Sunday, April 30, 2006

Mendengarkan Dengan ...

MENDENGARKAN DENGAN ...
Dalam berkomunikasi, kemampuan mendengarkan merupakan salah satu kunci sukses. Namun, mendengarkan bukanlah pekerjaan gampang. Setiap orang memiliki tipe mendengarkan berbeda-beda. Kalau dikelompokkan, setidaknya ada tiga tipe mendengarkan, yakni:
1. Mendengarkan dengan mulut. Orang dengan tipe ini ketika berbicara dengan orang lain akan segera memotong pembicaraan atau mencari sela dan langsung menerobos masuk. Orang macam ini sejatinya tidak mendengarkan melainkan ingin didengarkan. Biasanya, ia akan bercerita tentang kehebatannya sendiri atau tidak mau kalah dari teman bicaranya.
2. Mendengarkan dengan kepala. Orang bertipe ini akan kelihatan diam ketika rekan bicaranya berbicara. Namun, pikirannya terus berjalan mencoba mencari jawaban-jawaban atau alasan-alasan kalau pembicaraan menyangkut dirinya. Bisa pula mereka-reka jalan keluar atau nasihat yang mesti diberikan bila teman bicaranya mengutarakan masalah. Atau, membuat analisis atau kesimpulan bila orang sedang mengutarakan pendapat. Singkatnya, ia sibuk dengan dirinya sendiri agar pada saatnya nanti, ia bisa memberi jawaban memuaskan. Orang macam ini biasanya akan menggunakan kata-kata "Kalau saya, ....", "Mestinya, ....", "Seharusnya, ....". Fokus perhatiannya hanya tertuju pada apa yang dikatakan secara verbal oleh rekan pembicaranya.
3. Mendengarkan dengan hati. Mendengarkan dengan hati sering juga disebut empati. Orang macam ini mencoba keluar dari dirinya sendiri dan menempatkan diri seperti teman bicaranya. Fokus bukan pada apa yang dikatakan, tetapi pada pribadi orang yang berbicara. Di sini, perasaannya lebih dominan ketimbang pikirannya dengan menunjukkan bahasa nonverbal atau bahasa tubuh tertentu. Umpamanya, menggenggam erat, menatap mata, mengangguk, bahkan memeluk tanpa banyak kata. Ia juga berusaha agar si pembicara bisa lebih leluasa mengungkapkan perasaannya. Untuk bisa bertipe ini seseorang mesti penuh perhatian dan peka terhadap kebutuhan orang lain.

Read More......

Kumpulan Puisi Faiz

:HATTA
:
:Engkau adalah kenangan
:yang tumbuh
:dalam kepala dan jiwaku
:
:Suatu malam kau datang
:dalam mimpiku
:katamu:
:jangan lelah menebar kebajikan
:jadikan kesederhaan
:sebagai teman paling setia
:
:Aku anak kecil
:berjanji menepati
:jadi akan kusurati lagi
:presiden kita
:hari ini
:
:(17 Agustus 2003)
:
:PUISI BUNDA
:
:bunda hanya sedikit mengarang puisi untukku
:tapi semakin lama kuamati
:senyuman bunda adalah puisi
:tatapan bunda adalah puisi
:teguran bunda adalah puisi
:belaian dan doanya
:adalah puisi cinta
:yang disampaikannya padaku
:tak putus putus
:tak putus putus
:
:bahkan bila kutidur
:
:(Mei 2003)
:
: SITI DAN UDIN DI JALAN
:
:Siti dan Udin namanya
:sejak pagi belum makan
:minum cuma seadanya
:dengan membawa kecrekan
:mengitari jalan-jalan ibu kota
:
:Siti punya ayah
:seorang tukang becak
:ibunya tukang cuci
:berbadan ringkih
:
:Udin tak tahu di mana ayahnya
:ditinggal sejak bayi
:ibunya hanya pemulung
:memunguti kardus dan plastik bekas
:
:Mereka bangun rumah
:dari triplek dan kardus tebal
:di tepi kali ciliwung
:tapi sering kena gusur
:
:Bila malam tiba
:mereka tidur di kolong jembatan
:ditemani nyanyian nyamuk
:dan suara bentakan preman
:
:Siti dan Udin namanya
:muka mereka penuh debu
:dengan baju rombengan
:menyanyi di tengah kebisingan
:
:pagi sampai malam
:tersenyum dalam peluh
:menyapa om dan tante
:mengharap receh seadanya
:
:Beribu Siti dan Udin
:berkeliaran di jalan-jalan
:dengan suara serak
:dan napas sesak oleh polusi
:kalau hari ini bisa makan
:sudah alhamdulillah
:tapi tetap berdoa
:agar bisa sekolah
:dan punya rumah berjendela
:
:(Februari 2003)
:
:HARRY POTTER
:
:Sudahkah kau temukan
:ramuan paling rahasia itu
:agar seluruh orang di dunia
:bisa saling cinta?
:
:(Oktober 2002)
:
:AYAH BUNDAKU
:
:Bunda
:engkau adalah
:rembulan yang menari
:dalam dadaku
:
:Ayah
:engkau adalah
:matahari yang menghangatkan
:hatiku
:
:Ayah Bunda
:kucintai kau berdua
:seperti aku
:mencintai surga
:
:Semoga Allah mencium ayah bunda
:dalam tamanNya terindah
:nanti
:
:(Januari 2002)
:
: MENARUH
:
:Aku menaruh semua mainan
:dan teman di sisiku
:
:Aku menaruh bunda
:di hatiku
:dekat sekali
:dengan tempat kebaikan
:
:Tapi
:Aku tak bisa menaruh Allah
:Ia menaruhku di bumi
:bersama bunda dan semua
:Ia ada dalam tiap napas
:dan penglihatanku
:
:Allah, hari ini kumohon
:taruhlah para anak jalanan,
:teman-teman kecilku yang miskin
:dan menderita
:dalam belaianMu
:dan buatlah ayah bunda
:menjadi kaya
:dan menaruh mereka
:di rumah kami
:
:Amin.
:(Juli 2001)
:
:
:JALAN BUNDA
:
:bunda
:engkaulah yang menuntunku
:ke jalan kupu-kupu
:
:(September 2003)
:
: SURAT BUAT IBU NEGARA
:
:Kepada Yang Terhormat
:Presiden Republik Indonesia
:Megawati
:Di Istana
:
:Assalaamualaikum.
:Ibu Mega, apa kabar?
:Aku harap ibu baik-baik seperti aku saat ini.
:Ibu, di kelas badanku paling tinggi.
:Cita-citaku juga tinggi.
:Aku mau jadi presiden.
:Tapi baik.
:Presiden yang pintar,
:bisa buat komputer sendiri.
:Yang tegas sekali.
:Bisa bicara 10 bahasa.
:Presiden yang dicintai orang-orang.
:Kalau meninggal masuk surga.
:
:Ibu sayang,
:Bunda pernah cerita
:tentang Umar sahabat Nabi Muhammad.
:Dia itu pemimpin.
:Umar suka jalan-jalan
:ke tempat yang banyak orang miskinnya.
:Tapi orang-orang tidak tahu kalau itu Umar.
:Soalnya Umar menyamar.
:Umar juga tidak bawa pengawal.
:Umar jadi tahu
:kalau ada orang yang kesusahan di negerinya
:Dia bisa cepat menolong.
:
:Kalau jadi presiden
:aku juga mau seperti Umar.
:Tapi masih lama sekali.
:Harus sudah tua dan kalau dipilih orang.
:Jadi aku mengirim surat ini
:Mau mengajak ibu menyamar.
:Malam-malam kita bisa pergi
:ke tempat yang banyak orang miskinnya.
:Pakai baju robek dan jelek.
:Muka dibuat kotor.
:Kita dengar kesusahan rakyat.
:Terus kita tolong.
:
:Tapi ibu jangan bawa pengawal.
:Jangan bilang-bilang.
:Kita tidak usah pergi jauh-jauh.
:Di dekat rumahku juga banyak anak jalanan.
:Mereka mengamen mengemis.
:Tidak ada bapak ibunya.
:Terus banyak orang jahat
:minta duit dari anak-anak kecil.
:Kasihan.
:
:Ibu Presiden,
:kalau mau, ibu balas surat aku ya.
:Jangan ketahuan pengawal
:nanti ibu tidak boleh pergi.
:Aku yang jaga
:supaya ibu tidak diganggu orang.
:Ibu jangan takut.
:Presiden kan punya baju tidak mempan peluru.
:Ada kan seperti di filem?
:Pakai saja.
:Ibu juga bisa kurus
:kalau jalan kaki terus.
:Tapi tidak apa.
:Sehat.
:Jadi ibu bisa kenal orang-orang miskin
:di negara Indonesia.
:Bisa tahu sendiri
:tidak usah tunggu laporan
:karena sering ada korupsi.
:
:Sudah dulu ya.
:Ibu jangan marah ya.
:Kalau tidak senang
:aku jangan dipenjara ya.
:Terimakasih.
:
:Dari
:Abdurahman Faiz
:Kelas II SDN 02 Cipayung Jakarta Timur
: PENGUNGSI DI NEGERI SENDIRI
:
:Tak ada lagi yang menari
:di antara tenda-tenda kumuh
:di sini
:hanya derita
:yang melekat di mata
:dan hati kami
:
:Tidak satu nyanyian pun
:pernah kami dendangkan lagi
:hanya lagu-lagu airmata
:di antara lapar, dahaga
:pada pergantian musim
:
:Sampaikah padamu, saudaraku?
:
:(Oktober 2003)
:
:BUNDA CINTAKU
:
:Bunda
:kau selalu ada di sisiku
:kau selalu di hatiku
:senyummu rembulan
:baktimu seperti matahari
:yang setia menyinari
:dan cintamu adalah udara
:yang kuhirup setiap hari
:meski di dalam sedih
:walau dalam susah
:langkahmu pasti
:jadikan aku insan berarti
:
:terimakasih bunda cintaku
:
:(November 2002)
:
: TUJUH LUKA DI HARI ULANGTAHUNKU
:
:Sehari sebelum ulangtahunku
:aku terjatuh di selokan besar
:ada tujuh luka membekas, berdarah
:aku mencoba tertawa, malah meringis
:
:Sehari sebelum ulangtahunku
:negeriku masih juga begitu
:lebih dari tujuh luka membekas
:kemiskinan, kejahatan,
:korupsi di mana-mana,
:pengangguran, pengungsi
:jadi pemandangan
:yang meletihkan mata
:menyakitkan hati
:
:Tapi ada yang seperti lucu
:di negeriku
:orang yang ketahuan berbuat jahat
:tidak selalu dihukum
:namun orang baik bisa dipenjara
:
:Pada ulangtahunku yang kedelapan
:aku berdiri di sini dengan tujuh luka
:sambil membayangkan Indonesia Raya
:dan selokan besar itu
:
:Tiba-tiba aku ingin menangis
:
:(15 November 2003)
:
:YANTO DAN MAZDA
:
:Yanto dan Mazda, tidurlah
:malam telah larut
:Frodo dan Sam
:sedang berjuang
:memusnahkan Sauron
:
:tidakkah sebaiknya kita
:cium kening bunda
:dan selekasnya masuk
:lewat pintu-pintu mimpi
:untuk membantu mereka?
:
:(Februari, 2003)
:
:SIAPA MAU JADI PRESIDEN?
:
:menjadi presiden itu
:berarti melayani
:dengan segenap hati
:rakyat yang meminta suka
:dan menyerahkan jutaan
:keranjang dukanya
:padamu
:
:(November, 2003)
:
:DARI SEORANG ANAK IRAK DALAM MIMPIKU, UNTUK BUSH
:
:Mengapa kau biarkan anak-anak meneguk derita
:peluru-peluru itu bicara pada tubuh kami
:dengan bahasa yang paling perih
:
:Irak, Afghanistan, Palestina
:dan entah negeri mana lagi
:meratap-ratap
:
:Mengapa kau koyak tubuh kami?
:apa yang kau cari?
:apa salah kami?
:kami hanya bocah
:yang selalu gemetar mendengar
:keributan dan ledakan
:mengapa kau perangi bapak ibu kami?
:
:Kini
:kami tak pernah lagi melihat pelangi
:hanya api di matamu
:dan sejarah yang perih
:tapi kami sudah tak bisa lagi menangis
:Kami berdarah
:Kami mati
:
:(Oktober 2003)
: PENULIS
:
:Ayahku wartawan
:bundaku sastrawan
:
:dan akulah dia
:yang susah payah
:mengumpulkan semua cinta
:semua duka
:menjadikannya untaian kata
:yang kualamatkan
:pada dunia
:
:mungkin menjadi kebaikan
:yang bisa dibaca siapa saja
:dan sedikit uang
:untuk kusedekahkan
:pada fakir miskin
:
:(Agustus 2003)
:
:MUHAMMAD RINDUKU
:
:Kalau kau mencintai Muhammad
:ikutilah dia
:sepenuh hati
:
:apa yang dikatakan
:apa yang dilakukan
:ikuti semua
:jangan kau tawar lagi
:sebab ialah lelaki utama itu
:
:memang jalan yang ditempuhnya
:sungguh susah
:hingga dengannya terbelah bulan
:
:tapi kalau kau mencintai Rasul
:ikutilah dia
:sepenuh rindumu
:
:dan akan sampailah kau
:padaNya
:
:(April 2003)
:
:KEPADA KORUPTOR
:
:Gantilah makanan bapak
:dengan nasi putih, sayur dan daging
:jangan makan uang kami
:lihatlah airmata para bocah
:yang menderas di tiap lampu merah
:jalan-jalan Jakarta
:dengarlah jerit lapar mereka
:di pengungsian
:juga doa kanak-kanak
:yang ingin sekali sekolah
:
:Telah bapak saksikan
:orang-orang miskin memenuhi
:seluruh negeri
:tidakkah menggetarkan bapak?
:
:Tolong, Pak
:gantilah makanan bapak
:seperti manusia
:jangan makan uang kami
:
:(Oktober 2003)
:
:DOAKU HARI INI
:
:Tuhanku
:berikanlah waktumu padaku
:untuk tumbuh di jalan cinta
:dan menyemainya
:di sepanjang jalan ayah bundaku
:di sepanjang jalan Indonesiaku
:di sepanjang jalan menujuMu
:
:Amin
:
:(Juli, 2003)
: BUNDA KE AMERIKA
:
:Sepucuk surat undangan sampai pagi ini
:di rumah kami
:untuk bundaku tercinta
:dari universitas di Amerika
:
:aku tahu bundaku pintar
:juga amat berbudaya
:tak heran bila ia diundang bicara
:sampai ke negeri adidaya
:
:ia adalah muslimah ramah
:dengan jilbab tak pernah lepas dari kepala
:sehari-hari berbicara benar
:dan tak henti membela yang lemah
:
:dari berita yang kubaca
:Amerika penuh rekayasa
:khawatir pun melanda
:bila jilbab dijadikan masalah
:
:Bagaimana bila bunda
:tiba-tiba dianggap anggota alqaidah?
:bukankah Presiden Amerika
:menuduh dengan mudah
:siapa saja yang tak dia suka?
:
:Maka aku minta kepada Allah
:agar bunda dilindungi senantiasa
:bunda tersenyum dan memelukku
:ia teguh pergi dengan jilbab di kepala
:katanya: hanya Allah maha penjaga
:
:(September 2003)
:
:
:PUISI BUNDA 2
:
:Engkau adalah puisi abadiku
:yang tak mungkin kutemukan
:dalam buku
:
:(November 2003)
:
:FAIZ

Read More......

Haidar The Lion Heart


Haidar singa kecilku
masihkah keras aumanmu

Haidar singa kecilku
masihkah tajam taringmu

Haidar singa kecilku
masihkan kuat cengkramanmu

Haidar anakku

majulah kau laksana Hamzah
bijaklah kau laksana Umar

Lindungi ibumu
kasihi adikmu

doaku selalu bersamamu

Read More......