BISNIS BUTIK ONLINE
Sungguh bukan langkah yang mudah untuk memulai usaha. Terlebih yang awam di dunia tersebut. Tapi berwirausaha banyak dilakoni masyarakat belakangan ini. Alasannya beragam. Tetapi yang paling umum adalah untuk untuk menambah penghasilan. Inikarena penghasilan yang sudah ada seringkali dirasa tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Urusan modal adalah kendala yang kerap dihadapi orang yang akan membuka usaha. Saya ingat sekali, dalam sebuah seminar, seorang ibu mengeluhkan keterbatasan dana yang dimilikinya, padahal si ibu yang modis ini ingin sekali membuka butik sendiri. Kepada beliau saya sarankan untuk membuka butik online, alias butik di internet.
Kenapa butik online? Selama ini anggapan orang kalau ingin membuka usaha hampir selalu identik dengan memilih lokasi yang strategis agar dagangan atau produk yang dijual laku. Tentunya dengan lokasi yang strategis seperti di pusat perbelanjaan, atau lokasi lain yang sering dilewati oleh calon konsumen. Jelas hal ini akan keluar uang yang lumayan banyak untuk menyewa atau membeli lokasi tersebut.
Belum lagi modal yang besar juga perlu dipersiapkan kalau mereka ingin menyetok barang dalam jumlah yang besar. Dengan membuka butik online, modal yang Anda perlukan cuma sebuah komputer di rumah, kemudian seseorang yang bisa menjalankannya. Sangat murah dibanding kalau Anda harus membuka sebuah toko, gerai, counter, atau butik sendiri.
Bagaimana cara kerjanya? Gampang. Prinsipnya, Anda hanya perlu membuka sebuah situs di internet, kemudian memasang gambar-gambar dari produk Anda di situs tersebut, promosikan situs Anda, undang sebanyak mungkin orang untuk masuk ke situs tersebut dan melihat gambar-gambar produk Anda, kemudian mereka memilih produk apa yang ingin mereka beli, lalu terjadilah penjualan itu. Inilah yang disebut Butik Online, yaitu butik yang produk-produknya dipasarkan secara online.
Lalu, apa yang harus diperhatikan dalam membuka butik online seperti ini? Pertama, sebaiknya Anda sebagai pemilik butik mau untuk selalu meng-update diri terhadap yang mode yang sedang berkembang. Caranya dengan rajin mengikuti acara-acara di media elektronik, berlangganan majalah wanita, dan kalau perlu menghadiri eksebisi yang berkaitan dengan usaha butik yang dijalankan.
Kedua, karena sebuah butik juga sangat bergantung pada barang yang dijual, maka ada dua tipe barang yang bisa dijual. Yang pertama, barang yang memang sedang in di masyarakat, dan yang kedua, barang yang belum in tapi diperkirakan bisa jadi in. Nah, kalau Anda ingin bermain 'aman', Anda bisa menjual barang-barang yang memang sedang disukai saja. Sudah pasti laku kan? Tapi kalau ingin jadi trendsetter, Anda bisa menjual barang-barang model baru yang memang belum in di masyarakat.
Ketiga adalah ketika kita menjalankan bisnis - apapun itu - cobalah untuk tidak hanya menjual barang, tapi juga usahakan untuk menjual pengalaman. Buat dan rancanglah sedemikian rupa halaman dan nama situs yang menarik agar mudah diingat oleh setiap orang. Buat agar setelah orang masuk ke halaman situs butik online Anda, mereka akan ingat terus dengan situs butik Anda karena mereka merasa mendapatkan pengalaman (seperti kemudahan dalam transaksi, desain web yang menarik, atau juga karena adanya forum konsultasi yang Anda sediakan).
Setelah halaman situsnya tersedia, lengkap dengan gambar-gambar produk Anda, sekarang tinggal bagaimana cara memasarkannya. Di sinilah kunci dari setiap usaha, yaitu pemasaran yang baik. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam memasarkan situs Anda. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti forum komunikasi yang banyak diinternet atau biasa disebut dengan milis. Biasanya anggota dari sebuah milis ini banyak sekali, bahkan bisa mencapai ribuan orang. Nah, setidaknya ada peluang bagi mereka yang tertarik, bukan?
Usaha butik yang dikelola secara online ini bisa dibilang punya prospek yang bagus di masa depannya asalkan pengelolaannya dilakukan dengan baik. Persaingan di butik online belum ketat sama sekali. Usaha ini juga tak butuh modal besar karena kita tidak perlu menyimpan stok barang dagang terlalu banyak. Jadi kalau ada orang yangmemesan sesuai dengan apa yang kita tawarkan dalam halaman situs, baru kita membeli dan mengirimkannya lewat paket pos atau jasa kurir.
Ingat, pengeluaran manusia terbagi menjadi dua: kebutuhan dan keinginan. Makan adalah 'kebutuhan'. Tetapi makan enak adalah 'keinginan'. Begitu juga dengan barang seperti busana. Busana adalah kebutuhan, tetapi busana model baru, busana yang sedang menjadi tren adalah keinginan.
Nah, kebanyakan orang biasanya tidak hanya mengeluarkan uang untuk membeli apa yang mereka butuhkan, tetapi juga mengeluarkan untuk membeli apa yang mereka inginkan. Kalau membeli hal-hal yang memang diinginkan, banyak orang yang tidak masalah harus keluar uang yang agak banyak. Ini karena keinginan berkaitan dengan nafsu (desire), yaitu nafsu untuk tampil cantik, trendi dan menarik, dan orang akan rela keluar uang banyak untuk memenuhi nafsunya.
Tak heran, butik menjadi tempat bagi banyak orang untuk membeli barang-barang yang bisa memenuhi 'nafsu' mereka untuk tampil cantik dan menarik. Tentunya hal ini bisa kita manfaatkan dengan mengerti apa yang mereka inginkan, bukan?
Jadi, tertarik membuka butik secara online? Ayo, tunggu apalagi? Selamat berbisnis!
Pada saat kita membaca halaman bisnis di surat kabar atau membalik-balik majalah bisnis, kita selalu menemukan berita tentang perusahaan-perusahaan besar yang mendominasi halaman-halaman tersebut. Hal ini menimbulkan kesan, perusahaan-perusahaan besarlah yang memegang peranan besar dalam penciptaan nilai ekonomi dan lapangan kerja. Namun bila kita tilik ekonomi negara-negara yang sudah maju dan mapan, justru bisnis skala menengah ke bawah yang memberi sumbangan terbesar secara ekonomis dan penciptaan lapangan kerja. Negara-negara yang memiliki perusahaan kecil menengah yang kuat seperti US dan Taiwan relatif lebih kuat dalam menghadapi badai krisis ekonomi.
Karena itu, kita perlu membantu kelahiran UKM-UKM seperti itu. Memang saat ini semakin banyak orang yang tertarik untuk memulai usaha sendiri. Usaha-usaha seperti warung makanan, cafe-cafe tenda, wartel, warnet, dan toko-toko lain bermunculan silih berganti. Namun begitu, kita bisa melihat para pebisnis UKM tersebut hanya sekedar berspekulasi. Begitu melihat adanya usaha yang sukses, mereka berebut masuk ke bidang yang sama tanpa berpikir panjang. Padahal tanpa adanya strategi dan differentiation yang jelas, keberlangsungan hidup usaha tersebut patut dipertanyakan.
Untuk mengatasi hal tersebut, mereka perlu diberi bimbingan. Setidaknya terdapat tiga bidang yang perlu mereka kuasai. Pertama, manajemen keuangan dalam bentuk manajemen resiko dan cash flow. Kedua, penyusunan strategi perusahaan, terutama strategi differentiation dan pemasaran. Sedangkan yang ketiga adalah inovasi.
Manajemen resiko dan cash flow layak mendapatkan prioritas tertinggi karena persentase kematian usaha baru sangat tinggi, apalagi bila usaha tersebut dimulai dengan modal terbatas. Telah banyak bukti yang menunjukkan kegagalan sebuah usaha baru banyak terjadi karena kehabisan uang sebelum usaha tersebut cukup dikenal luas. Untuk mengatasi hal tersebut, para pengusaha baru perlu menjaga fleksibilitas. Lakukanlah analisis awal secara mendalam. Lakukan riset pasar, walau hanya secara kasar. Kenali pasar yang hendak Anda layani, terutama selera konsumen, kondisi kompetisi, dan regulasi yang berlaku di sana. Di awal usaha, jangan berkomitmen terlalu besar dalam pendanaan, walau dana Anda cukup. Pengucuran dana seharusnya dilakukan dengan bertahap. Setelah usaha kelihatan berjalan, barulah dana tahap-tahap berikutnya dikucurkan. Carilah juga cara-cara kreatif untuk meminimalkan resiko pendaaan. Bila Anda mengkontrak tempat usaha, sebisa mungkin jangan ambil kontrak terlalu panjang. Bila Anda terpaksa mengambil kontrak yang panjang, pertimbangkan alternatif jalan keluar seperti oper kontrak atau beralih ke usaha lain bila situasi memaksa. Beli perabot-perabot atau barang-barang bekas yang masih bagus kondisinya, kecuali bila barang-barang tersebut memiliki fungsi strategis.
Hal kedua yang harus dipelajari adalah strategi usaha, terutama dalam hal penentuan basis differentiation dan upaya-upaya pemasaran untuk mengkomunikasikan differentiation perusahaan Anda. Usaha yang tidak bisa dibedakan dengan usaha lainnya akan dipaksa bermain di tingkat harga. Sedangkan bila Anda memiliki usaha yang kecil, Anda sering kesulitan mendapatkan keringanan harga beli dari supplier. Pertempuran harga juga sulit Anda menangkan karena Anda harus bertempur dengan para pemain besar, seperti yang terbukti dengan banyaknya para peritel yang digulung oleh kehadiran hypermarket. Wabah wartel dan warnet yang pernah melanda negeri ini juga mulai surut dengan banyaknya pemain yang menyerah karena mentalitas ikut-ikutan membuat jumlah supply melebihi demand sehingga baik volume maupun harga jual menurun.
Penentuan basis differentiation tentu tidak mudah. Anda harus mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu. Pertama, Anda harus mengenali kekuatan-kekuatan Anda (dan bisnis Anda). Setelah itu, Anda harus mengamati para kompetitor Anda. Carilah apa yang bisa Anda lakukan dengan lebih baik dari para kompetitor Anda. Tetapi itu saja tidak cukup. Apa yang Anda lakukan dengan lebih baik tersebut haruslah sulit untuk ditiru dalam waktu dekat. Differentiation yang mudah untuk ditiru bukanlah differentiation. Itu saja? Sayangnya tidak. Differentiation secanggih apapun tidak akan berguna bila differentiation tersebut tidak dihargai oleh target konsumen Anda.
Bila manajemen resiko membantu agar usaha Anda bisa hidup dalam waktu singkat, strategi differentiation yang baik membantu memperpanjang hidup usaha Anda untuk jangka menengah, maka inovasi akan memperpanjang usia hidup usaha Anda untuk jangka panjang. Strategi differentiation sebagus apapun tidak ada yang kekal. Hanya masalah waktu sebelum para kompetitor masuk dan meniru rahasia sukses Anda. Karenanya, inovasi harus dilakukan terus menerus bila usaha Anda ingin terus hidup.
Tolong jangan bayangkan dulu inovasi dengan teknologi tinggi. Kebanyakan inovasi yang dilakukan di negara-negara maju adalah inovasi-inovasi non-teknologi yang dilakukan oleh para UKM. Inovasi tersebut bisa berupa cara-cara yang lebih unik dalam pelayanan konsumen, pendistribusian barang, program-program pemasaran, proses produksi, atau hal-hal lainnya. Para pebisnis UKM sebenarnya juga lebih mengenali kondisi mikro di pasar mereka sehingga lebih mampu berinovasi sesuai kebutuhan konsumen yang sulit dilakukan oleh perusahaan besar. Satu lagi keunggulan UKM dalam inovasi adalah kegesitannya dalam mengimplementasikan ide-ide inovatif dibanding perusahaan-perusahaan besar yang lebih birokratis. Manfaatkanlah kelebihan tersebut.
Ketiga hal itulah: manajemen keuangan, strategi, dan inovasi, seharusnya menjadi tritunggal yang dikuasai para pebisnis UKM. Apakah kemampuan mengelola ketiga hal tersebut sudah bisa menjamin keberhasilan jangka panjang sebuah usaha wiraswasta? Sayang sekali, dalam hidup ini tiada yang pasti kecuali kematian. Selain itu, faktor etika bisnis dan tanggung jawab sosial semakin penting dan harus diperhatikan juga. Namun usaha baru yang dimulai tanpa pengetahuan atas ketiga hal tersebut sudah hampir pasti akan mati muda. Saya katakan “hampir pasti” karena kita masih bisa menemukan usaha yang bertahan puluhan tahun karena pendirinya kebetulan berhasil menguasai scarce resouces (sumber-sumber langka) seperti lokasi yang strategis atau akses ke orang-orang penting. Bisa juga pendiri usaha secara kebetulan membuat keputusan-keputusan yang tepat. Dan jangan lupakan juga: Jamahan sang Dewi Fortuna.