Sunday, September 30, 2007

BISNIS BUTIK ONLINE

BISNIS BUTIK ONLINE

Sungguh bukan langkah yang mudah untuk memulai usaha. Terlebih yang awam di dunia tersebut. Tapi berwirausaha banyak dilakoni masyarakat belakangan ini. Alasannya beragam. Tetapi yang paling umum adalah untuk untuk menambah penghasilan. Inikarena penghasilan yang sudah ada seringkali dirasa tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Urusan modal adalah kendala yang kerap dihadapi orang yang akan membuka usaha. Saya ingat sekali, dalam sebuah seminar, seorang ibu mengeluhkan keterbatasan dana yang dimilikinya, padahal si ibu yang modis ini ingin sekali membuka butik sendiri. Kepada beliau saya sarankan untuk membuka butik online, alias butik di internet.

KLIK - Detail Kenapa butik online? Selama ini anggapan orang kalau ingin membuka usaha hampir selalu identik dengan memilih lokasi yang strategis agar dagangan atau produk yang dijual laku. Tentunya dengan lokasi yang strategis seperti di pusat perbelanjaan, atau lokasi lain yang sering dilewati oleh calon konsumen. Jelas hal ini akan keluar uang yang lumayan banyak untuk menyewa atau membeli lokasi tersebut.

Belum lagi modal yang besar juga perlu dipersiapkan kalau mereka ingin menyetok barang dalam jumlah yang besar. Dengan membuka butik online, modal yang Anda perlukan cuma sebuah komputer di rumah, kemudian seseorang yang bisa menjalankannya. Sangat murah dibanding kalau Anda harus membuka sebuah toko, gerai, counter, atau butik sendiri.

Bagaimana cara kerjanya? Gampang. Prinsipnya, Anda hanya perlu membuka sebuah situs di internet, kemudian memasang gambar-gambar dari produk Anda di situs tersebut, promosikan situs Anda, undang sebanyak mungkin orang untuk masuk ke situs tersebut dan melihat gambar-gambar produk Anda, kemudian mereka memilih produk apa yang ingin mereka beli, lalu terjadilah penjualan itu. Inilah yang disebut Butik Online, yaitu butik yang produk-produknya dipasarkan secara online.

Lalu, apa yang harus diperhatikan dalam membuka butik online seperti ini? Pertama, sebaiknya Anda sebagai pemilik butik mau untuk selalu meng-update diri terhadap yang mode yang sedang berkembang. Caranya dengan rajin mengikuti acara-acara di media elektronik, berlangganan majalah wanita, dan kalau perlu menghadiri eksebisi yang berkaitan dengan usaha butik yang dijalankan.

Kedua, karena sebuah butik juga sangat bergantung pada barang yang dijual, maka ada dua tipe barang yang bisa dijual. Yang pertama, barang yang memang sedang in di masyarakat, dan yang kedua, barang yang belum in tapi diperkirakan bisa jadi in. Nah, kalau Anda ingin bermain 'aman', Anda bisa menjual barang-barang yang memang sedang disukai saja. Sudah pasti laku kan? Tapi kalau ingin jadi trendsetter, Anda bisa menjual barang-barang model baru yang memang belum in di masyarakat.

Ketiga adalah ketika kita menjalankan bisnis - apapun itu - cobalah untuk tidak hanya menjual barang, tapi juga usahakan untuk menjual pengalaman. Buat dan rancanglah sedemikian rupa halaman dan nama situs yang menarik agar mudah diingat oleh setiap orang. Buat agar setelah orang masuk ke halaman situs butik online Anda, mereka akan ingat terus dengan situs butik Anda karena mereka merasa mendapatkan pengalaman (seperti kemudahan dalam transaksi, desain web yang menarik, atau juga karena adanya forum konsultasi yang Anda sediakan).

Setelah halaman situsnya tersedia, lengkap dengan gambar-gambar produk Anda, sekarang tinggal bagaimana cara memasarkannya. Di sinilah kunci dari setiap usaha, yaitu pemasaran yang baik. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam memasarkan situs Anda. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti forum komunikasi yang banyak diinternet atau biasa disebut dengan milis. Biasanya anggota dari sebuah milis ini banyak sekali, bahkan bisa mencapai ribuan orang. Nah, setidaknya ada peluang bagi mereka yang tertarik, bukan?

Usaha butik yang dikelola secara online ini bisa dibilang punya prospek yang bagus di masa depannya asalkan pengelolaannya dilakukan dengan baik. Persaingan di butik online belum ketat sama sekali. Usaha ini juga tak butuh modal besar karena kita tidak perlu menyimpan stok barang dagang terlalu banyak. Jadi kalau ada orang yangmemesan sesuai dengan apa yang kita tawarkan dalam halaman situs, baru kita membeli dan mengirimkannya lewat paket pos atau jasa kurir.

Ingat, pengeluaran manusia terbagi menjadi dua: kebutuhan dan keinginan. Makan adalah 'kebutuhan'. Tetapi makan enak adalah 'keinginan'. Begitu juga dengan barang seperti busana. Busana adalah kebutuhan, tetapi busana model baru, busana yang sedang menjadi tren adalah keinginan.

Nah, kebanyakan orang biasanya tidak hanya mengeluarkan uang untuk membeli apa yang mereka butuhkan, tetapi juga mengeluarkan untuk membeli apa yang mereka inginkan. Kalau membeli hal-hal yang memang diinginkan, banyak orang yang tidak masalah harus keluar uang yang agak banyak. Ini karena keinginan berkaitan dengan nafsu (desire), yaitu nafsu untuk tampil cantik, trendi dan menarik, dan orang akan rela keluar uang banyak untuk memenuhi nafsunya.

Tak heran, butik menjadi tempat bagi banyak orang untuk membeli barang-barang yang bisa memenuhi 'nafsu' mereka untuk tampil cantik dan menarik. Tentunya hal ini bisa kita manfaatkan dengan mengerti apa yang mereka inginkan, bukan?

Jadi, tertarik membuka butik secara online? Ayo, tunggu apalagi? Selamat berbisnis!

Read More......

Studi kasus: Kebingungan calon wiraswasta

Studi kasus: Kebingungan calon wiraswasta

Filed under: Entrepreneurship, Case Studies — itpin @ 8:22 am

Saya memiliki gelar di bidang ‘business administration’. Saat ini saya masih bekerja sebagai marketing manager di sebuah perusahaan di Jakarta, namun sedang memikirkan untuk memulai bisnis kecil. Masalahnya, modal saya hanya sebesar Rp. 20 juta dan saya belum memiliki ide jenis bisnis apa yang ingin saya terjuni. Mohon sarannya dan terima kasih.

Komentar dari It Pin:

Pertanyaan yang Anda ajukan, saya yakin juga merupakan pertanyaan yang ingin diajukan jutaan calon wiraswasta lainnya. Di sini tentu tidak ada jawaban yang mudah, yang bisa langsung diaplikasikan. Untuk menemukan jawaban yang sesuai bagi masing-masing individu, sering dibutuhkan waktu lama untuk refleksi diri dalam mencari jawaban tersebut di dalam diri masing-masing.

Apa yang bisa saya bantu adalah membagikan beberapa prinsip yang sudah disarikan dari pengalaman para wiraswasta yang berhasil secara holistik (bukan hanya dari segi materi, tetapi juga kepuasan jiwa). Prinsip-prinsip tersebut bersifat ideal, sehingga mungkin sulit diterapkan seluruhnya dalam kehidupan nyata. Namun setidaknya prinsip-prinsip tersebut bisa dijadikan titik tolak awal perjalanan Anda.

Menurut Mark Thompson, Stewart Emery, dan Jerry Porras dalam buku mereka “Success Built to Last“, terdapat 3 prinsip fundamental untuk menghasilkan sukses berkelanjutan. Ketiga prinsip tersebut adalah: arti, pikiran, dan aksi (meaning, thought, action). Arti adalah menemukan sesuatu yang membuat hidup Anda merasa berarti. Biasanya itu adalah bidang yang benar-benar kita sukai sehingga kita merasa waktu berlalu dengan cepat ketika menjalaninya. Pikiran adalah tindakan berpikir secara sadar untuk perencanaan dalam menyusun strategi dan langkah-langkah implementasi. Sementara aksi adalah disiplin dalam implementasi. Bisnis paling cocok untuk seseorang terletak di perpotongan antara ketiga bagian tersebut.

Ketiganya harus berinteraksi satu sama lainnya dan saling melengkapi. Hilangkan salah satu, dan sukses Anda tidak akan bertahan lama. Misalkan Anda mengeluarkan ‘meaning‘, Anda bisa saja sukses dalam jangka pendek, tetapi sulit untuk bertahan dalam jangka panjang karena tanpa rasa cinta terhadap bidang yang Anda jalani, Anda tidak akan kuat menjalani periode-periode krisis yang pasti akan muncul. Hilangkan ‘thought‘, maka Anda tidak tahu bagaimana memanfaatkan sumber daya Anda yang terbatas secara efektif, dan Anda mungkin akan kehabisan cash flow sebelum mampu menghasilkan laba yang cukup. Hilangkan ‘action‘, dan semuanya hanya indah di atas kertas.

Dari ketiga prinsip di atas, ‘meaning‘ adalah yang paling sering hilang. Banyak pengusaha yang langsung terjun pada setiap kesempatan tanpa merenungkan apakah yang mereka lakukan tersebut merupakan sesuatu yang benar-benar mereka sukai.

Tentu pada prakteknya, kita sering menghadapi hambatan untuk mencapai kondisi ideal. Dengan mengambil contoh dari kasus Anda, dengan modal sebesar itu, jelas sulit untuk memulai bisnis dalam skala menengah/besar, atau yang membutuhkan aset fisik dalam jumlah besar. Bahkan bila Anda memutuskan untuk joint venture dengan teman-teman sekalipun, bila Anda ingin tetap mempertahankan saham mayoritas, jumlah modal yang terkumpul jelas tidak akan banyak. Batasan modal tersebut membuat Anda harus lebih mempertimbangkan bidang jasa. Walau demikian, bidang jasa sebenarnya menyediakan pilihan yang sangat beragam: kerajinan tangan, kesenian, event organizer, fotografi, konsultan, catering, dlsb. Tentu saja, sebaiknya Anda memilih dari bidang-bidang tersebut mana yang paling Anda sukai.

Mengingat besarnya resiko usaha sendiri, Anda mungkin bisa memulai dulu secara parttime/freelance, tanpa melepas pekerjaan sekarang. Setelah bisnis Anda sudah mulai mantap, barulah Anda mempertimbangkan untuk terjun secara fulltime.

Dalam konteks budaya Indonesia yang masih menghargai nilai-nilai kekeluargaan, kita juga harus mengakui adanya kesempatan untuk menarik keuntungan melalui social network, misalnya melalui akses ke orang-orang penting yang bisa membantu, atau bisa juga bisnis keluarga. Selama hal itu tidak melanggar moral dan etika bisnis, pemanfaatan kesempatan tersebut bisa juga dijadikan sebagai pilihan.

Semoga pendapat tersebut bisa sedikit membantu Anda dalam membuat keputusan.

Read More......

Tritunggal keberhasilan UKM

Tritunggal keberhasilan UKM

Filed under: Entrepreneurship, Innovation, Strategy, Finance — itpin @ 7:52 am

Pada saat kita membaca halaman bisnis di surat kabar atau membalik-balik majalah bisnis, kita selalu menemukan berita tentang perusahaan-perusahaan besar yang mendominasi halaman-halaman tersebut. Hal ini menimbulkan kesan, perusahaan-perusahaan besarlah yang memegang peranan besar dalam penciptaan nilai ekonomi dan lapangan kerja. Namun bila kita tilik ekonomi negara-negara yang sudah maju dan mapan, justru bisnis skala menengah ke bawah yang memberi sumbangan terbesar secara ekonomis dan penciptaan lapangan kerja. Negara-negara yang memiliki perusahaan kecil menengah yang kuat seperti US dan Taiwan relatif lebih kuat dalam menghadapi badai krisis ekonomi.

Karena itu, kita perlu membantu kelahiran UKM-UKM seperti itu. Memang saat ini semakin banyak orang yang tertarik untuk memulai usaha sendiri. Usaha-usaha seperti warung makanan, cafe-cafe tenda, wartel, warnet, dan toko-toko lain bermunculan silih berganti. Namun begitu, kita bisa melihat para pebisnis UKM tersebut hanya sekedar berspekulasi. Begitu melihat adanya usaha yang sukses, mereka berebut masuk ke bidang yang sama tanpa berpikir panjang. Padahal tanpa adanya strategi dan differentiation yang jelas, keberlangsungan hidup usaha tersebut patut dipertanyakan.

Untuk mengatasi hal tersebut, mereka perlu diberi bimbingan. Setidaknya terdapat tiga bidang yang perlu mereka kuasai. Pertama, manajemen keuangan dalam bentuk manajemen resiko dan cash flow. Kedua, penyusunan strategi perusahaan, terutama strategi differentiation dan pemasaran. Sedangkan yang ketiga adalah inovasi.

Manajemen resiko dan cash flow layak mendapatkan prioritas tertinggi karena persentase kematian usaha baru sangat tinggi, apalagi bila usaha tersebut dimulai dengan modal terbatas. Telah banyak bukti yang menunjukkan kegagalan sebuah usaha baru banyak terjadi karena kehabisan uang sebelum usaha tersebut cukup dikenal luas. Untuk mengatasi hal tersebut, para pengusaha baru perlu menjaga fleksibilitas. Lakukanlah analisis awal secara mendalam. Lakukan riset pasar, walau hanya secara kasar. Kenali pasar yang hendak Anda layani, terutama selera konsumen, kondisi kompetisi, dan regulasi yang berlaku di sana. Di awal usaha, jangan berkomitmen terlalu besar dalam pendanaan, walau dana Anda cukup. Pengucuran dana seharusnya dilakukan dengan bertahap. Setelah usaha kelihatan berjalan, barulah dana tahap-tahap berikutnya dikucurkan. Carilah juga cara-cara kreatif untuk meminimalkan resiko pendaaan. Bila Anda mengkontrak tempat usaha, sebisa mungkin jangan ambil kontrak terlalu panjang. Bila Anda terpaksa mengambil kontrak yang panjang, pertimbangkan alternatif jalan keluar seperti oper kontrak atau beralih ke usaha lain bila situasi memaksa. Beli perabot-perabot atau barang-barang bekas yang masih bagus kondisinya, kecuali bila barang-barang tersebut memiliki fungsi strategis.

Hal kedua yang harus dipelajari adalah strategi usaha, terutama dalam hal penentuan basis differentiation dan upaya-upaya pemasaran untuk mengkomunikasikan differentiation perusahaan Anda. Usaha yang tidak bisa dibedakan dengan usaha lainnya akan dipaksa bermain di tingkat harga. Sedangkan bila Anda memiliki usaha yang kecil, Anda sering kesulitan mendapatkan keringanan harga beli dari supplier. Pertempuran harga juga sulit Anda menangkan karena Anda harus bertempur dengan para pemain besar, seperti yang terbukti dengan banyaknya para peritel yang digulung oleh kehadiran hypermarket. Wabah wartel dan warnet yang pernah melanda negeri ini juga mulai surut dengan banyaknya pemain yang menyerah karena mentalitas ikut-ikutan membuat jumlah supply melebihi demand sehingga baik volume maupun harga jual menurun.

Penentuan basis differentiation tentu tidak mudah. Anda harus mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu. Pertama, Anda harus mengenali kekuatan-kekuatan Anda (dan bisnis Anda). Setelah itu, Anda harus mengamati para kompetitor Anda. Carilah apa yang bisa Anda lakukan dengan lebih baik dari para kompetitor Anda. Tetapi itu saja tidak cukup. Apa yang Anda lakukan dengan lebih baik tersebut haruslah sulit untuk ditiru dalam waktu dekat. Differentiation yang mudah untuk ditiru bukanlah differentiation. Itu saja? Sayangnya tidak. Differentiation secanggih apapun tidak akan berguna bila differentiation tersebut tidak dihargai oleh target konsumen Anda.

Bila manajemen resiko membantu agar usaha Anda bisa hidup dalam waktu singkat, strategi differentiation yang baik membantu memperpanjang hidup usaha Anda untuk jangka menengah, maka inovasi akan memperpanjang usia hidup usaha Anda untuk jangka panjang. Strategi differentiation sebagus apapun tidak ada yang kekal. Hanya masalah waktu sebelum para kompetitor masuk dan meniru rahasia sukses Anda. Karenanya, inovasi harus dilakukan terus menerus bila usaha Anda ingin terus hidup.

Tolong jangan bayangkan dulu inovasi dengan teknologi tinggi. Kebanyakan inovasi yang dilakukan di negara-negara maju adalah inovasi-inovasi non-teknologi yang dilakukan oleh para UKM. Inovasi tersebut bisa berupa cara-cara yang lebih unik dalam pelayanan konsumen, pendistribusian barang, program-program pemasaran, proses produksi, atau hal-hal lainnya. Para pebisnis UKM sebenarnya juga lebih mengenali kondisi mikro di pasar mereka sehingga lebih mampu berinovasi sesuai kebutuhan konsumen yang sulit dilakukan oleh perusahaan besar. Satu lagi keunggulan UKM dalam inovasi adalah kegesitannya dalam mengimplementasikan ide-ide inovatif dibanding perusahaan-perusahaan besar yang lebih birokratis. Manfaatkanlah kelebihan tersebut.

Ketiga hal itulah: manajemen keuangan, strategi, dan inovasi, seharusnya menjadi tritunggal yang dikuasai para pebisnis UKM. Apakah kemampuan mengelola ketiga hal tersebut sudah bisa menjamin keberhasilan jangka panjang sebuah usaha wiraswasta? Sayang sekali, dalam hidup ini tiada yang pasti kecuali kematian. Selain itu, faktor etika bisnis dan tanggung jawab sosial semakin penting dan harus diperhatikan juga. Namun usaha baru yang dimulai tanpa pengetahuan atas ketiga hal tersebut sudah hampir pasti akan mati muda. Saya katakan “hampir pasti” karena kita masih bisa menemukan usaha yang bertahan puluhan tahun karena pendirinya kebetulan berhasil menguasai scarce resouces (sumber-sumber langka) seperti lokasi yang strategis atau akses ke orang-orang penting. Bisa juga pendiri usaha secara kebetulan membuat keputusan-keputusan yang tepat. Dan jangan lupakan juga: Jamahan sang Dewi Fortuna.

Read More......

Kecantikan Diplomasi Ahmadinejad

Koran » Berita Utama
Sabtu, 29 September 2007 15:39:00

Kecantikan Diplomasi Ahmadinejad

Langkah diplomatik Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad, mengambil inisiatif dalam konteks hubungan AS-Iran yang kian memanas tampaknya akan memiliki dampak yang luas. Sekalipun mendapat caci-maki kekanak-kanakan dari Presiden Universitas Columbia, Lee Bollinger, langkah berani Ahmadinejad bukan tak mungkin akan terbukti menghunjam lebih dalam ketimbang yang diperkirakan para musuhnya di AS.

Bagi setiap orang yang dapat berpikir dengan lebih tenang, keberanian Ahmadinejad untuk tanding tandang, menahan segala celaan dan cemooh hadirin, sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan sikap kekanak-kanakan dan kepicikan sang rektor dan sebagian audiens untuk memperolok tamu yang diundangnya.

Pemandangan kontras ini dapat dilihat sebagai pertanda keyakinan akan kemenangan di pihak Ahmadinejad dan semua yang dia wakili, sekaligus menandakan suasana frustrasi serta kegelisahan di pihak Bollinger dan semua yang diwakilinya. Di bawah ini adalah sebagian kecil kandungan ceramah kedua pihak yang mewakili dua peradaban yang berbeda itu.

Bollinger memulai 'ceramah penyambutannya', antara lain, dengan menyatakan bahwa acara tersebut tidak berhubungan sama sekali dengan hak pembicara (Ahmadinejad), tapi hanya berkaitan dengan haknya untuk mendengar dan berbicara. ''Kami melakukan ini demi diri kami sendiri,'' kata Bollinger. Kemudian Bollinger melanjutkan, ''Suatu hari pada Desember 2005 dalam sebuah acara siaran televisi negara, Anda menggambarkan holocaust sebagai sebuah legenda yang dibuat-buat. Satu tahun kemudian, Anda mengadakan konferensi dua hari yang menghimpun para pengingkar holocaust. Bagi orang awam dan bodoh sekalipun, ini adalah propaganda yang berbahaya.''

Tepuk tangan memecah ketegangan. Bollinger menandaskan, ''Sekarang Anda datang ke tempat ini (tempat bagi banyak pengungsi holocaust), maka Anda tampak menggelikan. Anda hanya menjadi seorang yang secara angkuh bersifat provokatif atau secara mengejutkan tidak berpendidikan.'' Lagi-lagi tepuk tangan membahana. Bollinger meneruskan, ''Dua belas hari yang lalu Anda berkata negara Israel tidak lagi bisa hidup.

Pernyataan ini menggemakan berbagai pernyataan provokatif yang Anda sampaikan pada dua tahun terakhir, termasuk pada Oktober 2005, ketika Anda berkata Israel itu harus dihapuskan dari peta. Nah, di Columbia banyak mahasiswa yang tinggal di Israel atau berasal dari Israel, apakah penghapusan itu itu juga mencakup Columbia? Mengapa Anda mendukung organisasi-organisasi teroris yang senantiasa menghantam perdamaian dan demokrasi di Timur Tengah, menghancurkan hidup dan masyarakat sipil di kawasan itu?'' Tepuk tangan memuncak.

Bollinger meneruskan kecamannya, ''Dalam sebuah pengarahan di hadapan National Press Club, Jenderal David Petraeus melaporkan senjata-senjata yang datang dari Iran, termasuk 240 milimeter roket dan proyektil peledak, berandil pada `serangan-serangan canggih yang sama sekali tidak akan mungkin tanpa dukungan Iran.' Sejumlah lulusan Columbia dan para mahasiswa ada di antara para anggota militer pemberani yang sedang bertugas di Irak dan Afghanistan.

Mereka, seperti kebanyakan orang Amerika lainnya dengan putra, putri, ayah, suami, dan istri yang bertugas di medan pertempuran, benar-benar melihat pemerintahan Anda sebagai musuh, Mengapa Anda memilih membuat orang-orang di negara Anda menjadi lemah akibat sanksi-sanksi ekonomi internasional, dan mengancam untuk menelan dunia dalam pembasmian nuklir?''

Setelah melihat kecaman yang bertubi-tubi itu, sekarang marilah kita simak ringkasan pernyataan Ahmadinejad di forum Universitas Columbia petang 24 September 2007 itu. Ahmadinejad mengawali ceramahnya dengan mempersoalkan sikap Lee Bollinger yang telah membacakan pernyataan politik yang melecehkan dirinya sebelum ada pernyataan dari tamu yang diundangnya.

''Menurut saya, teks yang dibacakan oleh tuan di sini (Bollinger), bukan hanya menyangkut saya, melainkan lebih merupakan penghinaan atas informasi dan pengetahuan para pendengar yang hadir di sini. Dalam lingkungan universitas, kita harus membiarkan seseorang mengatakan pikirannya, mengizinkan setiap orang untuk berbicara sehingga kebenaran pada akhirnya bisa diungkapkan. Sudah tentu dia (Bollinger) mengambil lebih banyak waktu ketimbang yang dialokasikan untuk saya. Tapi tak apalah. Kita biarkan semua itu sebagai tambahan dalam daftar klaim penghormatan atas 'kebebasan berbicara' di negeri ini.''

Ahmadinejad melanjutkan ceramah singkatnya dengan memaparkan arti penting pengetahuan, informasi, dan riset bagi semua orang, terutama kalangan terpelajar. ''Kunci untuk memahami realitas sekitar kita ada di tangan para peneliti, yakni mereka yang mau menguak yang tersembunyi, ilmu-ilmu yang belum diketahui. Seluruh jendela realitas yang mungkin hanya bisa dibuka oleh para sarjana dan kaum terpelajar di dunia,'' tutur dia.

''Ajaran para nabi, dari Adam sampai Muhammad, bertujuan membebaskan manusia dari kebodohan, keterbelakangan, tahayul, perilaku tidak etis dan pola berpikir yang keliru. Salah satu bahaya yang ditimpakan pada pengetahuan ialah pembatasannya pada bidang eksperimental dan fisik, lantaran realitas jauh lebih luas daripada yang dapat ditampung oleh ranah materi.''

Ahmadinejad menambahkan bahwa di sisi lain, ilmu pengetahuan dapat disalahgunakan oleh individu atau kelompok yang korup dan egois. Akibatnya, ilmu hanya dipakai untuk melayani nafsu dan memuaskan amarah. Di dunia dewasa ini, negara-negara berkuasa hanya menyalahgunakan para ilmuwan untuk kepentingan mereka semata-mata. Negara-negara ini juga memanfaatkan semua peluang demi kepentingan mereka. Misalnya, dengan menggunakan metode-metode ilmiah, kini mereka menipu masyarakat dengan menciptakan musuh-musuh yang sebenarnya tiada, dan menimbulkan atmosfer ketakutan.

Semua ini, menurut dia, agar mereka bisa mengendalikan segala sesuatu atas nama (perang) melawan terorisme. Negara-negara adikuasa ini juga melanggar privasi, menyadap telepon dan terus-menerus merekayasa suasana psikologis yang tidak aman agar mereka bisa terus berkuasa atas rakyat mereka. Misal lain, dengan metode-metode ilmiah dan perencanaan yang matang, mereka melancarkan serangan pada budaya lokal yang merupakan buah interaksi, kreativitas, dan aktivitas kesenian ribuan tahun.

Hal yang lebih memilukan adalah upaya kekuatan-kekuatan besar untuk memonopoli sains dan mencegah negara-negara lain dalam mencapai pengembangan ilmiah yang sama. Mereka berdalih dengan ribuan alasan, melemparkan tuduhan tanpa bukti, memberlakukan sanksi-sanksi ekonomi untuk mencegah perkembangan dan percepatan. Semua itu merupakan akibat pudarnya nilai-nilai kemanusiaan, moral dan ajaran para nabi Ilahi. Dengan sangat menyesal, mereka memang belum terlatih untuk melayani umat manusia.

Para ilmuwan seharusnya menjadi orang-orang yang memandu umat manusia menuju masa depan yang lebih baik. Tuhan menyadari semua realitas. ''Saya berharap akan datang suatu hari manakala para ilmuwan memerintah dunia dan Tuhan itu sendiri akan datang bersama Nabi Musa, Isa, dan Muhammad untuk memerintah dunia ini dan membawa kita menyongsong keadilan,'' ujar Ahmadinejad.

Mengacu pada dua poin yang dikatakan (Bollinger) di pengantar, Ahmadinejad mengaku terbuka bagi setiap pertanyaan. ''Tahun lalu, atau dua tahun lalu, saya mengajukan dua pertanyaan. Anda tahu pekerjaan utama saya adalah dosen. Walau menjadi presiden, saya masih mengajar di tingkat pascasarjana dan doktoral setiap minggu. Mahasiswa saya banyak bekerja dengan saya dalam berbagai bidang ilmu. Saya percaya bahwa saya adalah seorang akademisi. Maka itu, saya berbicara dengan Anda dari sudut pandang akademis. Saya pernah mengajukan dua pertanyaan.

Tapi, alih-alih mendapat tanggapan, saya malah menerima gelombang hujatan dan tuduhan. Dan sayangnya, kebanyakan penghujat dan penuduh itu datang dari kelompok yang mengklaim percaya pada kebebasan berbicara dan kebebasan mendapat informasi. Anda pasti tahu bahwa Palestina adalah luka yang telah berusia tua 60 tahun.''

Menurut Ahmadinejad, selama 60 tahun, orang-orang ini diusir; terus dibantai didera konflik dan teror. Kaum wanita dan anak-anak mereka yang tidak bersalah dibinasakan, dihancurkan, dan dibunuh oleh segala rupa helikopter dan pesawat tempur (Israel) yang meluluhlantakkan rumah mereka dari atas. Anak-anak (Palestina) usia sekolah banyak yang dipenjarakan dan disiksa. Keamanan Timur Tengah selalu berada dalam bahaya; dan selama 60 tahun ini, menurut dia, masyarakat sering mendengar slogan ekspansionisme 'Dari Nil hingga Efrat'.

''Dua pertanyaan yang sama akan saya ajukan lagi di sini. Dan Anda dapat menilai apakah tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan ini harus berupa hujatan dan tudingan atau mencuatkan segala propaganda negatif? Atau haruskah kita benar-benar mencoba menghadapi dua pertanyaan ini dan menjawabnya? Seperti Anda, seperti umumnya para akademisi, saya akan berupaya diam sampai saya mendapat jawaban. Maka itu, saya menunggu jawaban logis dan bukannya hujatan.

Pertanyaan pertama saya adalah jika memang holocaust itu kenyataan yang terjadi di zaman ini, mengapa tidak ada riset memadai yang dapat mendekati topik ini dari perspektif-perspektif yang berbeda? Teman kita (Bollinger) merujuk pada 1930 sebagai titik awal perkembangan ini; tapi saya menduga holocaust, dari apa yang kita baca, terjadi selama Perang Dunia II pada 1940-an. Maka, Anda tahu, kita harus benar-benar mampu melacak peristiwa itu,'' tutur Ahmadinejad.

Ahmadinejad menganggap pertanyaan itu sederhana. Kata dia, ada sejumlah peneliti yang ingin mendekati topik ini dari suatu perspektif yang berbeda, namun mereka dijebloskan ke penjara. Sekarang ini, ada beberapa akademisi Eropa yang dikurung karena mencoba menulis tentang holocaust. Padahal mereka hanya mencoba mempertanyakan aspek-aspek tertentu berkenaan dengan holocaust dari perspektif berbeda.

''Pertanyaan saya adalah mengapa hal ini tidak terbuka bagi semua bentuk riset? Saya diberi tahu bahwa sudah terdapat cukup riset mengenai topik ini. Dan saya bertanya, bukankah topik-topik seperti kebebasan, demokrasi, konsep-konsep dan norma-norma seperti Tuhan, agama, fisika, bahkan kimia, juga sudah beroleh banyak riset? Tapi mengapa kita masih melanjutkan, bahkan mendorong, lebih banyak riset dalam topik-topik itu.

Lalu, kenapa kita tidak mendorong lebih banyak riset mengenai peristiwa historis yang sudah menjadi akar dan penyebab banyak bencana besar di kawasan (Timur Tengah) pada zaman ini? Tidakkah seharusnya ada lebih banyak riset mengenai penyebab utamanya? Itulah pertanyaan pertama saya.''

Sedang pertanyaan yang kedua adalah, jika memang peristiwa historis ini suatu kenyataan, maka publik masih perlu mempertanyakan apakah rakyat Palestina harus menanggungnya atau tidak? Bagaimanapun, peristiwa itu terjadi di Eropa. Bangsa Palestina tidak punya peran di dalamnya. Jadi kenapakah orang-orang Palestina harus terus menanggung akibat peristiwa yang tidak berkaitan dengan mereka?

Dan perihal isu nuklir Iran, Ahamdinejad mengungkapkan negaranya adalah anggota International Atomic Energy Agency (IAEA). Undang-undang IAEA dengan tegas menyatakan bahwa semua negara anggota mempunyai hak atas teknologi bahan bakar nuklir yang damai. Ini adalah pernyataan tegas dan eksplisit yang dibuat di dalam hukum. Dan hukum itu mengatakan tidak ada alasan atau dalih, bahkan pemeriksaan yang dilakukan IAEA sendiri, yang dapat mencegah negara anggota untuk memiliki hak itu.

''Tetapi sayangnya, dua atau tiga kekuatan monopolistik, kekuatan-kekuatan yang egois, ingin memaksakan pendapat mereka pada bangsa Iran sembari mengingkari hak mereka. Saya mau katakan ini pada Anda, di masa lalu, kami memiliki kontrak dengan pemerintah AS, Inggris, Prancis, Jerman, dan Kanada dalam pengembangan nuklir untuk tujuan damai. Lalu, secara sepihak, negara-negara tadi membatalkan kontrak-kontrak mereka dengan kami. Akibatnya, bangsa Iran harus membayar kerugian miliaran dolar,'' tutur dia.

Ahmadinejad menambahkan, ''Untuk apa kami perlu bahan bakar dari kalian? Kalian bahkan tidak memberikan suku cadang yang kami perlukan untuk maskapai penerbangan sipil selama 28 tahun, atas nama embargo dan sanksi-sanksi lain, karena kami menentang, hak asasi manusia atau kebebasan? Dengan dalih itu pula, kalian menolak hak kami atas teknologi?

Padahal, apa yang kami inginkan ialah hak untuk menentukan nasib sendiri di masa depan. Kami ingin independen. Jangan mencampuri urusan kami. Jika kalian tidak memberikan kepada kami suku cadang pesawat terbang sipil, mengapa kami harus berharap kalian akan memberikan kepada kami bahan bakar untuk pengembangan nuklir demi tujuan damai?'' musa kazhim, dosen Islamic College for Advance Studies (ICAS) Paramadina

( )

Read More......

Tuesday, September 25, 2007

Preman Jalanan

Preman Jalanan

Jadwal bus di kota yang teratur selalu tepat, kecuali jika terjadi force majeure. Beda dengan bus di Jakarta yang selama hampir setengah abad tak bisa diandalkan.

Busway, salah satu moda bus rapid transit (BRT), ingin mengakhiri penyakit itu. BRT disebut dengan quality bus karena tujuannya memberikan servis lebih baik.

Ia disebut rapid transit karena melayani jarak menengah-jauh, bukan jarak dekat. Ia cepat karena tak sering singgah di halte walau kecepatannya tak sampai 100 km/jam.

BRT ditentang karena butuh dana besar untuk membangun jalan khusus—misalnya BRT Orange Line di Los Angeles, Amerika Serikat. BRT Rapid, juga di Los Angeles, menambah kemacetan karena dioperasikan di jalan umum.

Makanya busway di Jakarta jalan pintas yang kontroversial sehingga warga Pondok Indah menentangnya. Hanya di sana ada sebuah jalan besar dihiasi patung-patung berlampu sorot.

Hanya di sana banyak portal, tong, atau polisi tidur. Anda pasti kesasar jika masuk Pondok Indah saat malam karena nyaris semua jalan ditutup portal.

Sebagian warga mengajukan class action terhadap pemerintah yang menaikkan tarif tol. Rakyat bukan hanya membiayai investasi pembangunan tol, PLN pun tiap bulan menagih biaya penerangan jalan.

Banyak yang tak tahu berapa kecepatan maksimal/minimal di tol. Akibatnya, mobil di belakang suka memencet klakson meski Anda benar karena spidometer menunjukkan kecepatan maksimal 80 km/jam.

Banyak juga mobil melaju di jalur paling kanan di bawah kecepatan minimal 60 km/jam. Mereka itulah yang justru suka ngedumel "jalan tol macet melulu".

Saat masuk terowongan mobil menyalakan lampu hazard yang kelap-kelip, bukannya "lampu besar". Saat tol macet, konvoi pejabat pun tak sungkan-sungkan ngebut di bahu jalan.

Kalau menabrak kucing, biasa sang sopir berhenti, mengelilingi bangkai kucing tujuh kali, dan berhenti menyetir 40 hari. Jika menabrak orang, ya lari.

Ketika lewat jembatan berpohon beringin sopir membunyikan klakson tiga kali sambil mengucapkan doa-doa "sakti". Kalau ada huruf tanda larangan berhenti di tepi jembatan, siapa yang peduli?

Hari Sabtu lalu, jalan protokol ditutup dalam rangka Car Free Day. Namun, Bang Yos meninjau pelaksanaannya dengan mobil.

Wagub baru dapat jatah Camry anyar dan para anggota DPRD kebagian Altis baru. Seorang anggota DPRD berkilah bahwa Altis itu untuk menjalankan "tugas perjalanan".

Jadi jalan itu milik siapa sih? Walau semua aturan menyebut "jalan umum", semua merasa paling berhak.

Cepék man penguasa tikungan, bukan polisi. Tak sedikit orang penting menutup jalur lambat di depan rumahnya dengan portal seolah-olah milik pribadi.

Jalan adalah "lajur politik". Ia bak taman bermain bagi tiap aktor untuk mempraktikkan politik karena jalan lebih bergengsi ketimbang nongkrong di istana atau ngelamun di Gedung MPR/DPR.

Jalan efektif untuk tiap jenis perjuangan. Ia jadi "tujuan wisata" utama pengunjuk rasa dan juga sarana ampuh untuk menarik simpati dari rakyat.

Di jalanlah demonstran meneriakkan demokrasi, meski metromini yang mengangkut mereka parkir seenaknya. Di jalanlah pendemo mengaku membela kepentingan umum, meski mereka membuang sampah sembarangan.

Kalau situasi tegang, aparat memblokade jalan karena demonstran menutup jalan. Kalau situasi sudah cair, giliran para pedagang bakso dan teh botol menguasai jalan.

Ingat, republik ini lahir di tepi jalan saat Proklamasi diucapkan di halaman rumah di Jalan Pegangsaan. Bangsa ini pecah juga di jalan akibat ulah Letkol Untung dan anak buahnya berkeliaran di jalan-jalan di Monas, Menteng, dan Kebayoran.

Periodisasi sejarah bangsa ini disimbolkan dengan proyek pembangunan jalan. Belanda membangun Anyer-Panarukan dan Orde Lama punya Jalan Jakarta Bypass bantuan dari AS.

Orde Baru terkenal suka membangun tol yang lebih mahal daripada Taj Mahal. Orde Reformasi masyhur berkat kultur "jalan-jalan" pejabat/politisi yang rajin melawat/studi banding ke luar negeri.

Di republik ini kata jalan sangat politis. Bung Karno marah jika revolusi "berhenti di tengah jalan", Pak Harto minta rakyat berkorban demi pembangunan saat tanahnya digusur untuk pelebaran jalan.

Setelah Pak Harto tumbang, reformasi enggak pernah jalan. Kini kita suka merenung apakah ada jalan keluar atau jalan pintas agar republik ini selamat?

Jenderal Besar AH Nasution penggagas ideologi "Jalan Tengah" yang kebablasan jadi Dwifungsi ABRI. Rakyat yang kecewa lebih percaya kepada "parlemen jalanan" daripada parlemen beneran.

Pengendara di Ibu Kota sering tak tahu penyebab jalan macet total. Sampai kini tak ada yang tahu kenapa republik gégér gara-gara pelatih karateka dipukuli polisi Malaysia ketika sedang jalan-jalan.

Aparat keamanan tak hafal nama jalan tempat Nurdin Halid ditangkap. Maklum di Menteng ada puluhan nama jalan, mulai dari nama pulau, kota, sampai pahlawan.

Di antara kita banyak preman jalanan. Mereka tak tumbuh normal karena "besar di jalan".

Mereka doyan nongkrong daripada kerja, suka berwacana daripada tutup mulut, dan tak jantan alias gemar keroyokan. Sungguh kasihan.

Read More......

Sunday, September 09, 2007

Pilih "Unit Link" atau Reksa Dana?

Pilih "Unit Link" atau Reksa Dana?

Elvyn G Masassya/praktisi keuangan

Dalam perencanaan keuangan, penghasilan seseorang sejatinya dialokasikan pada tiga hal utama, yakni konsumsi, tabungan, dan investasi plus proteksi.

Alokasi konsumsi digunakan membiayai kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Sementara, alokasi untuk tabungan untuk dana berjaga-jaga. Sedangkan investasi adalah tindakan menumbuhkembangkan aset. Terakhir, setiap orang juga selayaknya memagari risiko dengan asuransi.

Permasalahannya, produk investasi dan asuransi terus berkembang, sejalan dengan semakin canggihnya keinginan pengguna produk. Termasuk adanya produk gabungan dari berbagai jenis investasi dan asuransi. Ada yang disebut reksa dana dengan bermacam tipe, ada tabungan plus asuransi, ada asuransi plus investasi, dan bahkan tidak sedikit yang merancang gabungan produk, seperti unit link.

Belakangan malah cukup banyak produk keuangan yang "kawin silang". Semua itu membuat khazanah produk investasi keuangan semakin menarik, tetapi juga bisa lebih membingungkan. Produk yang relatif mirip, misalnya, antara reksa dana dengan unit link, bagaimana membedakan antara keduanya? Apa saja plus-minusnya? Paparan berikut ini akan mengulas hal tersebut.

Jenis investasi

Reksa dana pada dasarnya adalah sekeranjang produk investasi keuangan, seperti saham, obligasi, surat berharga pasar uang, dan lain sebagainya. Ini yang membedakan dengan misalnya, Anda membeli satu jenis saham atau obligasi atau juga produk investasi lainnya. Di reksa dana, isi keranjang investasinya bisa macam-macam. Ada yang disebut dengan reksa dana saham yang terdiri atas bermacam jenis saham. Ada pula reksa dana berpendapatan tetap yang bermuatan obligasi, dan reksa dana campuran maupun reksa dana pasar uang.

Bedanya dengan investasi langsung di saham ataupun obligasi adalah reksa dana dikelola manajer investasi di mana isi keranjang investasinya ditentukan oleh mereka. Dengan kata lain, manajer investasi sudah lebih dulu membeli bermacam produk investasi, lalu produk investasi itu dipecah-pecah dan dimasukkan ke dalam bermacam keranjang yang disebut sebagai reksa dana, baru kemudian dijual kepada investor.

Apa manfaatnya bagi investor? Jelas risikonya bisa lebih rendah dibandingkan, misalnya, hanya membeli satu jenis saham atau satu jenis obligasi. Alasannya, di dalam keranjang tersebut sudah bercampur berbagai jenis saham atau surat berharga lain yang risikonya bisa saling menghilangkan/offset.

Sementara itu, unit link hakikatnya adalah produk asuransi jiwa yang digandengkan dengan investasi. Jadi, kalau Anda membayar premi asuransi, maka sebagian premi itu diinvestasikan di berbagai surat berharga yang kerap disebut juga sebagai unit penyertaan. Pengelolaan dana investasi dilakukan terpisah, yakni fund manager. Jadi, hanya dana pertanggungan asuransi yang dikelola sendiri oleh perusahaan asuransi.

Hal di ataslah yang membedakan unit link dengan produk asuransi plus investasi, yang juga dikenal dengan istilah asuransi dwiguna. Pada produk ini, semua premi dikelola sendiri perusahaan asuransi, termasuk investasinya.

Lalu di mana beda antara unit link dengan produk asuransi dwiguna?

Prinsipnya sama, yakni asuransi plus investasi, tetapi pengelolanya berbeda. Umumnya, hasil perkembangan dana investasi dalam unit link lebih mudah dimonitor karena pergerakan nilainya dapat dilihat dari waktu ke waktu secara transparan.

Lantas di mana beda signifikan kedua produk tersebut? Pada reksa dana, semua dana Anda sejak awal sudah diinvestasikan dalam produk tersebut. Dengan kata lain, Anda menempatkan dana secara sekaligus ketika Anda membeli reksa dana. Jadi, katakanlah, Anda membeli reksa dana A sejumlah Rp 100 juta, maka Anda sudah mengeluarkan dana investasi Rp 100 juta.

Pada unit link yang diinvestasikan adalah premi Anda yang notebene Anda bayar bertahap. Katakanlah Anda membeli unit link dengan nilai uang pertanggungan Rp 500 juta, lalu katakanlah premi yang Anda bayar Rp 5 juta per bulan. Sekian persen dari Rp 5 juta itulah yang akan diinvestasikan dalam berbagai produk investasi oleh perusahaan investasi yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi. Ringkasnya, pada reksa dana, investasi dilakukan sekaligus, pada unit link investasi dilakukan bertahap.

Tergantung tujuan

Pertanyaannya, mana yang lebih baik? Bergantung pada tujuan Anda. Jika saat ini Anda sudah memiliki proteksi stand alone, maka menginvestasikan sebagian uang Anda secara langsung pada reksa dana bisa menjadi pilihan. Dengan catatan, Anda memiliki sejumlah uang tertentu.

Jika Anda ingin memiliki perangkat proteksi sekaligus sebagai investasi dan kebetulan belum memiliki uang yang cukup besar, unit link boleh menjadi pilihan. Atau jika Anda memiliki jumlah uang cukup besar untuk diinvestasikan secara langsung ke reksa dana dan Anda juga telah memiliki produk asuransi secara stand alone, maka untuk menambah investasi asuransi stand alone dapat diubah menjadi unit link. Intinya, baik reksa dana maupun unit link sebenarnya sama-sama baik. Masalahnya, bagaimana memilih reksa dana dan unit link secara tepat.

Seperti dipaparkan di atas, pengelolaan reksa dana maupun unit link–untuk aspek investasinya–dikelola fund manager. Jadi, keberhasilan dalam investasi di kedua produk tersebut sebenarnya sangat bergantung pada seberapa piawai fund manager memilih produk investasinya.

Dengan kata lain, Anda harus meneliti lebih dulu rekam jejak lembaga yang menerbitkan produk reksa dana maupun unit link dimaksud. Setelah itu, baru meneliti apa saja jenis produk investasi yang dibeli.

Jadi, jangan langsung tergiur janji manis. Ini seperti kata pepatah "teliti sebelum membeli" atau juga "menyesal kemudian tidak berguna".

Pertanyaan dapat diajukan kepada penulis melalui kompas@kompas.com

Read More......