kuamati
:senyuman bunda adalah puisi
:tatapan bunda adalah puisi
:teguran bunda adalah puisi
:belaian dan doanya
:adalah puisi cinta
:yang disampaikannya padaku
:tak putus putus
:tak putus putus
:
:bahkan bila kutidur
:
:(Mei 2003)
:
: SITI DAN UDIN DI JALAN
:
:Siti dan Udin namanya
:sejak pagi belum makan
:minum cuma seadanya
:dengan membawa kecrekan
:mengitari jalan-jalan ibu kota
:
:Siti punya ayah
:seorang tukang becak
:ibunya tukang cuci
:berbadan ringkih
:
:Udin tak tahu di mana ayahnya
:ditinggal sejak bayi
:ibunya hanya pemulung
:memunguti kardus dan plastik bekas
:
:Mereka bangun rumah
:dari triplek dan kardus tebal
:di tepi kali ciliwung
:tapi sering kena gusur
:
:Bila malam tiba
:mereka tidur di kolong jembatan
:ditemani nyanyian nyamuk
:dan suara bentakan preman
:
:Siti dan Udin namanya
:muka mereka penuh debu
:dengan baju rombengan
:menyanyi di tengah kebisingan
:
:pagi sampai malam
:tersenyum dalam peluh
:menyapa om dan tante
:mengharap receh seadanya
:
:Beribu Siti dan Udin
:berkeliaran di jalan-jalan
:dengan suara serak
:dan napas sesak oleh polusi
:kalau hari ini bisa makan
:sudah alhamdulillah
:tapi tetap berdoa
:agar bisa sekolah
:dan punya rumah berjendela
:
:(Februari 2003)
:
:HARRY POTTER
:
:Sudahkah kau temukan
:ramuan paling rahasia itu
:agar seluruh orang di dunia
:bisa saling cinta?
:
:(Oktober 2002)
:
:AYAH BUNDAKU
:
:Bunda
:engkau adalah
:rembulan yang menari
:dalam dadaku
:
:Ayah
:engkau adalah
:matahari yang menghangatkan
:hatiku
:
:Ayah Bunda
:kucintai kau berdua
:seperti aku
:mencintai surga
:
:Semoga Allah mencium ayah bunda
:dalam tamanNya terindah
:nanti
:
:(Januari 2002)
:
: MENARUH
:
:Aku menaruh semua mainan
:dan teman di sisiku
:
:Aku menaruh bunda
:di hatiku
:dekat sekali
:dengan tempat kebaikan
:
:Tapi
:Aku tak bisa menaruh Allah
:Ia menaruhku di bumi
:bersama bunda dan semua
:Ia ada dalam tiap napas
:dan penglihatanku
:
:Allah, hari ini kumohon
:taruhlah para anak jalanan,
:teman-teman kecilku yang miskin
:dan menderita
:dalam belaianMu
:dan buatlah ayah bunda
:menjadi kaya
:dan menaruh mereka
:di rumah kami
:
:Amin.
:(Juli 2001)
:
:
:JALAN BUNDA
:
:bunda
:engkaulah yang menuntunku
:ke jalan kupu-kupu
:
:(September 2003)
:
: SURAT BUAT IBU NEGARA
:
:Kepada Yang Terhormat
:Presiden Republik Indonesia
:Megawati
:Di Istana
:
:Assalaamualaikum.
:Ibu Mega, apa kabar?
:Aku harap ibu baik-baik seperti aku saat ini.
:Ibu, di kelas badanku paling tinggi.
:Cita-citaku juga tinggi.
:Aku mau jadi presiden.
:Tapi baik.
:Presiden yang pintar,
:bisa buat komputer sendiri.
:Yang tegas sekali.
:Bisa bicara 10 bahasa.
:Presiden yang dicintai orang-orang.
:Kalau meninggal masuk surga.
:
:Ibu sayang,
:Bunda pernah cerita
:tentang Umar sahabat Nabi Muhammad.
:Dia itu pemimpin.
:Umar suka jalan-jalan
:ke tempat yang banyak orang miskinnya.
:Tapi orang-orang tidak tahu kalau itu Umar.
:Soalnya Umar menyamar.
:Umar juga tidak bawa pengawal.
:Umar jadi tahu
:kalau ada orang yang kesusahan di negerinya
:Dia bisa cepat menolong.
:
:Kalau jadi presiden
:aku juga mau seperti Umar.
:Tapi masih lama sekali.
:Harus sudah tua dan kalau dipilih orang.
:Jadi aku mengirim surat ini
:Mau mengajak ibu menyamar.
:Malam-malam kita bisa pergi
:ke tempat yang banyak orang miskinnya.
:Pakai baju robek dan jelek.
:Muka dibuat kotor.
:Kita dengar kesusahan rakyat.
:Terus kita tolong.
:
:Tapi ibu jangan bawa pengawal.
:Jangan bilang-bilang.
:Kita tidak usah pergi jauh-jauh.
:Di dekat rumahku juga banyak anak jalanan.
:Mereka mengamen mengemis.
:Tidak ada bapak ibunya.
:Terus banyak orang jahat
:minta duit dari anak-anak kecil.
:Kasihan.
:
:Ibu Presiden,
:kalau mau, ibu balas surat aku ya.
:Jangan ketahuan pengawal
:nanti ibu tidak boleh pergi.
:Aku yang jaga
:supaya ibu tidak diganggu orang.
:Ibu jangan takut.
:Presiden kan punya baju tidak mempan peluru.
:Ada kan seperti di filem?
:Pakai saja.
:Ibu juga bisa kurus
:kalau jalan kaki terus.
:Tapi tidak apa.
:Sehat.
:Jadi ibu bisa kenal orang-orang miskin
:di negara Indonesia.
:Bisa tahu sendiri
:tidak usah tunggu laporan
:karena sering ada korupsi.
:
:Sudah dulu ya.
:Ibu jangan marah ya.
:Kalau tidak senang
:aku jangan dipenjara ya.
:Terimakasih.
:
:Dari
:Abdurahman Faiz
:Kelas II SDN 02 Cipayung Jakarta Timur
: PENGUNGSI DI NEGERI SENDIRI
:
:Tak ada lagi yang menari
:di antara tenda-tenda kumuh
:di sini
:hanya derita
:yang melekat di mata
:dan hati kami
:
:Tidak satu nyanyian pun
:pernah kami dendangkan lagi
:hanya lagu-lagu airmata
:di antara lapar, dahaga
:pada pergantian musim
:
:Sampaikah padamu, saudaraku?
:
:(Oktober 2003)
:
:BUNDA CINTAKU
:
:Bunda
:kau selalu ada di sisiku
:kau selalu di hatiku
:senyummu rembulan
:baktimu seperti matahari
:yang setia menyinari
:dan cintamu adalah udara
:yang kuhirup setiap hari
:meski di dalam sedih
:walau dalam susah
:langkahmu pasti
:jadikan aku insan berarti
:
:terimakasih bunda cintaku
:
:(November 2002)
:
: TUJUH LUKA DI HARI ULANGTAHUNKU
:
:Sehari sebelum ulangtahunku
:aku terjatuh di selokan besar
:ada tujuh luka membekas, berdarah
:aku mencoba tertawa, malah meringis
:
:Sehari sebelum ulangtahunku
:negeriku masih juga begitu
:lebih dari tujuh luka membekas
:kemiskinan, kejahatan,
:korupsi di mana-mana,
:pengangguran, pengungsi
:jadi pemandangan
:yang meletihkan mata
:menyakitkan hati
:
:Tapi ada yang seperti lucu
:di negeriku
:orang yang ketahuan berbuat jahat
:tidak selalu dihukum
:namun orang baik bisa dipenjara
:
:Pada ulangtahunku yang kedelapan
:aku berdiri di sini dengan tujuh luka
:sambil membayangkan Indonesia Raya
:dan selokan besar itu
:
:Tiba-tiba aku ingin menangis
:
:(15 November 2003)
:
:YANTO DAN MAZDA
:
:Yanto dan Mazda, tidurlah
:malam telah larut
:Frodo dan Sam
:sedang berjuang
:memusnahkan Sauron
:
:tidakkah sebaiknya kita
:cium kening bunda
:dan selekasnya masuk
:lewat pintu-pintu mimpi
:untuk membantu mereka?
:
:(Februari, 2003)
:
:SIAPA MAU JADI PRESIDEN?
:
:menjadi presiden itu
:berarti melayani
:dengan segenap hati
:rakyat yang meminta suka
:dan menyerahkan jutaan
:keranjang dukanya
:padamu
:
:(November, 2003)
:
:DARI SEORANG ANAK IRAK DALAM MIMPIKU, UNTUK BUSH
:
:Mengapa kau biarkan anak-anak meneguk derita
:peluru-peluru itu bicara pada tubuh kami
:dengan bahasa yang paling perih
:
:Irak, Afghanistan, Palestina
:dan entah negeri mana lagi
:meratap-ratap
:
:Mengapa kau koyak tubuh kami?
:apa yang kau cari?
:apa salah kami?
:kami hanya bocah
:yang selalu gemetar mendengar
:keributan dan ledakan
:mengapa kau perangi bapak ibu kami?
:
:Kini
:kami tak pernah lagi melihat pelangi
:hanya api di matamu
:dan sejarah yang perih
:tapi kami sudah tak bisa lagi menangis
:Kami berdarah
:Kami mati
:
:(Oktober 2003)
: PENULIS
:
:Ayahku wartawan
:bundaku sastrawan
:
:dan akulah dia
:yang susah payah
:mengumpulkan semua cinta
:semua duka
:menjadikannya untaian kata
:yang kualamatkan
:pada dunia
:
:mungkin menjadi kebaikan
:yang bisa dibaca siapa saja
:dan sedikit uang
:untuk kusedekahkan
:pada fakir miskin
:
:(Agustus 2003)
:
:MUHAMMAD RINDUKU
:
:Kalau kau mencintai Muhammad
:ikutilah dia
:sepenuh hati
:
:apa yang dikatakan
:apa yang dilakukan
:ikuti semua
:jangan kau tawar lagi
:sebab ialah lelaki utama itu
:
:memang jalan yang ditempuhnya
:sungguh susah
:hingga dengannya terbelah bulan
:
:tapi kalau kau mencintai Rasul
:ikutilah dia
:sepenuh rindumu
:
:dan akan sampailah kau
:padaNya
:
:(April 2003)
:
:KEPADA KORUPTOR
:
:Gantilah makanan bapak
:dengan nasi putih, sayur dan daging
:jangan makan uang kami
:lihatlah airmata para bocah
:yang menderas di tiap lampu merah
:jalan-jalan Jakarta
:dengarlah jerit lapar mereka
:di pengungsian
:juga doa kanak-kanak
:yang ingin sekali sekolah
:
:Telah bapak saksikan
:orang-orang miskin memenuhi
:seluruh negeri
:tidakkah menggetarkan bapak?
:
:Tolong, Pak
:gantilah makanan bapak
:seperti manusia
:jangan makan uang kami
:
:(Oktober 2003)
:
:DOAKU HARI INI
:
:Tuhanku
:berikanlah waktumu padaku
:untuk tumbuh di jalan cinta
:dan menyemainya
:di sepanjang jalan ayah bundaku
:di sepanjang jalan Indonesiaku
:di sepanjang jalan menujuMu
:
:Amin
:
:(Juli, 2003)
: BUNDA KE AMERIKA
:
:Sepucuk surat undangan sampai pagi ini
:di rumah kami
:untuk bundaku tercinta
:dari universitas di Amerika
:
:aku tahu bundaku pintar
:juga amat berbudaya
:tak heran bila ia diundang bicara
:sampai ke negeri adidaya
:
:ia adalah muslimah ramah
:dengan jilbab tak pernah lepas dari kepala
:sehari-hari berbicara benar
:dan tak henti membela yang lemah
:
:dari berita yang kubaca
:Amerika penuh rekayasa
:khawatir pun melanda
:bila jilbab dijadikan masalah
:
:Bagaimana bila bunda
:tiba-tiba dianggap anggota alqaidah?
:bukankah Presiden Amerika
:menuduh dengan mudah
:siapa saja yang tak dia suka?
:
:Maka aku minta kepada Allah
:agar bunda dilindungi senantiasa
:bunda tersenyum dan memelukku
:ia teguh pergi dengan jilbab di kepala
:katanya: hanya Allah maha penjaga
:
:(September 2003)
:
:
:PUISI BUNDA 2
:
:Engkau adalah puisi abadiku
:yang tak mungkin kutemukan
:dalam buku
:
:(November 2003)
:
:FAIZ

No comments: